Breaking News:

Kabar Tokoh

Soal Prabowo Diundang ke Amerika, Haris Azhar: Dulu Tak Ada Celah Orang Kayak Gini Bisa Datang

Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar menanggapi lawatan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS).

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri. 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar menanggapi lawatan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Jumat (16/10/2020).

Diketahui sebelumnya Prabowo diundang Kementerian Pertahanan AS di Pentagon pada 15-19 Oktober 2020.

Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar memberikan komentarnya terkait kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan RI) Prabowo Subianto ke Amerika Serikan.
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar memberikan komentarnya terkait kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan RI) Prabowo Subianto ke Amerika Serikat. (Youtube/Talk Show tvOne)

Baca juga: Kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat Tuai Protes, Pejabat Pentagon AS: Penting Terlibat Dengannya

Undangan tersebut menuai sorotan dari berbagai kelompok hak asasi manusia karena sebelumnya Prabowo sempat dilarang masuk AS sejak 2000.

Ia diduga memiliki sejarah keterlibatan dalam pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia.

Menanggapi hal itu, Haris mengungkapkan dugaannya tentang penyebab AS kini terbuka terhadap Prabowo Subianto.

"Memang karena rezim Amerika dan rezim Indonesia sekarang sama. Sama-sama berkarakter otoritarian, tidak peduli pada hak asasi manusia," komentar Haris Azhar.

"Kalau di Amerika itu rasialis," lanjutnya.

Ia menduga kini kedua negara sama-sama menganut sistem pemerintahan yang sama, terutama dalam hal pertahanan.

"Jadi memang ini karakternya karakter dua pemerintahan yang sama, makanya mereka membuka jalur untuk mengundang Prabowo," terang Haris.

Baca juga: Surati Deplu Amerika Serikat, Organisasi Pengawas HAM Desak AS Cabut Visa Kunjungan Prabowo Subianto

Ia menjelaskan perbedaan sistem pemerintahan di Amerika Serikat saat mantan Presiden AS Barack Obama masih menjabat.

"Agar kita tahu, selama ini bukan cuma Prabowo. Orang serupa Prabowo, dulu di zaman Obama apalagi, (Amerika) punya komitmen baik kepada hak asasi manusia dan demokrasi, enggak ada celah buat orang-orang seperti ini bisa datang," papar aktivis HAM tersebut.

Haris menyebutkan orang yang memiliki catatan pelanggaran hukum berat dilarang masuk ke AS.

Namun saat ini Presiden AS Donald Trump memiliki pandangan yang berbeda.

Hal itu terbukti dari undangan langsung kepada Prabowo, yang sebelumnya selama 20 tahun dilarang menginjakkan kaki di Amerika.

"Di Amerika ada satu undang-undang yang melarang orang-orang 'berlumuran darah', bertanggung jawab, terlibat pada peristiwa pelanggaran HAM yang berat, korupsi, perusakan lingkungan," ungkap Haris.

"Itu untuk bisa masuk ke negerinya, menginjakkan kakinya di Amerika," lanjutnya.

Tidak hanya itu, jika regulasi ini dilanggar, maka orang tersebut dapat dibawa ke jalur hukum.

"Kalau sampai datang, hinggap di negeri Paman Sam itu atau di yurisdiksinya Amerika, maka Amerika menerapkan satu kewajiban untuk bisa melakukan upaya hukum terhadap orang-orang tersebut," jelas Haris Azhar.

Lihat videonya mulai menit 3.00:

Prabowo Ungkap Banyak Pendukung Sempat Kecewa dengan Dirinya

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto angkat bicara tentang adanya pihak-pihak yang tidak suka dengan jabatannya saat ini.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan di kanal YouTube iNews, diunggah Senin (12/10/2020).

Diketahui sebelumnya Prabowo sempat bersaing dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

Baca juga: Sempat Terperangkap Massa Demo UU Cipta Kerja, Prabowo: Niatnya Baik, tapi Ada yang Panas-panasin

Setelah kalah untuk kedua kalinya, Prabowo ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.

Meskipun kini telah masuk pemerintahan, Prabowo menegaskan visi-misinya tetap sama.

"Nilai-nilai tidak berubah, cita-cita tidak berubah," tegas Prabowo Subianto.

"Ibarat tujuan kita mau dari Jakarta ke Surabaya. Kadang-kadang kita harus tentukan, apakah kita lewat jalur utara atau jalur selatan, tapi ujungnya saya masih tetap mau ke Surabaya," lanjutnya.

Ia menerangkan apa saja cita-cita bangsa yang masih diperjuangkan.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan alasannya jarang tampil di publik, diunggah Senin (12/10/2020).
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan alasannya jarang tampil di publik, diunggah Senin (12/10/2020). (Capture YouTube iNews)

Meskipun begitu, Prabowo menyadari dirinya kini masuk dalam pemerintahan, bahkan menjabat posisi menteri.

"Jadi nilai dan cita-cita tidak berubah, ingin menegakkan suatu negara yang berdaulat, aman, adil, dan makmur. Itu tidak berubah," tegas Prabowo.

"Tapi kita sekarang mengerti peran kita sebagai apa," tambah Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Baca juga: Beberkan Alasan Jarang Tampil di Depan Publik, Prabowo: Tidak Boleh Terlalu Banyak Bicara

Hal itu yang menjadi pertimbangannya karena tidak lagi lantang mengkritisi pemerintah.

"Begitu saya memutuskan bahwa demi kepentingan bangsa dan negara, supaya Indonesia kuat, kita harus ada ketenangan, kita harus ada stabilitas," terang Prabowo.

Ia menegaskan sikapnya selalu mendukung persatuan dan kerukunan demi kepentingan publik yang lebih luas.

Prabowo mengungkapkan proses sampai dirinya menerima jabatan yang ditawarkan Jokowi.

"Jadi waktu itu demi kepentingan nasional dan keyakinan saya bahwa saya bisa kerja sama dengan Pak Jokowi," ungkapnya.

Mantan Menteri Polsoskam ini mengaku sudah sejak lama saling kenal dengan Jokowi.

Meskipun sempat menjadi rival politik, Prabowo menerangkan hubungannya dengan Jokowi selalu baik dan saling menghormati.

Hal itu dirasa penting bagi Prabowo agar kesan persaudaraan tetap terasa di antara mereka.

Purnawirawan TNI ini mengaku sempat ada pendukungnya yang kecewa saat dirinya menerima jabatan dalam pemerintahan.

Namun Prabowo justru membalas kekecewaan itu dengan menegaskan nilai-nilai yang diperjuangkannya tidak berubah.

"Ada beberapa rekan saya, ada beberapa pendukung saya yang sempat kecewa sama saya, 'Kenapa Bapak (masuk pemerintahan)?'," ungkapnya.

"Tapi pribadi saya ya seperti itu, jangan kamu dikte saya," tegas Prabowo. (TribunWow.com/Brigitta)

Tags:
Prabowo SubiantoHaris AzharAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved