Breaking News:

Virus Corona

Anies Baswedan Disentil Para Menteri terkait PSBB, Geisz Chalifah: Sudah Biasa, Senyumin Saja

Aktivis sosial sekaligus loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah, turut menanggapi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Youtube/Indonesia Lawyers Club
Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol, Geisz Chalifah puji keberanian Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan soal reklamasi Ancol 

TRIBUNWOW.COM - Aktivis sosial sekaligus loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah, turut menanggapi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di TvOne, Sabtu (12/9/2020).

Diketahui sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hendak menerapkan kembali PSBB total demi menekan pertumbuhan kasus positif Covid-19.

Warga melintas di depan salah satu toko di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (9/6/2020). Meski masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, pusat perbelanjaan tersebut mulai dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan menjelang pelaksanaan new normal (tatanan kehidupan baru).
Warga melintas di depan salah satu toko di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (9/6/2020). Meski masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, pusat perbelanjaan tersebut mulai dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan menjelang pelaksanaan new normal (tatanan kehidupan baru). (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Soal Jakarta Vs Pemerintah Pusat akan PSBB, Anies Baswedan Klaim Sudah Sepakat: Sama-sama Menyadari

Namun kebijakan itu mendapat kritik tajam dari sejumlah menteri karena dinilai tidak mempertimbangkan aspek ekonomi.

Geisz kemudian berpendapat kritik semacam itu wajar saja dan sudah berulang kali dilontarkan kepada Anies.

"Bukan hal yang baru, sudah kesekian kalinya, bukan hanya persoalan Corona," kata Geisz Chalifah.

Ia menilai kritik tersebut lebih banyak menyerang aspek politik daripada isi kebijakan sang gubernur.

Geisz lalu meminta Anies Baswedan menanggapi santai kritik tersebut.

Ia bahkan berpendapat, para menteri itu mengkritik Anies sehingga terkesan telah bekerja.

"Persoalan lainnya juga sama kalau menyangkut Anies, lebih banyak politisnya daripada substansinya," komentarnya.

"Jadi kalau Anda tanya kepada saya, ya senyumin saja karena mereka untuk terlihat kerja itu mengkritik Anies lebih mudah," lanjut Geisz.

"Itu sudah terlihat mereka bekerja," tambahnya.

Anies Baswedan Pilih PSBB Jakarta, Khofifah Singgung Lockdown Lokal: Tidak sampai Satu Desa

Polemik lain yang muncul akibat PSBB jilid dua ini adalah pertanyaan apakah sudah dikoordinasikan dengan pemerintah pusat.

Berdasarkan kritik para menteri, muncul kesan pemerintah pusat tidak diberitahu tentang kebijakan PSBB ini.

Geisz segera membantah hal tersebut.

"Tidak mungkin tidak koordinasi, 'kan di situ ada BNPB pada saat rapatnya. Sangat tidak mungkin," tegasnya.

Ia justru mengkritik keseriusan penanganan pandemi Virus Corona di Indonesia.

"Persoalannya adalah kita itu mau bersinergi enggak sih menyelesaikan masalah Corona ini? Atau kita lebih suka menjadikan ini selalu isu politik," singgungnya.

"Kalau mau serius, serius tangani ini dari awal," tegas Geisz.

Ia menambahkan, ini bukan kali pertama Anies dikritik saat berupaya mengatasi Covid-19 di Jakarta.

"Kalau mau lihat latar belakangnya 'kan tinggal lihat komentar-komentar mereka pada waktu awal itu 'kan aneh bin ajaib," ungkapnya.

Lihat videonya mulai menit 1:20

Anies Klaim Pemerintah Pusat Sudah Setuju

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim pemerintah pusat sudah menyetujui kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lanjutan.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan Kabar Utama di TvOne, Sabtu (12/9/2020).

Diketahui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menerapkan PSBB total setelah sebelumnya menjalankan PSBB transisi.

 Sebut Pemda DKI Menjerit Gegara Pilihan Anies soal PSBB, Wakil Ketua DPRD Jakarta: Memang Pahit

Anies beralasan peningkatan kasus positif Covid-19 bukannya menurun tetapi semakin mengkhawatirkan.

Meskipun sempat disebut ada tentangan dari pemerintah pusat dan pemerinah daerah di sekitar Jakarta, Anies mengklaim kini sudah ada kesepakatan.

"Kalau soal PSBB-nya mendukung. Jadi pemerintah mendukung," ungkap Anies Baswedan.

"Pemerintah pusat menyadari bahwa di Jakarta terjadi lonjakan yang cukup signifikan di bulan September ini," lanjutnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menerapkan PSBB, dalam acara Mata Najwa, Rabu (9/9/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menerapkan PSBB, dalam acara Mata Najwa, Rabu (9/9/2020). (Capture YouTube Najwa Shihab)

Anies menambahkan, pemerintah sudah menyadari pemulihan ekonomi harus diawali dari sektor kesehatan terlebih dahulu.

"Jadi mendukung dan sama-sama menyadari tanpa membereskan kesehatan tidak mungkin perekonomian bisa bergerak," jelas Gubernur DKI Jakarta.

Sebelumnya Anies menjelaskan alasan PSBB diberlakukan kembali.

Menurut dia, belum semua sektor di Jakarta mematuhi protokol kesehatan yang diwajibkan.

"Banyak tempat-tempat yang sudah bisa melaksanakan protokol kesehatan dengan baik. Ada yang belum," teranga Anies.

"Karena itulah kita nanti di dalam pengaturan PSBB ini memperhitungkan kesiapan-kesiapannya," lanjut mantan Mendikbud ini.

Ia menambahkan, ada beberapa sektor yang dapat beroperasi seperti biasa karena tidak menimbulkan klaster Covid-19 baru.

Sektor-sektor ini nantinya akan tetap diizinkan beroperasi secara normal.

 Kritik Anies Baswedan soal PSBB Jakarta, Nikita Mirzani: Kalau yang Pro Pilih Dia, Gue Sih Enggak

"Yang paling banyak itu 'kan di perkantoran. Karena itu nanti paling banyak mengatur di perkantoran," singgung Anies.

Ia menegaskan aturan utama PSBB bukan berarti melarang masyarakat berkegiatan seperti biasanya.

Menurut Anies, yang berbeda adalah adanya protokol kesehatan yang harus diterapkan.

"Kalau pengetatan, semua sektor ada pengetatan. Saya harus garis bawahi, bukan pelarangan. Ini adalah pengetatan, pembatasan," paparnya.

"Artinya tetap berkegiatan tapi ada batas-batasnya yang lebih ketat," tambah dia.

Selain itu, mobilitas keluar-masuk DKI Jakarta tidak dibatasi.

Hanya pergerakan di dalam ibu kota negara tersebut yang dibatasi sesuai protokol kesehatan. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Anies BaswedanPSBBJakartaGeisz Chalifah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved