Terkini Daerah
Hasil Autopsi ASN Kejari yang Tewas setelah Dikeroyok Warga, Ada Lumpur di Paru-paru dan Lambung
Mayat aparatur Sipil Negara (ASN) Kejari, Labuhanbatu, Sumatera Utara bernama Taufik Hidayat di Medan.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mayat aparatur Sipil Negara (ASN) Kejari, Labuhanbatu, Sumatera Utara bernama Taufik Hidayat ditemukan di Jalan Sukarela, Gang Sena, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan, Selasa (22/9/2020) malam lalu.
Taufik Hidayat tewas setelah dikeroyok sejumlah orang saat pulang kampung ke Medan.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Medan pada Senin (5/10/2020), Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Labuhanbatu, Kumedi tak menyangka anak buahnya tewas dikeroyok.

• Kronologi ASN Tewas Dikeroyok Warga, Mayatnya Ditemukan di Parit Kotoran Sapi, Alami Gagal Napas
Pasalnya, korban dikenal sebagai sosok yang baik, pendiam dan tak banyak bicara
"Jujur, saya sendiri masih belum percaya kalau Taufik Hidayat itu meninggal dunia karena dikeroyok," ujar Kumedi saat dihubungi Tribun Medan, Sabtu (3/10/2020) malam.
Kumedi mengatakan, korban bekerja di bagian Tata Usaha.
"Tidak banyak bicara, dia itu pendiam. Diakan bagian TU, bukan jaksa."
"Namun walaupun begitu dia tetaplah bawahan saya, dan saya tahu dia," kata Kumedi.
Terkait kasus yang dialami korban, ia meminta agar polisi segera menuntaskannya.
Menurutnya, kematian Taufik tidaklah wajar.
"Sebab dia inikan juga warga negara Indonesia yang memiliki hak."
"Apalagi dia meninggalnya tidak wajar, dan bisa dibilang kontroversial," ucap dia.
Dari informasi yang ia dapat, korban sempat dinyatakan melakukan hal yang aneh.
Selain itu, mayatnya ditemukan di parit kotoran sapi juga tidak wajar.
"Mengapa, karena kita lihat dari pertama kali ditemukan, dia dinyatakan seperti orang gila lari-lari."
"Namun setelah itu dia matinya di kubangan kotoran sapi. Itukan sangat tidak wajar. Namun, setelah seperti ini terungkap kitapun tidak menduga kalau dia itu sebenarnya meninggal dibunuh," jelas dia.
• Minta Maaf, AL Ungkap Alasannya Bunuh Istri dan Anak Tirinya: Basuki Kirimkan Video Itu pada Umi
Kumedi menceritakan, sebelumnya Taufik pernah mengatakan dirinya memiliki riwayat penyakit hingga harus sering pulang ke Medan.
"Dia sering izin sama saya, dia izin mau berobat ke Medan."
"Namun sampai saat ini saya tidak begitu paham penyakit apa yang dideritanya," ujarnya.
Kumedi mengatakan, keluarga korban langsung menguburkan jenazah Taufik lantaran tak merasa curiga ada pengeroyokan.
Mereka mengira, Taufik meninggal karena sakit dan kecelakaan.
Setelah ada informasi bahwa Taufik dikeroyok, keluarga akhirnya setuju dengan adanya autopsi.
Kumedi menambahkan, dari hasil autopsi ditemukan sejumlah luka di badan Taufik.
Bahkan ada lumpur di bagian pernapasan dan lambung.
"Dan berdasarkan informasi dari kepolisian bahwa tim forensik menemukan gumpalan darah di bagian kepala sebelah kiri, dada, pipi kiri, dan lumpur di bagian pernapasan dan lambung.
"Meski Kapolsek Percut Seituan belum berani menyimpulkan tetapi dokter forensik menyimpulkan meninggal karena gagal pernapasan," jelas Kumedi.
Kronologi Taufik Dikeroyok
kakak korban, Muhammad Nuh Hareko menyebut dirinya sempat mendatangi lokasi penganiayaan terjadi.
Namun, warga tidak mengizinkannya untuk melihat korban.
Saaat itu korban sudah dalam kondisi tertutup kain.
Warga justru memintanya agar segera membawa korban ke rumahnya.
Nuh menyebutkan, saat ditemukan mayat adiknya sudah dalam keadaan luka-luka.
Namun, keluarga memilih untuk segera menguburkannya.
"Pada saat dilihat oleh keluarga jenazah dalam kondisi memar bekas luka di wajah dan badan, lebam biru di bagian dada, pergelangan tangan, kaki dan dari hidung terus keluar darah mulai ditemukan sampai dikuburkan keesokan harinya," jelas Nuh.
Kemudian pada Kamis (25/9/2020), Nuh menyebut dirinya baru mendapat informasi bahwa adiknya dianiaya oleh masyarakat di sekitar lokasi kejadian.
• Viral Bocah 8 Tahun dengan Luka di Wajah Dibuang Orangtuanya, Diduga Jadi Korban Penganiayaan
Dari informasi yang beredar, adiknya terlibat pertengkaran dengan seorang warrga.
Kemudian warga lain yang marah lantas mengikat kaki serta tangan korban dan dipukuli.
"Awalnya TH terlibat pertengkaran dengan seorang warga setempat kemudian terjadi perkelahian."
"Lalu warga lain marah dan mengikat kaki serta tangan TH. TH dipukuli dan pada saat itu banyak yang melihat kejadian," kata Nuh.
Kemudian, Nuh langsung melaporkan kejadian itu ke polisi.
Demi penyelidikan lebih lanjut, makam korban lantas dibongkar. (TribunWow.com/Mariah Gipty)
Artikel ini diolah dari Tribun Medan dengan judul Kronologi ASN Kejari Labuhanbatu Tewas Dikeroyok saat Pulkam di Medan, Penjelasan Polisi Kejaksaan dan Pulkam ke Medan Staf Kejari Labuhanbatu Taufik Hidayat Tewas Dikeroyok, Dimakamkan tanpa Diautopsi