Terkini Daerah
Sebulan Sembunyi, Ini Alasan Cai Changpan Pilih Hutan Tenjo: Mantan Tentara sampai Biasa Berburu
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan fakta terkait pelarian narapidana kasus narkoba Cai Changpan.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan fakta terkait pelarian narapidana kasus narkoba Cai Changpan.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Metro Hari Ini, Sabtu (17/10/2020).
Diketahui setelah lebih dari satu bulan melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Kota Tangerang, Cai Changpan ditemukan tewas di kawasan Hutan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Kronologi Penemuan Jenazah Buron Cai Changpan di Hutan, Berawal dari Penggerebekan Polisi
Napi itu diduga mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri di sebuah pabrik pembakaran ban di Hutan Jasinga, kawasan Hutan Tenjo.
Yusri mengungkapkan dugaan awal tim pencari memang mengarah ke sekitar kawasan Tenjo.
"Sejak awal kita ketahui 4,5 jam setelah meninggalkan LP (lapas) Kelas 1 Tangerang, Changpan sudah berada di rumahnya di daerah pinggiran Tenjo," ungkap Yusri.
Ia menyebutkan sejak awal ada indikasi Cai Changpan melarikan diri ke hutan, sesuai keterangan dari beberapa saksi di tempat kejadian perkara (TKP).
Yusri lalu mengungkapkan alasan Cai Changpan memilih lokasi hutan tersebut.
Ia menduga sang buron memang memahami seluk-beluk Hutan Tenjo.
"Kenapa bisa hafal? Karena rumahnya memang dekat situ, dia sering melakukan kegiatan menembak burung di situ (Hutan Tenjo) sebelum tertangkap polisi karena menyelundupkan narkotika seberat 135 kilogram," papar Yusri.
"Kemudian dia juga menguasai hutan itu," tambahnya.
Baca juga: Sebulan Sembunyi di Hutan, Terungkap Ancaman Cai Changpan ke Para Penjaga Pabrik Ban: Jangan Lapor
Menurut Yusri, tim pencari sudah menelusuri seluruh bagian Hutan Tenjo.
Diketahui kawasan hutan tersebut sangat luas, bahkan mencapai 7 kelurahan dan 34 desa.
Tim pencari kemudian mendapat informasi tentang keberadaan narapidana hukuman mati itu dari seorang penjaga pabrik pembakaran ban.
"Kami dapat informasi bahwa dia bermalamnya di Kecamatan Jasinga, di dalam hutan di salah satu pabrik pembakaran ban," ungkap Yusri.
Ia menuturkan pihak penyidik masih memeriksa sejumlah saksi dan tiga orang penjaga pabrik ban.
Selama pelariannya dari 18 September 2020, diduga Cai Changpan memang sudah mengarah ke Hutan Tenjo.
Yusri mengungkapkan alasan napi asal China itu memilih kawasan hutan untuk bersembunyi.
"Dia memang sudah lama tinggal di sana, anak-istrinya di situ, dia menguasai hutan itu karena memang sering berburu dan keluar-masuk hutan," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya.
"Yang bersangkutan juga mantan tentara di negaranya, dia juga punya keahlian dalam hal survival," tambahnya.
Lihat videonya mulai menit 5.40:
Satpam Ungkap Kejanggalan di Malam sebelum sang Buron Tewas
Dalam tayangan yang sama, Yusri Yunus mengungkapkan fakta terbaru soal tewasnya buron narapidana kasus narkoba Cai Changpan terkait keterangan seorang saksi.
Napi kasus narkoba itu diduga tewas bunuh diri dengan cara menggantung diri di sebuah pabrik pembakaran ban di kawasan Hutan Tenjo.
Yusri Yunus mengonfirmasi penemuan jenazah Cai Changpan tersebut.
"Memang yang bersangkutan dalam kondisi sudah tergantung," ungkap Yusri Yunus.
Ia menuturkan ada kejanggalan yang ditemui tiga penjaga pabrik pembakaran tersebut.
Menurut ketiga saksi, Cai Changpan umumnya bermalam di pabrik itu.
Baca juga: Kronologi Penemuan Jenazah Buron Cai Changpan di Hutan, Berawal dari Penggerebekan Polisi
Namun pada malam sebelum kejadian, sang buron tidak datang ke tempat persembunyiannya.
Diketahui satu dari tiga penjaga pabrik melaporkan keberadaan napi yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) itu.
"Ada indikasi memang, awalnya yang kita curigai, biasanya kalau Cai Changpan ke sana bermalam," papar Yusri.
"Tetapi tadi malam kami perintahkan tiga orang tersebut (penjaga pabrik) untuk tidak usah datang ke TKP karena kita akan melakukan penggerebekan di situ," jelasnya.
Berdasarkan fakta itu, muncul dugaan Cai Changpan menghindari pabrik karena tahu akan segera ditangkap.
"Kemungkinan, kecurigaan dia (mengetahui penggerebekan tersebut), sehingga kita temukan yang bersangkutan (tewas bunuh diri)," ungkap Yusri.
Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas di Hutan, Cai Changpan sempat Bertemu Warga saat Beli Makanan
Sebelumnya Yusri menyampaikan pihak penyidik masih memeriksa tiga penjaga pabrik ban itu.
Selain itu, jenazah Cai Changpan akan diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramatjati.
"Kami masih melakukan pemeriksaan tiga keamanan di sana. Juga kami mengolah TKP dan membawa jenazah untuk dilakukan autopsi," papar Kabid Humas.
Diketahui Cai Changpan telah melarikan diri sejak 14 Oktober 2020.
Menurut keterangan saksi, Cai Changpan menyambangi pabrik pembakaran ban sebagai tempat persembunyiannya.
"Keterangan awal yang jaga pabrik pembakaran ban, tiga orang itu, memang dia sejak tanggal 16 itu sering datang sekali-sekali untuk menginap, datangnya cuma malam hari saja," ungkap Yusri.
"Kalau pagi dia biasanya mengarah ke Hutan Tenjo, kalau malam dia menginap di situ," jelas dia. (TribunWow.com/Brigitta)