Breaking News:

Terkini Daerah

Kisah Pemulung Disabilitas Uangnya Kerap Diambil Anak Remaja: Gak Dikasih, Kursi Roda Saya Dibanting

Sebagai penyandang disabilitas, Samsul Bahri (45) warga Bontojai, Sulawesi Selatan, tetap antusias untuk bekerja.

Editor: Atri Wahyu Mukti
KOMPAS.com/NURWAHIDAH
Samsul penyandang disabilitas mengumpulkan botol bekas di Res Area Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Jumat (20/10/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Sebagai penyandang disabilitas, Samsul Bahri (45) warga Bontojai, Kecamatan Bisappu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, tetap antusias untuk bekerja.

Samsul Bahri tetap giat bekerja untuk mencukupi kebutuhannya sebagai pemulung.

Selama 10 tahun ia mengais rezeki dengan mengumpulkan botol bekas di Kawasan Rest Area Bantaeng, dengan bantuan kursi roda yang sudah karatan.

"Setiap hari seperti ini. Mengumpulkan botol bekas. Kalau capek maka ke teras toko warga untuk istirahat," kata Samsul saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (20/10/2020).

Baca juga: Jakarta Jadi Kota dengan Transportasi Terbaik, Fadjroel Rachman Ungkit Peran Jokowi dan Ahok

Kedua kaki Samsul cacat sejak lahir. Dia tak mampu berjalan dengan sempurna.

"Memang sejak lahir begini tidak bisa jalan, hanya bisa duduk bersimpuh di atas kursi roda. Kalau ambil botol maka ditarik menggunakan kayu lalu dimasukkan di karung," tuturnya.

Kondisi demikian tak membuat Samsul patah semangat.

Meski memiliki keterbatasan fisik, dirinya punya kemauan kuat bekerja keras.

Samsul merupakan anak pertama dari dua bersaudara, adiknya sudah menikah.

Setelah ibu kandungnya tutup usia, ayah Samsul menikah lagi.

Kini Samsul hidup bertiga dengan ibu tiri di rumah panggung yang sudah reyot.

Pada jam 08.00 Wita, Samsul berangkat mencari botol bekas dan pulang 15.00 Wita.

"Saya berangkat pagi mencari botol. Kalau sudah terkumpul banyak maka ayah yang menjual Rp 300 rupiah per botol. Sekali menjual kadang dapat Rp 50 ribu."

"Namun uang hasil penjualan botol itu diambil oleh ayah. Apalagi kalau dapat botol nihil maka ayah akan marah," tuturnya.

Baca juga: Anies Baswedan Jelaskan Alasan Jakarta Raih Penghargaan Transportasi Terbaik Dunia, Kalahkan Moscow

Beberapa warga yang melihat kondisi Samsul ikut prihatin.

Akhirnya ia kadang menerima uang dari belas kasihan.

Namun, cobaan tak sampai di situ. Uang pemberian itu kadang dirampas anak-anak remaja di sekitar Rest Area Bantaeng.

"Hampir tiap hari ada remaja yang ambil uang saya Rp 20 ribu. Kalau tidak beri uang maka kursi roda dibanting," ungkapnya.

Samsul mengaku tak bisa berbuat apa-apa atas apa yang dialami selama ini.

Ia berharap agar para remaja tersebut tidak semena-mena melakukan hal itu kepada orang yang lemah.

Baca juga: Pilpres Amerika - Alasan Donald Trump dan Joe Biden Fokus Kampanye di Negara-negaran Bagian Penting

Paur Humas Polres Bantaeng Aipda Sandri mengatakan, ia baru mengetahui kalau ada remaja yang sering mengambil uang Samsul.

"Saya baru tahu itu. Nanti saya terjunkan anggota Polres Bantaeng untuk patroli agar kejadian itu tidak terulang lagi," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Bontojai Amiluddin Azis mengatakan, Samsul mendapat bantuan kursi roda.

"Selain kursi roda juga mendapatkan bantuan BLT Dana Desa," ungkapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Samsul, Pria Difabel Memulung di Atas Kursi Roda, Uangnya Sering Dirampas"

Sumber: Kompas.com
Tags:
DisabilitasBullyPemulungPekerjaanSulawesi Selatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved