Terkini Daerah
Kuras Uang Korban Rp 97 Juta, 2 Pelaku Mutilasi Paksa RHW Berikan Pin ATM dalam Keadaan Sekarat
Dua pelaku pembunuhan dan mutilasi yakni DAF dan LAS diketahui membunuh RHW demi ingin menguras uang korban.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Dua pelaku pembunuhan dan mutilasi yakni DAF dan LAS diketahui membunuh RHW demi uang.
DAF dan LAS berhasil menguras uang RHW hingga total sekitar Rp 97 juta.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Jakarta pada Senin (21/7/2020), rupanya pelaku berhasil mendapat pin atm korban setelah memaksanya.

• Pengalaman Sopir Pengantar Jenazah Rinaldi Korban Mutilasi di Kalibata City: Itu Kan Sugesti Saja
Diketahui mereka menjebak korban dengan cara mengajaknya ke apartemen.
Lalu, DAF bersembunyi di dalam lemari sedangkan LAS berperan untuk menjebaknya.
LAS yang sempat berbincang dengan RHW lantas berhubungan intim dengan korban.
Di saat itulah, DAF yang bersembunyi dalam lemari sempat mengumpat.
Lalu, DAF keluar dari lemari sambil membawa batu balok.
Ia memukul kepala korban dengan batu bata itu sebanyak tiga kali.
Selain itu, DAF juga sempat membekap korban dengan posisi ditengkurapkan.
"Adegan 12: tersangka LAS keluar dari kamar mandi pada saat posisi korban dibekap dan menanyakan PIN ponsel korban," kata penyidik Iptu Sidik.
• Rekam Jejak Pelaku Mutilasi di Kalibata Diungkap Rekan Kuliah: Pernah Jabat Posisi Penting di UI
Setelah itu, korban yang lemah dipaksa untuk memberikan password ATM-nya.
Lantaran tidak mau, DAF kemudian emosi hingga menusuk punggung korban sebanyak delapan kali.
Dalam keadaan yang semakin tak berdaya, pelaku kemudian memaksa lagi korban membuka passwordnya.
Hingga kemudian korban memberikannya dan beberapa saat kemudian meninggal dunia.
"Adegan 14: tersangka LAS kembali menanyai PIN handphone korban kedua kali, karena yang pertama tidak diberikan. Password kemudian diberikan. Tidak lama kemudian korban meninggal dunia," sambung Iptu Sidik.
Lalu Potong dan Pindahkan Jenazah
Mereka awalnya menyimpan jenazah korban selama tiga hari di apartemen tersebut.
Kemudian pada (12/9/2020) mereka membawa potongan jenazah RHW di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan menggunakan koper.
Namun rupanya pelaku tidak membawa semua potongan jenazah korban.
Mulanya ia hanya membawa potongan tangan ke Apartamen Kalibata City.
"Setelah kita rekonstruksi tanggal 9 (September) dieksekusi, ditinggalkan dulu 3 hari di situ. Dia perpanjang lagi di penginapan di Pasar Baru."
"Sampai eksekusi tanggal 12, 12 itu cuma badannya di tengah dan tangan masukin ke koper langsung diantar ke Kalibata," jelas Yusri seperti dikutip dari Tribun Jakarta pada Senin (21/9/2020).

Lalu pada (13/9/2020) barulah mereka membawa potongan tubuh ke apartemen Kalibata City,
Bahkan, mereka tidur selama satu malam bersama jenazah.
"Tanggal 13 (September), baru yang (potongan tubuh) atas lagi. Bahkan sempat menginap di situ satu malam bersama-sama dengan jenazahnya. Alasannya kecapekan, ketiduran," kata Yusri.
• Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah Rinaldi Korban Mutilasi di Kalibata City: Assalamualaikum Mas
Setelah itu pada tanggal 14 hingga 16 mereka membersihkan Apartemen Mansion untuk menghilangkan jejak.
"Bahkan tanggal 14, 15, 16 (September) dilakukan pembersihan. Dia beli sendiri cat, dia beli sendiri seprai. Dia cuci sampai tanggal 16 itu," ucapnya.
Sedangkan tanggal (15/9/2020) mereka siapkan kuburan di dalam rumah kontrakan di Cimanggis, Depok untuk mengubur potongan jenazah korban.
"Tapi setelah tanggal 15 itu, dia sewa lagi namanya rumah yang ada di Cimanggis, yang dia niatkan untuk mengubur. Bahkan sudah digali," lanjut Yusri. (TribunWow.com/Mariah Gipty)
Artikel ini diolah dari Tribun Jakarta dengan judul Pemutilasi Tidur Bersama Jasad Korban 1 Malam, Polisi Soroti Sikap Tenang Fajri Saat Beraksi Sadis dan Rinaldy Dipaksa Ungkap Password HP Saat Sekarat, Terkuak Pelaku Fajri Belajar Mutilasi dari Internet