Terkini Daerah
Lihat Alat Vital Pelaku Teror Video Call Cabul, Mahasiswi UIN Makassar: Saya Trauma Pegang HP, Takut
Satu dari beberapa korban video call cabul yang menyasar mahasiswi UIN Makassar mengaku trauma memegang HP karena takut pelaku kembali menghubungi.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Beraksi lewat aplikasi WhatsApp, seorang pria misterius melakukan panggilan video (video call) kepada sejumlah mahasiwi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Setelah berhasil menghubungi korbannya, pelaku melakukan aksi tak senonoh yakni memamerkan alat kelaminnya kepada korban yang merupakan wanita, serta melakukan tindakan cabul di depan korban lewat sarana video call tersebut.
Seorang korban mengaku trauma memegang handphone miliknya lantaran takut pelaku akan kembali menghubunginya lagi.

• Polisi Akui Ada Kesulitan Lacak Pelaku Teror Video Call Cabul yang Target Mahasiswi UIN Makassar
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (29/9/2020), diketahui pelaku telah beraksi sejak bulan Juli 2020 lalu.
Kini sejumlah korban diketahui telah melapor kepada pihak kepolisian.
Seorang korban video call cabul mengaku takut karena trauma, namun di sisi lain dirinya harus tetap mengikuti perkuliahan secara daring.
"Terus terang saya trauma pegang HP karena takut pelaku kembali meneror padahal HP sangat penting untuk kuliah online" kata salah seorang korban yang identitasnya enggan dipublikasikan.
Berdasarkan penjelasan pihak kampus UIN Alauddin Makassar, pelaku hanya mempertontonkan bagian pusar ke bawah ketika beraksi.
"Pelaku ini meneror mahasiswi dengan video call dan wajah pelaku tidak terlihat kecuali hanya sebatas pusar ke bawah dan lutut ke atas" kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Darussalam saat jumpa pers di Kampus 2 UIN Alauddin Makassar, di Gowa pada Selasa (29/9/2020).
Darussalam mengatakan, apabila pelakunya ternyata berasal dari UIN Alauddin Makassar, pihaknya siap memberikan sanksi tegas.
"Kami telah membentuk tim investigasi atas kasus ini dan jika kelak pelakunya adalah oknum civitas akademika UIN Alauddin maka kami akan memberikan sanksi tegas yakni pemecatan," kata Darussalam.
• Pengakuan Mahasiswi UIN Makassar Dapat Teror Video Call Cabul: Dikirimi Video Pamer Alat Kelamin
Pelaku Kirim Pesan 'Kamu Suka Gak'
Dikutip dari Kompas.com, Senin (28/9/2020), EL mengaku dirinya pernah menjadi korban teror tersebut pada Jumat (18/9/2020) lalu.
Namun dirinya dan beberapa korban lainnya baru melapor ke pihak kepolisian pada Sabtu (26/9/2020).
EL awalnya mendapat dua kali panggilan video dari sebuah nomor tak dikenal.
Mulanya ia tak menggubris panggilan tak dikenal tersebut.
Namun ketika nomor itu menghubunginya lagi, EL memutuskan untuk mengangkatnya karena mengira nomor tersebut ingin menyampaikan sesuatu yang penting.
Ketika diangkat, EL terkejut karena yang ada di layar ponselnya adalah seorang pria yang tengah mempertontonkan alat vital.
"Langsung saya matikan," kata El, Senin (28/9/2020).
• Viral Vandalisme di Musala, Alquran Disobek hingga Dinding Dicoret-coret, Ini Kata Polisi
EL akhirnya memutuskan untuk mencari tahu siapa pemilik nomor tersebut lewat grup WhatsApp-nya.
Setelah mengirim nomor tersebut ke grupnya, muncul beberapa mahasiswi lain yang mengaku menerima teror serupa seperti EL.
"Dua divideo call begitu, kayak saya. Satu dikirimi video, pamer alat kelaminnya. Tiga orang semua teman kelasku," kata El.
Teror tak berhenti sampai situ, suatu ketika EL kembali dihubungi oleh nomor tak dikenal.
Ia pun langsung menolak panggilan video tersebut.
Setelah ditolak EL, pelaku mengirimkan pesan kepada EL bertuliskan 'kamu suka gak'.
Akhirnya EL mengabadikan semua bukti pelecehan itu dan memutuskan untuk melapor ke pihak kepolisian.
Berdasarkan penjelasan EL, pelaku selalu menggunakan nomor yang berbeda-beda.
Selain itu, kepada para korbannya pelaku mengaku bernama Randi dan Wisnu.
"Total delapan korban. Satu jurusan semua," kata El.
Pendamping hukum korban dari LBH APIK Nur Hikmah Kasmar mengaku agak kesulitan mengurus kasus ini, karena yang memiliki bukti hanya satu orang korban.
"Memang tadi sempat tersendat di SPKT karena saksi-saksi yang hadir ini tidak ada bukti tertulisnya kayak bukti screenshot video call, dia tidak punya," kata Nur Hikmah.
Namun Nur Hikmah tetap berharap supaya pihak kampus memberikan atensi khusus terhadap kasus tersebut.
"Mungkin kurangnya pengetahuan-pengetahuan tentang gendernya petinggi-petinggi kampus."
"Makanya dia menilai 'oh ini cuma kepentingan individu bukan urusan kampus'. Padahal kan kampus itu sendiri mempunyai tugas melindungi mahasiswanya," katanya. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Mahasiswi UIN Makassar Diteror Panggilan Video Cabul" dan "13 Mahasiswi di Makassar Diteror Video Call Seks, Korban: Saya Trauma Pegang HP"