Breaking News:

Terkini Nasional

Kesan Pertama Megawati Awal-awal Jadi Ketum PDIP: Ini Partai Bobrok Amat

Megawati Soekarnoputri menceritakan kesan pertamanya menjadi Ketua Umum di PDIP Perjuangan.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube PDI Perjuangan
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam acara Peresmian Patung Bung Karno, Sekolah Partai, Kantor DPD dan DPC PDI Perjuangan, Rabu (28/10/2020). Megawati mengingat masa-masa dirinya pertama menjadi ketum PDIP. 

TRIBUNWOW.COM - Bercerita awal-awal menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengakui kesan pertamanya tidak dapat dikatakan baik.

Bahkan Megawati mengakui kala itu ia menyebut PDIP sebagai partai yang bobrok.

Hal tersebut ia ceritakan dalam acara peresmian Patung Bung Karno, Sekolah Partai, Kantor DPD dan DPC PDI Perjuangan, pada Rabu (28/10/2020) lalu.

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri telah mengumumkan susunan pengurus DPP partainya pada 2019-2024 di Bali, Sabtu (10/8/2019)
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri telah mengumumkan susunan pengurus DPP partainya pada 2019-2024 di Bali, Sabtu (10/8/2019) (Tribunnews.com)

Baca juga: Sindir Pihak yang Ingin Jadi Presiden, Megawati: Sabar Ajalah, Entar Kita Tanding Lagi 2024

Dikutip dari YouTube PDI Perjuangan, Rabu (28/10/2020), awalnya Megawati berandai jika Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno bisa hidup kembali.

Ia mengenang bagaimana dirinya selalu dipesankan oleh sang ayah tentang sejumlah hal-hal positif dan keistimewaan negara Indonesia.

"'Kamu harus ingat Indonesia dikenal sebagai sebuah negara kepulauan, seperti untaian Zamrud Khatulistiwa, orang-orangnya ramah tamah'," kata Megawati mengutip pesan Bung Karno.

Ibu dari Ketua DPR Puan Maharani itu menyebut Indonesia saat ini sudah tak lagi sama seperti apa yang dideskripsikan oleh Bung Karno.

"Sekarang mungkin zamrudnya sudah meretel, putus, tidak sebagai untaian kalung lagi," ucap Megawati.

"Bangsanya mulai menjadi tidak ramah tamah."

Megawati lalu berandai apabila Soekarno bisa hidup kembali, maka ia menginginkan ayahnya tersebut untuk memberikan pembelajaran kepada warga Indonesia tentang bangsa Indonesia, dan juga Pancasila.

"Kalau bapak mungkin bisa diizinkan turun ke dunia lagi, kamu mestinya kasih kuliah sama bangsamu lagi, kayak apa namanya bangsa Indonesia," terangnya.

Megawati lalu menjelaskan bahwa dirinya tidak melihat ada yang kurang dari Pancasila.

Bahkan ia berani memperdebatkan bahwa Pancasila tidak memiliki kekurangan.

"Kalau dilihat kurangnya Pancasila apa, ya belajar saja, nanti ikut sekolah partai," kata dia.

"Kalau enggak cocok mari kita debat urusan Pancasila, tapi menurut saya pasti akan selalu kalah (debat)," tegas Megawati.

Ketum partai berlogo banteng bermoncong putih itu mengatakan, belum ada kadernya yang berani memperdebatkan Pancasila.

Baca juga: Megawati Sentil Kadernya yang Duduk saat Nyanyikan Indonesia Raya: Aduh Anak Buahku

Ini Partai Bobrok Amat

Kemudian Megawati meminta agar para kadernya menjalankan instruksi yang tadi telah disampaikan olehnya.

"Tolong instruksi saya dijalankan," kata dia.

Ia lalu menyinggung kepada kadernya soal membangun kantor partai.

"Ayo bergerak, celengin itu uang, beli tanah, pelan-pelan gotong royong, bangun, pasti bisa," kata Megawati.

Setelah sedikit menyinggung soal kantor partai, Megawati bercerita sekilas ketika awal-awal dirinya menjadi Ketum PDIP.

"Dulu waktu saya jadi Ketua Umum PDI baru saja, 'Aduh saya salah masuk partai', aku sampai gitu," kata Megawati mengingat kesan pertamanya menjadi Ketum PDIP.

"'Ini partai bobrok amat ya'."

"'Pantas enggak ada yang ngikut'," sambungnya.

Lalu Megawati menjelaskan bagaimana dirinya berusaha membangun PDIP hingga menjadi besar seperti saat ini.

Mantan Presiden ke-5 Indonesia itu kemudian berpesan kepada kadernya agar terus bergerak, dan bekerja membesarkan partai.

Baca juga: Soal Isu Manuver Menteri Jokowi, Pakar Politik: Rencana Koalisi Gerindra dan PDIP Terancam Tak Jadi

Simak video selengkapnya mulai menit ke-1.12.50:

Megawati: Sabar, Entar Kita Tanding Lagi 2024

Masih dalam kesempatan yang sama, memberikan sindiran kepada pihak-pihak yang ingin jadi presiden.

Ia meminta kepada mereka untuk bisa bersabar menunggu tahun 2024.

Megawati mulanya menyinggung soal kerusuhan dalam aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Dirinya mengingatkan jumlah kerugian yang diakibatkan dari kerusakan tersebut, satu di antaranya adalah rusaknya sebuah halte TransJakarta setelah dibakar oleh pendemo.

"Masyaallah susah-susah bikin halte-halte TransJakarta, enak aja dibakar-bakar, emangnya duit lu," ujar Megawati.

"Ditangkap enggak mau, bagaimana ya, lucu banget ini Republik Indonesia ini sekarang," imbuhnya.

Baca juga: Viral Driver Ojol Dibayar Pakai Uang Mainan, Baru Sadar saat Mau Beli Susu untuk Anak

Megawati lantas menyinggung pihak-pihak yang mempunyai keinginan untuk menjadi presiden.

Meski membenarkan bahwa keinginan menjadi presiden merupakan hak bagi setiap warga negara, Presiden kelima RI itu tetap mengingatkan untuk tetap bijak.

Terlebih dikatakannya, urusan pemilihan presiden masih akan dilakukan pada 2024 mendatang.

Menurutnya, untuk sekarang ini diharapkan justru bisa membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan yang sedang terjadi di Tanah Air, mulai dari pandemi Covid-19 hingga masalah-masalah hukum.

"Kalau banyak yang mau jadi presiden, silahkan, itu adalah hakmu, tetapi ingat kamu hidup di sebuah negara yang nama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Megawati.

"Sabar ajalah, entar juga datang 2024, kita tanding lagi," harapnya.

"Coba bayangkan, sampai saya mikir, udah pada jadi apa ini orang Indonesia, sudah lupa namanya sejarah," pungkasnya. (TribunWow.com/Anung/Elfan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
MegawatiPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)PDIPSoekarno
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved