Terkini Daerah
Ini Isi Hidangan Syukuran yang Sebabkan 215 Warga Tasikmalaya Keracunan hingga Tetapkan Status KLB
Ratusan warga Tasikmalaya mengalami gejala keracunan berupa muntah-muntah hingga diare seusai menyantap nasi kuning dalam acara syukuran seorang warga
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Tasikmalaya telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) menyusul kasus keracunan massal seusai acara syukuran seorang warga pada Rabu (7/10/2020).
Hingga hari Senin (12/10/2020), sebanyak 215 warga Tasikmalaya menjadi korban keracunan.
Kasus keracunan massal tersebut terjadi seusai para korban menyantap nasi kuning yang dibagikan oleh seorang warga dalam rangka merayakan hari ulang tahun.

Baca juga: Bakteri Diduga dari Santan, Korban Keracunan Nasi Kuning di Tasikmalaya Bisa Tembus 500 Orang
Dikutip dari TribunJabar.id, Minggu (11/10/2020), Ridho adalah satu dari beberapa korban lainnya yang telah diperbolehkan pulang dari perawatan.
"Hari ini Ridho sudah diperbolehkan pulang. Kata petugas medis Ridho sudah sembuh," kata Ade (50), ibu kandung Ridho, yang sejak Jumat (9/10/2020) menunggui Ridho di tempat perawatan darurat ruang kelas SD Puspasari.
Ridho mulai menunjukkan gejala keracunan berupa muntah-muntah dan diare, pada Kamis (8/10/2020) dini hari.
"Sebelum muntah dan diare, Ridho sempat mengeluhkan sakit perut dan pusing. Belum sempat kami memijit-mijit, ia muntah dan juga diare," ujar Ade.
Setelah membawa Ridho ke puskesmas, Ade mengetahui bahwa banyak warga lain yang ternyata juga mengalami keracunan serupa.
Ade bercerita, sebelum anaknya keracunan, Ridho sempat mengonsumsi nasi kuning yang dibagikan oleh seorang warga Kampung Cilange, Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi.
Menu yang ada di dalam nasi kuning itu di antaranya adalah kerupuk, kacang, irisan telur dadar, dan mentimun.
Hidangan nasi kuning itu dibungkus menggunakan wadah plastik transparan.
Ade merasa lega kini anaknya telah kembali sehat meskipun masih lemas.
"Saya sangat berterima kasih kepada petugas kesehatan yang telaten memberikan perawatan, walau Ridho dirawat di dalam kelas," ujar Ade.
Ridho pun mengiyakan bahwa ia sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Sekarang sakit perut, mual, muntah dan banyak buang air besar sudah tidak ada. Yang ada tinggal lemas. Nafsu makan juga masih belum normal lagi," kata Ridho.
Baca juga: Perkirakan 250 Warga Tasikmalaya Keracunan, Dinkes Berhasil Lacak Penyebab Lewat Aroma Tinja Korban