Terkini Internasional
3 Orang Tewas dalam Teror Penusukan di Gereja Prancis, 1 Wanita Dipenggal Pelaku
Tiga orang tewas akibat teror penusukan pisau yang terjadi di sebuah gereja di Nice, Prancis.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Aksi teror penusukkan terjadi di Kota Nice, Prancis, Kamis (29/10/2020).
Penusukan tersebut terjadi di sebuah gereja yang terletak di Kota Nice.
Tiga orang tewas akibat aksi penusukan itu.

Baca juga: Komentari Kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat, Sandiaga Uno Kutip Kata-kata Favorit sang Menhan
Dikutip dari Aljazeera.com, Kamis (29/10/2020), Wali Kota Nice Christian Estrosi menyebut pelaku penyerangan yang menyasar Gereja Notre Dame telah berhasil ditangkap.
Estrosi menyebut insiden penusukan tersebut sebagai sebuah bentuk aksi terorisme.
Belum diketahui apa motif pelaku melakukan aksi penusukkan tersebut.
Pelaku diketahui hanya satu orang, yakni seorang pria berkebangsaan Tunisia yang berusia 21 tahun.
Sampai saat ini pelaku masih dirawat di rumah sakit akibat tembakkan yang dilepaskan oleh petugas kepolisian.
Di sisi lain, tiga korban tewas akibat serangan tersebut memiliki luka yang berbeda-beda.
Seorang korban tewas akibat lehernya digorok oleh pelaku, kemudian seorang wanita tewas seusai dipenggal oleh pelaku, dan korban terakhir tewas karena luka parah seusai diserang oleh pelaku.
Insiden ini terjadi tak lama setelah pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyebabkan kemarahan dari para umat Islam terkait karikatur Nabi Muhammad SAW.
Lewat pernyataannya, Macron membela hak warga Prancis untuk membuat karikatur tentang Nabi Muhammad.
Hal ini lantas memicu protes dari para umat muslim di berbagai belahan dunia.
Baca juga: Hasil Kunjungan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat, Apa Saja?
Dikutip dari bbc.com, Kamis (29/10/2020), Estrosi mengatakan, pelaku sempat mengucapkan kalimat tertentu ketika melakukan penyerangan.
Ia menyebut, pelaku berulang kali mengucapkan kalimat takbir saat melakukan serangan.
Estrosi mengatakan, pelaku tak hanya mengucap takbir saat serangan terjadi.
Baca juga: Penampakan Prabowo di Amerika Serikat Bersama Menhan AS Mark Esper, Tanda Tangani Kerja Sama
Ketika pelaku berhasil ditahan, yang bersangkutan masih terus mengucapkan kalimat takbir.
Pemerintah Prancis meyakini pelaku hanya bertindak sendiri dalam serangan tersebut.
Dikutip dari France24.com, Kamis (29/10/2020), sebelum teror penusukkan ini terjadi, pada awal Oktober lalu, seorang guru di Prancis baru saja menjadi korban pemenggalan.
Samuel Paty menjadi korban pemenggalan akibat menunjukkan murid-muridnya sebuah karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW.
Setelah tewasnya Samuel Paty, pemerintah Prancis mengambil sikap tegas untuk terus melindungi masyarakatnya yang ingin menunjukkan gambar karikatur Nabi Muhammad.
Hal ini lah yang memicu protes besar-besaran terhadap Macron dari berbagai umat muslim di seluruh dunia.
Bahkan sejumlah boikot terhadap produk asal Prancis juga terjadi di berbagai negara. (TribunWow.com/Anung)