Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini BMKG Besok Kamis 8 Oktober 2020: Waspada Gelombang Tinggi di Selatan Jawa-NTB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, Kamis (8/10/2020).
Penulis: Laila N
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, Kamis (8/10/2020).
BMKG juga memberikan peta sebaran gambaran potensi gelombang tinggi untuk beberapa perairan di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com dari BMKG, berikut rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:
Baca juga: Info BMKG - Prakiraan Cuaca 33 Kota Hari Ini, Rabu 7 Oktober 2020: 21 Wilayah Berpotensi Hujan
BMKG mengatakan, pusat tekanan rendah (1006 mb) terpantau di Laut China Selatan yang membentuk sirkulasi siklonik pada lapisan 925-700 mb dan daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Teluk Thailand hingga Laut China Selatan.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang di Aceh, Bengkulu hingga Jambi, Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Utara, Maluku Utara dan di Papua bagian tengah.
Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Bengkulu
Jambi
Sumatera Selatan
Banten
Jawa Barat
Yogyakarta
Jawa Timur
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Utara
Kalimantan Timur
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Papua
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
Kep. Bangka Belitung
Lampung
DKI Jakarta
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tenggara
Peringatan Dini Gelombang Tinggi
BMKG mengungkapkan, pusat tekanan rendah 1006 hPa di Laut Cina Selatan.
Pola angin di wilayah Indonesia umumnya dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan 5 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan barat Kep. Mentawai, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten, dan Perairan Merauke.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Kondisi Laut
Berikut rincian peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga Kamis (8/10/2020) pukul 19.00 WIB:
Area Perairan dengan Gelombang Sedang (1.25 - 2.50 M)
Selat Malaka bagian Tengah
Selat Sape bagian Selatan
Perairan Timur Kep. Simeulue hingga Kep. Mentawai
Selat Sumba bagian Barat
Teluk Lampung bagian Selatan
Perairan Selatan P.Sumba
Laut Natuna Utara
Laut Sawu
Perairan Kep.Anambas – Kep.Natuna
Perairan P. Sawu – Kupang – P. Rote
Laut Natuna
Samudra Hindia Selatan NTT
Perairan Timur Kep.Bintan – Kep.Lingga
Selat Makassar bagian Selatan
Selat Karimata
Perairan Selatan Kep.Sermata - Kep.Tanimbar
Laut Jawa
Perairan Selatan Kep.Kei - Kep.Aru
Perairan Selatan Kalimantan
Laut Arafuru
Perairan Kep.Kangean
Perairan Selatan P.Yos Sudarso
Laut Bali
Perairan Utara Jayapura – Sarmi
Selat Lombok bagian Utara
Samudra Pasifik Utara Halmahera dan Papua
Area Perairan dengan Gelombang Tinggi (2.50 - 4.0 M)
Selat Malaka bagian Utara
Samudra Hindia Barat Sumatra
Perairan Utara Sabang
Selat Sunda bagian Barat dan Selatan
Perairan Barat Aceh hingga Kep.Mentawai
Perairan Selatan Jawa hingga P.Sumbawa
Perairan P.Enggano – Bengkulu
Selat Bali - Lombok - Alas bagian Selatan
Perairan Barat Lampung
Samudra Hindia Selatan Jawa hingga NTB
Imbauan BMKG
BMKG mengimbau agar masyarakat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti:
- Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
- Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
- Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
- Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m)
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta tetap selalu waspada. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)