Terkini Nasional
Rocky Gerung Ibaratkan Pemerintah Jokowi Itu Pernikahan: Malam Pertama Pasangannya Udah Gak Percaya
Pengamat politik Rocky Gerung memberikan gambaran ataupun penilaian untuk kinerja dan kondisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan gambaran sekaligus penilaian untuk kinerja dan kondisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Karena seperti yang diketahui, bersama wakilnya Ma'ruf Amin, Jokowi sudah setahun memimpin Tanah Air pada periode kedua ini.
Dilansir TribunWow.com dari acara Mata Najwa 'Trans7', Rocky Gerung mengaku memberikan nilai 'A minus' untuk pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca juga: Mahfud MD Tanggapi Santai soal Rendahnya Tingkat Kepuasan pada Jokowi: Itu Beda dengan kepercayaan
Baca juga: Tampil di ILC, Sujiwo Tejo: Saya Rakyat Gak Percaya, Pak Mahfud Bilang 1 Tambah 1 Sama Dengan 2
Namun rupanya penilaian 'A minus' dari Rocky Gerung itu bukan berarti cukup baik.
"A minus itu, A buat kebohongan, minus untuk kejujuran," ujar Rocky Gerung.
Menurutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa publik seakan sudah tidak puas dan percaya dengan pemerintahan Jokowi, karena sudah di bawah 50 persen.
Rocky Gerung menegaskan bahwa apa yang disampaikan itu bukan pendapat dari dirinya, melainkan memang merupakan hasil dari survei yang kredibel.
"Kan publik sekarang berupaya untuk memahami logic dari goverment ini, yaitu menitipkan harapan," katanya.
"Tapi tiba-tiba dibatalkan oleh dua caption di koran Kompas kemarin, kepuasan hilang itu," jelas Rocky Gerung.
"Padahal bulan Agustus saya masih baca SMRC kepuasannya 60 persen sekarang di bawah 50 persen."
Dirinya lantas mengibaratkan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin seperti halnya dengan pernikahan.
Maka dikatakannya bahwa ketika sudah tidak ada kepuasan dan kepercayaan harusnya pernikahannya sudah bubar.
Terlebih menurutnya, rasa ketidakpuasannya itu sudah muncul sejak pada malam pertamanya dalam hal ini adalah masa-masa awal pemerintahan yang baru dilantik setahun yang lalu, yaitu pada 20 Oktober 2019.
"Itu artinya, ini tahun pertama lho, udah hilang. Itu sama seperti malam pertama pasangannya udah gak percaya, mustinya perkawinanya bubar," ungkapnya.
"Tapi ada semacam orang Indonesia bilang 'ya mudah-mudahan masih bisa lanjut'," imbuhnya.
Baca juga: Demokrasi Disebut Tak Beres, Mahfud MD: Kalau Mau Beres, Kembalikan Pemerintah Jadi Otoriter
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyakini bahwa kondisi tersebut begitu berbahaya bagi setiap pemerintahan.