Terkini Daerah
Pengakuan Pelaku Begal Payudara di Tuban, Terpengaruh Miras hingga Hasratnya Terpancing
Pelaku begal payudara di Tuban, Arifin (30) akhirnya berhasil diringkus seusai beberapa kali lakukan perbuatan tak senonoh.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Pelaku begal payudara di Tuban Jawa Timur, Arifin (30) akhirnya berhasil diringkus seusai beberapa kali lakukan perbuatan tak senonoh.
Dalam pengakuannya, Arifin melakukan begal payudara karena di bawah pengaruh minuman keras (miras).
Pelaku menjalankan aksi bejatnya di wilayah Tuban tersebut sejak September lalu.

Baca juga: Faisal Basri Sebut Indonesia Justru Diuntungkan jika Donald Trump Menang Pilpres AS 2020, Mengapa?
Rupanya, aksi Arifin (30), asal Desa Beji, Kecamatan Jenu, Tuban telah berakhir.
Pemuda yang masih membujang itu ditangkap suami korban.
Untuk menangkap kuli bangunan itu, suami korban harus mengejar motor pelaku di Jalan Merakurak-Jenu, Kabupaten Tuban.
Pasalnya, pelaku yang kini ditahan di Polres Tuban berusaha memacu kendaraannya saat dikejar.
Begitu laju motor berhasil dihentikan, tersangka tak membantah jika baru saja melakukan aksi tak senonoh, SB (37) warga Kecamatan Merakurak, Minggu (1/11/2020), pukul 09.30 WIB.
Kronologi
Ketika itu korban pulang belanja dari pasar.
Di lokasi kejadian, tiba-tiba dari belakang seorang pemuda langsung menyentuh bagian dadanya.
Mendapat perlakuan tak pantas, korban melapor ke suaminya, PD yang langsung berdua mendatangi lokasi untuk mencari pelaku.
Bahkan aksi kejar-kejaran juga terjadi saat mengetahui pemuda sesuai ciri-ciri dengan sosok pembegal payudara tersebut.
"Korban dan suaminya ke lokasi mencari pelaku, lalu ada ciri-ciri pemuda yang melakukan ditanya mengaku, pelaku ini tidak pakai helm, jadi ketahuan," kata Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono saat ungkap kasus, Selasa (3/11/2020).
Ketika pelaku mengaku dan dibawa ke balai desa sekitar lokasi, datang petugas Polsek Merakurak.
Kasus tersebut akhirnya dikembangkan hingga muncul beberapa TKP lain berdasarkan pengakuan dari pelaku begal payudara.
Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Ungkap Perkembangan Peta Zonasi: Zona Merah Menurun, Oranye Naik
Pelaku Beraksi di Tempat Berbeda
Setidaknya ada lima lokasi, empat di Dusun Kepet, Desa Tunah, Kecamatan Semanding dan terakhir jalan Merakurak-Jenu.
Aksi pelaku sendiri dilakukan pagi hingga sore hari. Polisi mengamankan barang bukti berupa jaket dan sepeda motor yang digunakan pelaku.
"Pelaku menjalankan aksinya sejak September lalu, tersangka dijerat pasal 290 KUHP ancaman hukuman 7 tahun penjara atau 281 KUHP ancaman hukuman 2,8 tahun," pungkasnya.
Sementara itu, Arifin mengaku melakukan aksi tersebut karena hasratnya ingin meremas payudara.
Kepada polisi, pelaku yang masih bujang mengaku berani melakukan hal itu setelah terpengaruh minuman alkohol.
"Setelah minum alkohol lalu beraksi, setelah itu biasanya langsung pulang lalu berhalusinasi," terang kuli bangunan itu sembari menunduk.
Dalam pemeriksaan terungkap, aksi yang dijalankan empat kali di Jalan Raya Dusun Kepet, Desa Tunah, Kecamatan Semanding.
Terakhir, di jalan Merakurak-Jenu, pada Minggu (1/11/2020), yang merupakan aksi terakhirnya, karena diamankan PD suami dari SB (37), korban yang merupakan warga Kecamatan Merakurak.
Namun, ternyata pelaku yang juga sebagai kuli bangunan ini bukanlah begal payudara pegawai salah satu bank di Tuban berinisial FA (32), warga Kecamatan Plumpang, Tuban, Jumat (18/9/2020).
"Pelaku yang masih bujang ini bukan yang begal payudara pegawai bank, ini beda," kata Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono saat ungkap di Mapolres, Selasa (3/11/2020).
Perwira menengah itu menjelaskan, pihaknya juga sudah mengkroscek lokasi begal pegawai bank di Plumpang ternyata berbeda.
Bahkan, pegawai bank yang jadi korban begal telah diundang untuk mengecek apakah betul Arifin ini pelaku begalnya ternyata bukan.
"Jadi ada pelaku lain, selain begal payudara yang sudah tertangkap ini. Arifin begal payudara yang tertangkap ini sudah pernah ditahan atas kasus pencurian handphone," ungkap mantan Kapolres Madiun.
Ditambahkan Ruruh, jika timnya sudah mengecek lokasi sejumlah TKP lain yang menjadi tempat begal payudara, termasuk apakah lokasi dekat permukiman atau tidak juga masuk bahan penyelidikan.
Dia meminta agar masyarakat yang menjadi korban begal payudara segera lapor ke polisi.
"Barangkali ada pelaku lain akan kita cari, yang jelas ini beda berdasarkan keterangan yang didapat," jelasnya.
Baca juga: Tewas Gantung Diri, Remaja Ini Juga Tinggalkan Surat untuk Orangtua: Aku Semakin Muak Hadapi Semua
Pengakuan Korban
Sebelumnya, Jumat (18/9/2020), FA (32), warga Kecamatan Plumpang, Tuban, mengaku sudah tiga kali mendapat perlakuan tak senonoh.
Perempuan yang bekerja sebagai pegawai bank itu menjelaskan, kejadian pertama terjadi tahun lalu saat dia bersama anaknya akan ke Kota Tuban untuk liburan.
Di tengah perjalanan tepatnya di Desa Gesing, Kecamatan Semanding, tiba-tiba ada seorang pria tak dikenal muncul dari belakang menyalip dan meremas dadanya.
Pelaku diketahui mengendarai motor Honda Vario hitam, menggunakan masker dan helm warna kuning, memakai jaket jeans serta bercelana pendek.
"Saya lupa tanggal dan bulannya, ingat saya Jumat habis Maghrib di sekitar Rumah Makan Lumintu," beber FA.
Kemudian teror begal payudara oleh orang tidak dikenal kembali menimpanya kedua kali, Rabu (26/8/2020).
Saat itu, FA perjalanan pulang kerja dengan mengendarai motornya sendirian dari kantornya di Kota Tuban menuju Plumpang.
Setiba di jalan raya antara Pakah dan Plumpang, tepat di sekitar SMA Negeri 1 Plumpang, korban dipepet pria tak dikenal dan berusaha meremas dadanya, tetapi gagal karena dihalau dengan tangannya.
Dia lalu berusaha mempercepat laju kendaraannya, namun pelaku masih tetap mengejarnya hingga akhirnya korban terjatuh akibat motornya tersenggol motor pelaku.
"Saya berusaha kabur karena tahu ada yang niat jahat, setelah jatuh saya ditolong cewek karyawan supermarket. Cewek tersebut juga bercerita ternyata pernah menjadi korban begal payudara. Saya luka lecet di bagian kaki dan tangan serta luka memar di bagian dada hingga tidak bisa masuk kerja selama seminggu," terangnya.
Ditambahkannya, tiga hari pascakejadian kedua, Jum'at (28/8/2020), FA melapor ke Polsek Plumpang atas pelecehan seksual yang menimpanya. Namun korban tidak diberi surat tanda bukti laporan kejadian.
Kurang dari satu bulan setelah kejadian kedua, FA kembali menjadi korban begal payudara ketiga kali. Dia lalu kembali lapor ke Polsek Plumpang, tertanggal Kamis 10 September 2020.
Aksi teror begal payudara ketiga terjadi dan menimpanya saat mengendarai motor di Jalan Raya Pakah-Plumpang, Tuban.
Saat berada di jalan raya sekitar makam Dusun Dempel, Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, korban dibuntuti dari belakang seorang pria tak dikenal tiba-tiba meremas dada korban sebelah kanan.
Pelaku saat itu mengendarai motor RX King, tidak memakai helm, tetapi memakai masker hitam, kaos lengan panjang warna putih dan celana warna krem serta rambut agak gondrong.
"Setelah meremas dadaku, pelaku langsung kabur melaju cepat arah ke selatan. Saya sekarang cemas, anak saya takut kalau melintas di jalan raya," ungkapnya sedih.(*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Spesialis Begal Payudara di Tuban Keok, Ditangkap Suami si Wanita, Hidupnya Selalu Berhalusinasi