Breaking News:

Terkini Daerah

Inilah Sosok Wanita yang Diamankan Bersama Pelaku Pelecehan Rapid Test di Bandara Soetta

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan kronologi penangkapan pelaku kasus pelecehan seksual di Bandara Soekarno-Hatta.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Tersangka dokter mesum, EF, berhasil ditangkap Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta di bilangan Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara dan sudah mendarat di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (25/9/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan kronologi penangkapan pelaku kasus pelecehan seksual di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam konferensi pers yang ditayangkan kanal YouTube Kompas TV, Senin (28/9/2020).

Diketahui tersangka, seorang pria yang berinisial EFY, sempat kabur ke daerah Balige, Samosir, Sumatera Utara.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan fakta baru terkait kasus pelecehan seksual di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Senin (28/9/2020).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan fakta baru terkait kasus pelecehan seksual di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Senin (28/9/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Sederet Keraguan Gelar Dokter Pelaku Pelecehan di Bandara Soetta: Baru Lulus, Belum Ada Sertifikat

Kasus tersebut menjadi viral saat korban, seorang wanita berinisial LHI, mengungkapkan kasusnya di media sosial.

Yusri lalu menerangkan kronologi penangkapan tersangka yang sempat kabur tersebut.

Ia menuturkan EFY diamankan bersama seorang wanita yang diduga istrinya.

"Setelah itu kita melakukan pengejaran Jumat tanggal 25, berhasil kita amankan EFY di rumahnya di Balige sana bersama seseorang yang diakui adalah istrinya," ungkap Yusri Yunus.

"Inisialnya E dan satu orang anak," lanjutnya.

Yusri menjelaskan polisi masih belum dapat memastikan pengakuan tersangka tersebut.

"Yang diakui adalah istrinya, sekarang kami masih periksa," jelasnya.

"Kami akan mengecek apakah betul," lanjut Kabid Humas Polda Metro Jaya.

Ia lalu menerangkan sosok EFY yang menjadi oknum petugas rapid test tersebut.

Fakta Pelecehan di Soetta, Pelaku Sempat Berkasus dengan Seorang Wanita: Sekarang Diakui Istrinya

Diketahui EFY bekerja kepada PT Kimia Farma selaku penyelenggara rapid test di Bandara Soetta.

Namun saat penangkapan, gelar medis EFY diragukan.

"Sebagai gambaran saja, siapa EFY ini. EFY ini memang lulusan salah satu universitas di Sumatera Utara, lulusan Sarjana Kedokteran," kata Yusri.

Yusri menerangkan EFY belum menyelesaikan tahapan dalam pendidikan kedokteran, sehingga belum dapat disebut bergelar dokter.

"Ada mekanisme untuk menjadi dokter. Yang pertama, dia harus koas. Itu sudah dilalui," paparnya.

"Kemudian setelah koas, harus ada Uji Kompetensi Dokter Indonesia, namanya UKDI. Ini yang belum dilakukan oleh yang bersangkutan," jelas Yusri.

Untuk memastikan hal tersebut, Yusri menuturkan pihak penyidik akan mengundang saksi ahli dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Lihat videonya mulai menit 6:00

Kronologi Penangkapan dan Keraguan Terhadap Gelar Medis EFY

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Polisi Ahmad Alexander Yurikho mengonfirmasi penangkapan EF.

 Cerita LHI Alami Pelecehan Seksual di Bandara Soekarno-Hatta seusai Rapid Test: Saya Nangis, Kaget

EF ditangkap di sebuah indekos di daerah Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara.

"Tim Garuda Satreskrim Polresta Bandara Soetta hari ini, dini hari tadi (pukul) 01.00 berhasil mengamankan tersangka tindak pidana pelecehan, penipuan, dan pemerasan," terang Alexander, dikutip dari Kompas.com, Jumat (25/9/2020).

EF kemudian dibawa ke Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta untuk menjalani pemeriksaan.

Dalam tayangan di kanal YouTube Kompas TV, Alexander menuturkan pelaku sempat berupaya kabur ke Samosir saat kasusnya menjadi viral di media sosial.

"Awalnya karena viralnya dugaan perbuatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan, yang bersangkutan berusaha untuk tidak mematuhi hukum," jelas Alexander.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Polisi Ahmad Alexander Yurikho mengonfirmasi penangkapan EF, pelaku pelecehan di Bandara Soetta, Jumat (25/9/2020).
Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Polisi Ahmad Alexander Yurikho mengonfirmasi penangkapan EF, pelaku pelecehan di Bandara Soetta, Jumat (25/9/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

"Yang bersangkutan berusaha tidak mematuhi pertanggungjawaban yang diminta oleh kepolisian," lanjutnya.

Selain itu, gelar medis yang diakui EF dipertanyakan oleh tim penyidik.

Pasalnya diduga tersangka belum menyelesaikan pendidikannya di bidang kedokteran sampai tuntas.

"Kami berkonfirmasi dengan tempat tersangka menimba ilmu di sebuah universitas swasta di Sumatera Utara, kami dapat pastikan bahwa yang bersangkutan adalah sarjana kedokteran dengan status dokter yang insyaallah masih akan kita konfirmasi lagi dengan Ikatan Dokter Indonesia karena yang bersangkutan informasi awal yang perlu diklarifikasi lagi adalah belum mengikuti pengabdian atau semacam koas," kata Alex.

 Wanita Alami Pelecehan di Bandara Soekarno-Hatta seusai Rapid Test: Ngajak Aku ke Tempat Sepi

Diketahui awalnya kasus tersebut menjadi viral di media sosial Twitter setelah dibahas korban dengan akun @listongs.

Menurut korban berinisial LHI itu, pelecehan dilakukan pelaku saat dirinya hendak terbang dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta menuju Nias, Sumatera Utara.

"Saya penerbangannya 'kan jam 6 (pagi), enggak sempat rapid juga di RS," papar LHI, Jumat (18/9/2020).

"Jadi saya di bandara jam 4 pagi, sekalian mau rapid test di bandara," lanjutnya.

Namun saat melakukan rapid test, petugas EF diduga melakukan tindak pelecehan seksual.

Saat itu EF menyebutkan hasil rapid test LHI reaktif.

"Ya sudah, saya mikir enggak jadi ke Nias karena takut nularin juga orang-orang di Nias," tutur korban.

EF lalu menyarankan agar LHI melakukan rapid test untuk kedua kalinya demi menjamin keabsahan hasil tes.

LHI merasa curiga, tetapi mengikuti saran petugas tersebut.

Pada rapid test kedua, LHI mendapat hasil nonreaktif.

Ia segera menuju area keberangkatan, tetapi petugas EF segera mengejarnya dan meminta sejumlah uang.

Saat itu LHI merasa ada hal yang tidak beres dan menduga petugas bermaksud memeras dirinya.

"Orangnya manggil, kemudian ngobrol minta duit gitu," ucap korban.

Merasa tidak ingin berlama-lama, LHI mentransfer uang sebesar Rp1,4 juta ke rekening pribadi tersangka melalui mobile banking.

Namun EF justru melakukan pelecehan seksual dengan mencium dan meraba dada korban.

Korban merasa syok dan trauma akibat kejadian tersebut.

Ia juga tidak dapat berteriak meminta tolong karena bandara masih dalam keadaan yang sepi, yakni pada pukul 04.00 WIB. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Tersangka Pelecehan dan Pemerasan di Bandara Soetta Ditangkap di Kosan Balige Toba Samosir.

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Polda Metro JayaKronologiSamosirBandara Soekarno-HattaRapid Test
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved