Terkini Daerah
Riset ITB Potensi Tsunami 20 Meter Jadi Viral, BMKG Peringatkan Daerah Ini: Tapi Kapan Kita Tak Tahu
Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono memperingatkan daerah yang berpotensi aktif mengalami gempa dan tsunami.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono memperingatkan daerah yang berpotensi aktif mengalami gempa dan tsunami.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Jumat (25/9/2020).
Diketahui sebelumnya tim Seismologi Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkapkan hasil riset mengenai potensi tsunami besar di sepanjang Pantai Selatan Jawa.

• Peringatan Dini BMKG Besok, Minggu 27 September 2020: DKI Jakarta Waspada Hujan Lebat dengan Angin
Membenarkan hal tersebut, Daryono mengapresiasi hasil riset itu sebagai bagian dari rencana mitigasi bencana.
"BMKG mencatat hingga saat ini sudah ada gempa besar yang pernah terjadi kekuatan di atas 8, itu sudah empat kali," papar Daryono.
"Artinya zona megathrust itu memang menjadi generator gempa yang sangat potensial, sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus menghadapi mitigasi itu," lanjutnya.
Ia lalu menanggapi hasil riset tim ITB yang menarik perhatian warga tersebut.
Daryono meminta masyarakat tidak perlu cemas dan khawatir, mengingat hasil riset itu dapat digunakan sebagai upaya rencana mitigasi bencana baik struktural maupun nonstruktural.
"Dengan adanya informasi terbaru ini masyarakat diimbau sadar kita harus menyiapkan mitigasi itu," jelasnya.
• Komentar Pakar soal Peneliti ITB Kaji Potensi Tsunami 20 Meter: Gempa Tetap Belum Bisa Diprediksi
Daryono menegaskan hasil riset itu menunjukkan pentingnya pembangunan kawasan berbasis risiko bencana.
Ia memberi contoh beberapa wilayah yang perlu memperhatikan potensi bencananya.
"Kalau kita melihat jalur megathrust itu dari Sumatera, kemudian dari selatan Selat Sunda, selatan Bali, NTB, NTT. Inilah zona megathrust yang jadi generator gempa besar itu,'" terang Daryono.
Pada wilaya tersebut, telah terjadi beberapa kali bencana menurut catatan sejarah.
"Tampak di sini untuk wilayah selatan Banten untuk memiliki coupling slip yang paling tinggi dan ini berpotensi menjadi gempa yang signifikan," katanya.
"Tetapi kapan kita enggak tahu, sehingga dalam ketidaktahuan kita, dalam ketidakpastian kapan terjadi, kita harus menata mitigasi sebaik-baiknya," tandas Daryono.
Lihat videonya mulai menit 7:00
Wilayah Selatan Jawa Kawasan Aktif
Hasil tim riset Seismologi Institut Teknologi Bandung mengungkapkan hasil penelitian terkait potensi tsunami di sepanjang Pantai Selatan Jawa.
Dalam tayangan yang sama, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) lalu menanggapi hasil riset tersebut.
• Viral Hasil Riset ITB soal Potensi Tsunami 20 Meter, BMKG Minta Info Megathrust Ini Segera Direspons
Hasil riset tersebut menjelaskan ada potensi tsunami setinggi 20 meter di sepanjang bagian selatan Pulau Jawa.
Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono lalu menanggapi kabar yang menghebohkan publik tersebut.
Ia menilai kajian semacam itu baik untuk membantu merencanakan mitigasi bencana.
"BMKG mengapresiasi hasil kajian ITB itu dan memang skenario worst case itu memang dapat menjadi acuan kita di dalam melakukan mitigasi," jelas Daryono.
"Yang namanya skenario worst case itu sebenarnya baik," lanjutnya.

Ia menjelaskan beberapa hal yang dapat dilakukan demi memperingatkan masyarakat demi memperingatkan potensi bencana alam.
"Dengan adanya informasi hasil kajian itu, menjadi lebih intens bagaimana kita lebih sungguh-sungguh menerapkan mitigasi, baik itu dalam hal gempa, lalu penataan ruang pantai yang berbasis risiko tsunami," terang Daryono.
"Juga bagaimana kita harus mengedukasi masyarakat kita bagaimana melakukan evakuasi mandiri," paparnya.
Selain itu, ia menjelaskan bukan hal baru wilayah selatan Jawa adalah kawasan rawan gempa dan tsunami.
• Penjelasan BMKG soal Potensi Tsunami 20 Meter Selatan Jawa, Lebih Baik Fokus Upaya Mitigasi
"Memang daerah selatan Jawa itu kawasan seismik aktif dan kompleks karena secara aktivitas sangat aktif gempanya," kata Daryono.
Daryono menyebutkan dalam sejarah telah terjadi lima kali tsunami skala besar, yakni pada 1940, 1959, 1994, dan 2006.
Tsunami terakhir pada 2006 di Banyuwangi adalah yang terbesar dan paling banyak menelan korban jiwa.
"Itu adalah bukti semua bahwa zona selatan Jawa itu patut diwaspadai. Dan itu bukti tsunami sudah beberapa kali terjadi, meskipun dalam sejarah kita yang intensif baru lima kali," simpul Daryono.
Tidak hanya itu, pada zaman purba lazim pula terjadi tsunami.
Kawasan tersebut juga merupakan daerah aktif gempa, dengan sejarah pernah terjadi gempa besar berskala di atas 8 skala Ritcher sebanyak empat kali. (TribunWow.com)