Breaking News:

Terkini Daerah

Briptu Andry Tewas di Pondok Ranggon Ternyata Korban Tabrak Lari Oknum TNI, Sempat Dikira Dibegal

Kematian anggota Polri, Briptu Andry Budi Wibowo (29) mulai terungkap. Sebelumnya dikabarkan Briptu Andry tewas di Jalan Sapi Perah, Pondon Rangon.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo saat memegang bagian gril mobil yang ditemukan di lokasi tewasnya Briptu Andry Budi Wibowo, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Kematian anggota Polri, Briptu Andry Budi Wibowo (29) mulai terungkap.

Sebelumnya dikabarkan Briptu Andry tewas di Jalan Sapi Perah, Pondon Rangon, Jakarta Timur pada Kamis (18/9/2020).

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Jumat (18/9/2020), Briptu Andry rupanya menjadi korban tewas tabrak lari.

Adik ipar Briptu Andry Budhy Wibowo, Mega Putri Maharani (21) saat memberi keterangan di rumah duka, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2020).
Adik ipar Briptu Andry Budhy Wibowo, Mega Putri Maharani (21) saat memberi keterangan di rumah duka, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Terungkap Penyebab Kematian Briptu ABW yang Ditemukan Penuh Darah di Pondok Ranggon, Bukan Dibegal

Ia diduga telah ditabrak oknum anggota TNI yang kemudian melarikan diri.

"Ada indikasi korban anggota Polri adalah tabrak lari. Kemudian dilakukan penyelidikan, diamankan seseorang memang anggota TNI," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (18/9/2020).

Awalnya Briptu Andry diduga tewas karena akibat korban begal.

Namun, saat ditelusuri tidak ada barang yang hilang.

Seorang keluarga bernama Mega Putri Maharani (21) menyebutkan tak ada barang korban yang dicuri.

Sedangkan motor Briptu Andry juga masih berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Bukan korban begal. Masih ada dompet, HP, dan motornya ditemukan sekitar beberapa meter dari lokasi kejadian," katanya.

Mega menjelaskan, Andry pamit untuk keluar rumah pada sekitar pukul 02.30 WIB.

Namun, Andry tak menjelaskan ke mana dirinya akan pergi pada dini hari tiu.

Saat itu, Mega mengaku sempat mencurigai mobil Daihatsu Grandmax warna silver parkir di depan toko gas.

Toko gas itu berada di samping rumah korban.

Sosok Briptu ABW, Polisi yang Tewas di Pondok Ranggon Ternyata Desersi yang Sedang Jalani Sidang

Mega menaruh curiga lantaran mobil tersebut terparkir sejak pukul 02.00 hingga pagi hari.

"Itu mobil dari dini hari sampai pagi masih ada," kata Mega.

Mega sendiri sempat menghampiri mobil tersebut dan bertanya.

Orang yang ada di mobil itu mengatakan dirinya tengah menunggu parsel.

"Saya sempat nanya kenapa nungguin parsel? Soalnya enggak balik-balik. Kata dia ini tukang gas mau ngambil parsel," jelas Mega.

Lantaran tak mau berpikiran lebih jauh, Mega lantas kembali masuk ke dalam rumah.

Beberapa jam kemudian pada sekitar pukul 05.30 WIB, pihak keluarga mendapat informasi bahwa Andry tewas.

Sementara itu, polisi sudah melakukan olah TKP terkait kasus tersebut pada Kamis pukul 16.30 WIB.

Beberapa pihak polisi yang datang antara lain, Wakapolres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Stefanus Tamuntuan, Kasatlantas Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Polisi Telly Bahute, dan Kapolsek Cipayung Kompol Tatik hadir dalam olah TKP.

Namun tak hanya polisi yang terlibat dalam olah TKP itu, lima polisi militer juga tampak datang.

Mereka sempat berdiskusi dengan polisi serta beberapa kali mencatat sesuatu.

Komisaris Besar Polisi Stefanus Tamuntuan sendiri enggan membeberkan keberadaan polisi militer di sana.

"Tanya Kabid (Kabid Humas Polda Metro Jaya) saja. Tanya Kabid," ujar Stefanus.

Briptu ABW Tewas Bersimbah Darah, Keluarga Korban Curigai Mobil Parkir: Dari Dini Hari Sampai Pagi

Sosok Briptu Andry

Terkait sosok Briptu Andry, korban ternyata sudah lama meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota Polri.

Dikutip dari WARTAKOTAlive.com, Kamis (17/9/2020), korban ternyata merupakan anggota desersi yang tengah menjalani proses sidang di Propam Mabes Polri.

"Yang bersangkutan adalah anggota Sat Mabes Polri dan merupakan anggota desersi, yang sedang dalam proses sidang di Propam Mabes Polri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020).

Berdasarkan penjelasan Yusri, proses persidangan Briptu Andry tinggal menunggu keluarnya putusan.

"Desersi maksudnya adalah anggota yang meninggalkan tugas dan tanggungjawabnya sebagai Polri, cukup lama."

"Sudah dalam proses sidang dan tinggal sekali lagi berupa sidang putusan," kata Yusri.

Yusri tidak menutup kemungkinan korban tewas karena dibunuh.

"Indikasinya koban adalah korban pembunuhan atau korban laka lantas, masih didalami," kata Yusri.

Dikutip dari TribunJakarta.com, Kamis (17/9/2020), keluarga korban mengatakan Briptu Andry sudah lima tahun bertugas di Divisi Propam Polda Metro Jaya.

Adik ipar korban, Mega Putri Maharani (21) mengatakan, korban merupakan anak keempat dari empat bersaudara.

Selama hidupnya korban dikenal sebagai orang yang ramah dan memiliki banyak teman.

"Almarhum belum menikah, dia anak keempat dari empat bersaudara. Dia orangnya baik, banyak teman. Tapi kalau ada masalah enggak pernah cerita," ujar Mega. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung Malik)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Polisi Militer Terlibat Olah TKP Tewasnya Briptu Andry di Pondok Ranggon, Anggota TNI Diamankan Terkait Kematian Polisi di Pondok Ranggon dan di Warta Kota dengan judul Anggota Polri Tewas Bersimbah Darah di Pondok Ranggon adalah Polisi Desersi dari Mabes Polri 

Tags:
Jakarta TimurTewasTabrak lariKecelakaanPondok Ranggon
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved