Breaking News:

Pilpres Amerika Serikat 2020

Trump Akui Terkejut Lihat Hasil Sementara Pilpres AS: Kita Tak Menyangka akan Menang

Trump menyebut dirinya tak mengira bakal unggul di daerah yang tidak diprediksi akan menang, seperti Florida, Georgia, dan North Carolina.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube Fox News
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan pidato di gedung putih, Rabu (4/11/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Calon presiden petahanan dari Partai Republik, Donald Trump mengaku terkejut melihat hasil sementara Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2020.

Trump mengaku ia tidak menyangka bakal memenangkan daerah-daerah yang tidak diprediksi bakal menang.

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika memberikan pidato di Gedung Putih, Rabu (4/11/2020).

Donald Trump saat mengunjungi markas kampanyenya di Virginia, Rabu (4/11/2020).
Donald Trump saat mengunjungi markas kampanyenya di Virginia, Rabu (4/11/2020). (YouTube ABC News)

Baca juga: Ungguli Trump di Pilpres AS 2020, Joe Biden Enggan Deklarasikan Kemenangan: Bukan Wewenang Saya

Awalnya Trump membuka pidato dengan menyampaikan rasa terimakasihnya kepada warga AS yang telah berpartisipasi dalam Pemilu AS 2020.

Ia kemudian menyindir ada sekelompok orang yang berusaha menghalang-halangi warga AS untuk melakukan pemilihan.

"Kami tidak akan tinggal diam," tegas Trump.

Dirinya lalu menyampaikan bahwa ia dan para simpatisannya telah bersiap untuk melakukan perayaan besar.

Trump menyebut hasil Pemilu AS 2020 ini termasuk fenomenal.

Saingan Joe Biden itu mengatakan, ia tidak mengira akan menang di daerah yang tidak diprediksi akan unggul.

"Kita menang di negara bagian yang kita tak menyangka akan menang," ucap Trump.

Trump kemudian menyebut negara bagian Florida, dimana dirinya menang jauh dibanding Biden.

"Kita tidak hanya menang, kita menang banyak," kata Trump.

Suami dari Melania Trump itu lanjut mengungkit soal kemenangannya di beberapa daerah yang tidak disangka akan menang, seperti Ohio, Texas, Georgia, dan North Carolina.

Joe Biden Enggan Deklarasikan Kemenangan

Di sisi lain, Joe Biden unggul sebanyak 25 suara yakni total 238 suara dibanding sang petahana dari Partai Republik Donald Trump yang meraup 213 suara.

Meskipun unggul dari Trump, Biden enggan mendeklarasikan kemenangan.

Pernyataan itu disampaikan oleh Biden lewat akun Twitter miliknya, @JoeBiden, Rabu (4/11/2020).

Lewat cuitannya itu, Biden menyatakan baik Trump atau dirinya, tidak berwenang mendeklarasikan kemenangan.

Berikut cuitan lengkap yang ditulis oleh Biden, "Bukan wewenang saya atau Donald Trump untuk mendeklarasikan pemenang dari Pemilu ini. Ini adalah wewenang pemilih," tulis Biden.

Baca juga: Trump Diungguli Biden, Trump Junior Prediksi Kemenangannya di Dunia: Kecuali China dan India

Simak video selengkapnya mulai menit ke-21.40:

Alasan Mengapa Trump Ungguli Biden di Debat

Beberapa hari sebelum pemilu, keduanya telah terlibat debat panas mulai dari saling menyerang satu sama lain, hingga mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial.

Melihat perdebatan antara Trump dan Biden, Dosen Hubungan Internasional (HI) FISIP UNS Septyanto Galan Prakoso, S.I.P., M.Sc. melihat justru Trump berada di posisi yang lebih unggul dibandingkan Biden.

Dikutip dari YouTube TRIBUNWOW OFFICIAL, Senin (2/11/2020), analisa tersebut dilandaskan dari debat kedua calon presiden AS 2020 tersebut.

Galan melihat, strategi yang digunakan oleh Biden untuk melawan Trump dalam debat dirasa tidak cocok.

"Biden memakai cara untuk melawan Trump tidak dengan semestinya," kata dia.

Ia menyinggung soal bagaimana Biden justru membalas sifat keras Trump dengan balasan yang sama keras.

"Dia tidak menunjukkan siapa yang lebih dewasa," kata Galan.

"Karena dia melawan api dengan api."

Galan mengatakan, publik AS sudah mengerti bahwa Trump memang memiliki sifat yang vokal.

Namun di sisi lain, sifat vokal Biden yang mencoba menanggapi cecaran Trump justru dapat menjadi bumerang bagi Biden.

"Tapi saya takutnya, publik Amerika tidak melihat yang mereka inginkan," kata Galan.

"Mereka mungkin ingin presiden yang lebih cool, lebih calm."

Ia kemudian mengungkit soal mantan presiden dari partai Demokrat sebelumnya, yakni Barrack Obama.

Galan menjelaskan bagaimana Obama mampu mempertahankan sikap kalem, dan tenang ketika maju menjadi presiden AS.

Berdasarkan analisis Galan, Obama yang memiliki sifat tenang dapat meraih simpati dari masyarakat negeri Paman Sam tersebut.

Galan lalu kembali menyinggung soal ucapan 'Insyaallah' yang sempat dilontarkan oleh Biden.

Ia melihat Biden menggunakan tersebut untuk menarik simpati, namun juga digunakan sebagai sindiran terhadap Trump.

"Itu mungkin (ingin) mengambil simpati dari golongan warga muslim," kata Galan.

"Tapi di sisi lain itu juga nyindir."

"Jadi kesannya sama-sama enggak dewasa," sambung dosen yang kini tengah menempuh studi doktoral di Taiwan itu.

Melihat fakta-fakta tersebut, Galan menilai Trump justru lebih unggul dibandingkan Biden.

"Trump tetap konsisten," ungkapnya.

Baca juga: Pilpres Amerika 2020, Ini Perbedaan Kebijakaan Luar Negeri Donald Trump dan Joe Biden

Simak video selengkapnya mulai menit ke-15.00:

(TribunWow.com/Anung/Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Donald TrumpJoe BidenPilpres ASPemilihan UmumAmerika Serikat
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved