Terkni Nasional
Wanita Korban Pelecehan Seksual di Bandara Soekarno-Hatta Unggah Chat WA Pelaku, Begini Isinya
Setelah peristiwa pelecehan seksual, pelaku coba menghubungi korban melalui pesang WhatsApp hingga video call.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - LHI, wanita korban pelecehan seksual di Bandara Soekarno-Hatta mengungkap chat Whatsapp pelaku seusai peristiwa tak mengenakan itu.
Pada unggahan di Twitternya, Jumat (18/9/2020), LHI menunjukkan bagaimana pelaku terus berupaya menghubungi korban, bahkan hingga coba melakukan video call.
Meskipun korban tak membalas chat, pelaku terus mengirim pesan pendek Whatsapp kepada korban.
"Untuk kasus pelecehan seksualnya aku gak ada bukti, cuma ada chat Whatsappnya dia, sengaja gak aku block biar masih bisa masuk chatnya," tulis LHI.
Berikut isi chat pelaku kepada korban:

Isi chat Whatsap pelaku kepada korban pelecehan di Bandara Soekarno-Hatta. (Twitter @listongs)
• Pengakuan Korban Pelecehan Seksual di Bandara Soekarno-Hatta seusai Rapid Test: Saya Masih Trauma
Awalnya LHI menceritakan peristiwa pelecehan yang dialaminya itu melalui akun Twitter-nya, @listongs.
LHI mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada 13 September lalu saat dia hendak terbang dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta menuju Nias, Sumatera Utara.
"Saya penerbangannya kan jam 6 (pagi), enggak sempat rapid juga di RS (rumah sakit). Jadi saya di bandara jam 4 pagi, sekalian mau rapid test di bandara," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020) malam.
LHI kemudian melakukan rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, di fasilitas rapid test yang dimiliki Kimia Farma.
Seusai melakukan rapid test, LHI mengatakan, petugas pria yang memeriksanya secara tak terduga melakukan pelecehan seksual.
Awalnya petugas itu mengatakan hasil rapid test LHI reaktif.
"Ya sudah saya mikir enggak jadi ke Nias karena takut nularin juga orang-orang di Nias," katanya.
Namun, petugas pria itu menyarankan agar LHI lakukan tes ulang dan dia menjamin akan memberikan hasil nonreaktif pada tes kedua itu.
Korban bingung karena merasa ada sesuatu yang tidak beres, tetapi kemudian mengikuti usulan itu.
Setelah LHI mendapat hasil rapid test dengan hasil nonreaktif dan hendak menuju tempat keberangkatan, terduga pelaku rupanya mengejar dan menghampirinya.