Pilpres Amerika Serikat 2020
Penghitungan Suara Belum Selesai, Joe Biden Sudah Yakin Dirinya Menang Pilpres Kalahkan Donald Trump
Calon Presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden selangkah lebih maju untuk menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Calon Presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden selangkah lebih maju untuk terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46.
Pasalnya dalam pemilihan presiden 2020, Joe Biden dari Partai Demokrat mendapat suara lebih banyak.
Pada Kamis (5/11/2020) pagi, Biden kini telah mendapat 264 suara elektoral.

Baca juga: Update Pilpres AS: Donald Trump Belum Bisa Saingi Suara Biden, Kini Rencana Layangkan Gugatan
Sedangkan, Trump baru mendapat 214 suara.
Sehingga, Joe Biden butuh enam suara elektoral lagi untuk menjadi Presiden AS.
Diketahui, kandidat minimal harus mendapatkan 270 suara untuk memenangkan Pilpres.
Memimpin dalam perhitungan suara, Biden lantas mengungkapkan rasa percaya dirinya.
Melalui akun Twitternya @JoeBiden pada Rabu (4/11/2020), Mantan Wakil Presiden Barack Obama percaya akan memenangkan Pilpres.
"Keep the faith, guys. We’re gonna win this. (Tetap jaga kepercayaan teman-teman. Kita akan memenangkan ini-red)," tulis Biden,
Bahkan ia menyematkan cuitan tersebut hingga semua orang yang membuka Twitternya langsung bisa membacanya.
Selain itu pada Kamis, Biden juga sempat mengomentari rivalnya, Trump.
Ia menyebutkan bahwa yang menentukan suara kemenangan bukan petahana tersebut namun juga bukan dirinya.
Rakyat Amerika Serikat lah penentu dari hasil Pilpres saat ini.
Sehingga dirinya membuat komunitas Fight Fund untuk membantu penghitungan suara benar-benar terlaksana dengan baik.
Fight Fund ikut mendanai perlindungan Pemilu di AS.
"Donald Trump does not decide the outcome of this election and nor do I. The American people decide. That's why we've launched the Biden Fight Fund - to ensure every vote is counted.
Chip in to help fund our election protection efforts across the country
(Donald Trump tidak memutuskan hasil dari pemilihan ini dan saya juga tidak. Rakyat Amerika yang memutuskan. Itulah mengapa kami meluncurkan Biden Fight Fund untuk memastikan setiap suara dihitung.
Ikut serta untuk membantu mendanai upaya perlindungan pemilu kami di seluruh negeri-red)," demikian tulis Biden.
Baca juga: Donald Trump dan Joe Biden Bersaing di Pilpres AS, Sandiaga Ungkap Dampak bagi Ekonomi Indonesia
Trump Klaim Menang
Meskipun terpantau berada di bawah Biden, Trump bersiap memberikan pernyataan kemenangan besar pada Rabu malam nanti.
Pernyataan itu ia sampaikan lewat cuitan di akun Twitter miliknya, @realDonaldTrump, Rabu (4/11/2020).
Berikut cuitan yang ditulis oleh Trump.
"Saya akan memberikan pernyataan malam ini. Sebuah kemenangan besar!".
Di kolom komentar, nampak beberapa akun Twitter yang menyatakan diri mereka berasal negeri lain, seperti India, dan Jepang memberikan dukungan mereka terhadap Trump.
Tak lama setelah Trump mencuitkan soal pernyataan ini, ia kembali mencuitkan soal kecurigaan adanya kecurangan di Pilpres AS 2020.
Pada cuitannya tersebut, Trump mengklaim ia unggul jauh dalam Pilpres AS 2020.
Namun ada pihak yang berusaha mencurangi hasil pemilihan tersebut.
Trump tidak menyebutkan detail siapa yang mencurangi pemilihannya.
Diketahui dua calon yang bertanding pada Pemilu AS 2020 ini adalah Trump dari Partai Republik, dan Joe Biden dari Partai Demokrat.
Cuitan tersebut kemudian ditandai oleh Twitter dapat menyesatkan terkait proses Pemilu AS 2020.
Berikut terjemahan dari cuitan lengkap yang ditulis oleh Trump.
"Kita menang besar, namun mereka berusaha mencuri (mencurangi) pemilihan ini. Kita tidak akan membiarkan mereka mencurangi pemilu. Suara tidak dapat dimasukkan apabila pemilihan telah usai!" cuit Trump.
Sedangkan dikutip dari YouTube Sky News, Biden unggul tipis dari Trump, yakni 220 suara dibanding Trump yang memperoleh 213 suara.
Seperti yang diketahui, hanya butuh 270 suara untuk memenangkan Pilpres AS 2020.
Pilpres kali ini dianggap sebagai pemilihan yang penting ditengah sejumlah masalah yang melanda di AS.
Masalah itu antara lain pandemi Covid-19, ekonomi yang melemah, hingga isu ras yang makin keras.
Trump berjanji akan melanjutkan program-programnya.
Sedangka, Biden berjanji akan membuat AS menjadi lebih tenang seperti sebelum Trump memimpin.
Biden menjanjikan dirinya sebagai sosok transisi.
Baca juga: Trump Diungguli Biden, Trump Junior Prediksi Kemenangannya di Dunia: Kecuali China dan India
(TribunWow.com/Mariah Gipty)