Breaking News:

Terkini Daerah

Motif Bocah Tewas Dianiaya Orangtua Angkat, Disiksa Selama 3 Tahun, Alasan Susah Diberitahu

Seorang bocah berinisial SFO alias JU (8) tewas diduga karena dianiaya orang tua angkatnya sendiri.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi Pembunuhan 

TRIBUNWOW.COM - Seorang bocah perempuan berinisial SFO alias JU (8) tewas diduga karena dianiaya orangtua angkatnya sendiri.

Dilansir TribunWow.com, penganiayaan dilakukan di rumah orangtua angkat sang anak di kawasan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku.

Diketahui makam bocah tersebut dibongkar kembali pada untuk diautopsi karena pihak keluarga kandung menduga ada kejanggalan penyebab kematian.

Kapolresta Ambon dan Pulau-pulau Lease Kombes Pol Leo Simatupang mengonfirmasi hasil autopsi JU (8) yang tewas dianiaya dianiaya orang tua angkatnya, Selasa (3/10/2020).
Kapolresta Ambon dan Pulau-pulau Lease Kombes Pol Leo Simatupang mengonfirmasi hasil autopsi JU (8) yang tewas dianiaya dianiaya orang tua angkatnya, Selasa (3/10/2020). (Capture YouTube Apa Kabar Indonesia TvOne)

 

Baca juga: Viral Wanita di Pulogadung Dianiaya Tetangga hingga Bibir Berdarah, Berawal Cekcok Jalan Diperbaiki

Kapolresta Ambon dan Pulau-pulau Lease Kombes Pol Leo Simatupang mengonfirmasi hasil autopsi JU tersebut dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di TvOne, Selasa (13/10/2020).

"Pada hari Sabtu (10/10/2020) kemarin telah melakukan pembongkaran makam dan autopsi terhadap korban penganiayan anak," papar Kombes Leo.

Ia membenarkan ada temuan kematian tidak wajar pada tubuh bocah delapan tahun itu.

"Untuk hasil sementara, hasil autopsi sudah ditemukan ada beberapa tanda-tanda kekerasan dalam tubuh mayat," katanya.

Diketahui kedua orangtua angkat, yakni Edy Manusu dan Maria Kabir alias Merry sudah ditangkap pada Rabu (7/10/2020).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan motif tersangka kedua orangtua angkat tersebut.

Mereka merasa kesal saat JU sulit diatur atau diberitahu.

Akibatnya kedua orangtua angkat ini menganiaya bocah yang dititipkan keluarga kandungnya kepada mereka tersebut.

"Menurut pemeriksaan yang kami lakukan terhadap tersangka, yaitu Saudara S dan Saudari M ini mengatakan mereka kesal dengan anak tersebut, sehingga emosi, dan melakukan penganiayaan," papar Leo.

Tidak hanya itu, penganiayaan sudah terjadi beberapa tahun sebelum JU akhirnya tewas.

"Penganiayaan sendiri sudah berjalan tiga tahun dari 2018 sampai dengan sebelum korban meninggal dunia," katanya.

Leo membenarkan tindakan kekerasan itu sudah terjadi sehari-hari pada JU.

Ilustrasi penganiayaan orang tua terhadap anak-anak.
Ilustrasi penganiayaan orang tua terhadap anak-anak. (Kompas.com/Takasuu)

 

Baca juga: Viral Bocah 8 Tahun Diduga Dianiaya dan Ditelantarkan Orangtuanya, Polisi: Anak Itu Bukan Dibuang

"Mungkin anak ini sedikit nakal, sulit diberitahu, namanya juga anak kecil. Mungkin emosi dari orang tua angkatnya ini terlalu berlebihan sehingga melakukan penganiayaan," ungkap Leo.

Dikutip dari Kompas.com, Leo mengungkapkan sejumlah luka yang diderita korban adalah memar di bagian punggung, pendarahan di dada sebelah kanan, pendarahan di mata kanan, dan memar di dagu.

Setelah itu ada pendarahan di telinga kiri dan kanan, pendarahan di hidung, memar di betis kanan, luka robek di bibir atas dan bawah, pendarahan di usus kecil, lalu memar di paha kiri korban.

“Sudah dilakukan autopsi dan kami nanti menunggu hasil resmi autopsi untuk sementara hasil autopsi yang di dapat memang ada luka-luka baik luka luar maupun luka dalam pada tubuh korban," kata Leo, Rabu (14/10/2020).

“Saya kira itu yang didapat, nanti itu akan disimpulkan oleh dokter apakah ini yang menyebabkan korban meninggal atau bagaimana,” lanjutnya.

Dikutip dari TribunAmbon.com, sebelumnya Leo mengungkapkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Terungkap sang anak pernah bercerita tentang perlakuan buruk kedua tersangka.

Setelah kedua orangtua kandung JU mengetahui kisah tersebut, mereka membawa pulang anaknya pada 3 Oktober 2020 lalu.

Pada hari itu juga JU meninggal dunia di rumah orang tua kandungnya di Desa Tial, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

"Kami sudah periksa delapan saksi, keterangan si anak kepada saksi ketika belanja ke warung, dia mengaku dipukul sama ibu dan bapak angkatnya, karena kondisinya semakin parah, dipulangkan ke rumah orangtua kandungnya, beberapa saat kemudian dia meninggal di situ," kata Leo, Sabtu (10/10/2020).

Lihat videonya mulai menit 2.00:

(TribunWow.com/Brigitta)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Bocah 7 Tahun Tewas Diduga Dianiaya Orangua Angkat, Hasil Otopsi Ada Tindak Kekerasan dan TribunAmbon.com dengan judul Bocah 8 Tahun di Ambon Tewas di Tangan Orang Tua Angkat, Rupanya Pelaku Seorang Guru SD.

Tags:
BocahOrangtuaKecamatan NusaniweAmbonMaluku
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved