Breaking News:

UU Cipta Kerja

Dosen di Surabaya Janjikan Beri Nilai A untuk Mahasiswa yang Ikut Demo: Daripada Belajar Daring

seorang dosen Universitas Wijaya Surabaya, Umar Sholahudin yang akan memberikan nilai A bagi mahasiswanya yang berdemonstrasi di Surabaya.

Wartakota/Nur Ichsan
Ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Kota Tangerang, yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Tangerang, menggelar aksi unjukrasa mendukung perjuangan para buruh menolak UU Omnibus Law, di Tugu Adipura, Rabu (7/10/2020). Mereka mengecam keputusan pemerintah dan DPR yang telah mengesahkan UU Cipta Kerja yang dinilai sangat merugikan nasib buruh dan tidak berpihak pada rakyat. 

TRIBUNWOW.COM - Demo UU Cipta Kerja mengundang banyak cerita.

Termasuk, seorang dosen Universitas Wijaya Surabaya, Umar Sholahudin yang akan memberikan nilai A bagi mahasiswanya yang berdemonstrasi di Surabaya.

Menurutnya, terjun ke jalan dirasa menjadi sarana belajar yang lebih efektif bagi mahasiswa sebagai agen perubahan, dibandingkan hanya mengikuti pelajaran daring.

Baca juga: Pengakuan Pelajar SMP yang akan Dibunuh jika Tak Mau Ikut Demo, padahal Tak Tahu Demo soal Apa

"Daripada hanya belajar di kelas atau daring, turun ke jalan menurut saya lebih efektif, agar mereka ikut merasakan perjuangan rakyat," kata Umar.

Umar menjelasakan, penolakan UU Cipta Kerja penting dilakukan oleh mahasiswa.

Sebab, disahkannya UU tersebut akan memengaruhi kondisi mahasiswa ketika terjun ke dunia lapangan kerja.

"Omnibus law tidak hanya berdampak bagi buruh tapi bagi elemen lainnya termasuk mahasiswa saat nanti dia bekerja," tutur Umar.

Menurut Umar, ada dua alasan yang membuat mahasiswa harus menolak UU Cipta Kerja.

Baca juga: Sikap Prabowo Dipertanyakan seusai Gerindra Dukung UU Cipta Kerja, Dahnil Ungkap Kesehatan Menhan

Pertama, UU tersebut akan berdampak kepada mahasiswa setelah lulus dan bekerja.

"Omnibus law tidak hanya berdampak bagi buruh, tapi bagi elemen lainnya termasuk mahasiswa saat nanti dia bekerja," katanya.

Alasan kedua, kata dia, ikut berdemonstrasi merupakan sarana belajar yang efektif bagi mahasiswa sebagai agen perubahan.

"Dari pada hanya belajar di kelas atau daring, turun ke jalan menurut saya lebih efektif agar mereka ikut merasakan perjuangan rakyat," jelasnya.

Meski menjanjikan nilai A bagi mahasiswa yang ikut berdemo, Umar tetap meminta mereka menjalankan protokol kesehatan.

Imbauan ini diberikan untuk menekan penyebaran Covid-19 di tengah pandemi.

"Menjaga jarak dan memakai masker wajib dilakukan saat aksi turun ke jalan," ujar Umar.

Sehari sebelumnya atau pada Rabu (7/10/2020), Umar mengumumkan perihal nilai A kepada mahasiswa melalui akun Facebooknya.

"Buat mahasiswa saya yang ikut demo Tolak UU Cilaka bersama buruh untuk mata kuliah Gersos&Pembangunan saya kasih nilai A #TolakUUCilaka," tulis Umar dalam unggahannya.

Baca juga: BLT UMKM Rp 2,4 Juta Tahap Kedua Bakal Disalurkan Mulai Pekan Ini, Lengkapi Persyaratannya

Kamis siang, ribuan massa terpantau memadati sejumlah lokasi seperti di depan Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo, Gedung DPRD Jatim Jalan Indrapura, dan Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
UU Cipta KerjaDosenSurabayademoMahasiswa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved