Terkini Daerah
Curhat Ibunda Pelaku Vandalisme Musala di Tangerang, Sengaja Kurung Anaknya: Saya Mau Dicekik
Ibu pelaku vandalisme sebuah musala di Tangerang berinisial S (18), Eko Astuti, mengungkapkan tingkah laku anaknya yang kini menjadi tersangka.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Ibu pelaku vandalisme sebuah musala di Tangerang berinisial S (18), Eko Astuti, mengungkapkan tingkah laku anaknya yang kini menjadi tersangka.
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan Fakta di TvOne, Senin (5/10/2020).
Diketahui sebelumnya S (18) tengah menjalani pemeriksaan terkait aksinya merusak sebuah musala di Perumahan Villa Tangerang Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang pada Selasa (29/9/2020).

Baca juga: Penampakan Pelaku Vandalisme di Musala saat Konpers: Nangis Sesenggukan sampai Ditenangkan Polisi
Menurut kesaksian sang ibu, S sudah cukup lama mengalami kondisi mental depresi.
Awalnya ia menuturkan kondisi terkini putranya yang telah menjalani proses hukum.
"Kemarin sudah periksa narkoba negatif, Covid-19 negatif, terus kejiwaan, cuma hasilnya saya belum tahu," jelas Eko Astuti.
Ia menyebutkan pada saat kejadian awalnya S sedang berada di kamarnya sekitar pukul 15.00 WIB.
Eko menyebutkan anaknya sempat keluar rumah sekitar pukul 13.00.
"Memang saya sudah cerita, anak saya lima hari ke belakang itu susah tidur. Tidur malam paling dua sampai tiga jam," ungkapnya.
Eko menuturkan, ia sampai memberikan obat yang dapat membantu tidur putranya itu.
Ia lalu mengungkapkan kondisi S pada malam sebelum kejadian.
"Dia stres enggak bisa tidur begitu, makanya malam kejadian itu saya dengan dia nyanyi-nyanyi. Dengar musik sambil nyanyi-nyanyi," paparnya.
Baca juga: 6 Fakta Pemuda Lakukan Aksi Vandalisme di Musala dan Robek Alquran: Merasa yang Dilakukan Benar
Sang ibu menyebutkan, sekitar pukul 04.00 WIB anaknya berteriak-teriak dan mengeluh stres.
Tidak hanya itu, S membenturkan kepalanya ke tembok rumah sambil berteriak-teriak.
Pagi harinya sekitar pukul 07.00 Eko menyiapkan sarapan untuk anaknya.
Ia mengakui memang sengaja tidak mengizinkan S keluar rumah sama sekali.
"Semua saya siapin, memang enggak boleh keluar itu anak saya karena bermasalah," jelas Eko.
Para tetangga sudah mengetahui hal tersebut.
Maka dari itu, saat melihat S keluar rumah, tetangga-tetangga segera berteriak memanggil Eko.
"Memang (tetangga) teriak-teriak, memang (S) saya kurung 'kan," jelas Eko.

Baca juga: Pengakuan Remaja yang Coret-coret Musala dan Robek Alquran: Merasa Benar dan Belajar YouTube
Eko mengaku tidak menduga anaknya akan terlibat aksi vandalisme seperti itu.
Tidak lama kemudian ketika polisi mendatangi rumahnya, Eko baru mengetahui apa yang diperbuat S.
Diketahui S mencoret-coret dinding musala, merobek Alquran, dan menggunting sajadah.
Saat ditanya petugas, tersangka langsung mengakui perbuatannya di hadapan sang ibu.
S kemudian dibawa untuk diperiksa di polsek setempat.
Eko mengungkapkan kondisi kejiwaan S sebelum kejadian memang tidak stabil.
S bahkan tega melakukan kekerasan terhadap ibunya sendiri.
"Waktu hari Senin itu saya mau dicekik. Memang dia depresi," tutur Eko.
Sang ibu menduga S mengalami stres berat karena selama pandemi tidak dapat pergi ke mana-mana.
Tidak hanya itu, S sempat beradu mulut dengan ibunya sendiri dengan menggunakan panggilan yang kurang sopan.
"'Saya membunuh lo itu halal, karena darah lo enggak bermanfaat'. Bilangnya 'lo', bukan 'ibu' lagi," ungkit Eko.
Eko mengakui putranya memang anak rumahan yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang luar.
Ia lalu mengungkapkan alasan dirinya merasa S harus diamankan di rumah.
Diketahui Eko sempat mengajak S menjalani pengobatan alternatif dengan seorang ustaz.
Sesuai anjuran dalam proses pengobatan itu, Eko melarang putranya keluar rumah.
"Karena waktu keluar, setelah dari pengobatan ustaz di Ciledug itu, memang (dianjurkan) ini anak jangan keluar dulu," jelas dia.
Lihat videonya mulai menit 1.00:
(TribunWow.com/Brigitta)