Breaking News:

Terkini Daerah

Viral Ormas Tunggal Rahayu, Ini Klaim Sutarman: Bisa Lunasi Utang Pakai Uang Bergambar Wajahnya

Pendiri organisasi kemasyarakatan (ormas) Kandang Wesi Tunggal Rahayu, Sutarman, mengklaim uang yang dicetaknya dapat dipakai secara luas.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Capture YouTube TvOne
Bupati Garut Rudy Gunawan membenarkan adanya ormas menyimpang, Tunggal Rahayu, yang dibentuk Sutarman, dalam Kabar Petang, Rabu (9/9/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Pendiri organisasi kemasyarakatan (ormas) Kandang Wesi Tunggal Rahayu, Sutarman, mengklaim uang yang dicetaknya dapat dipakai secara luas.

Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkapkan Bupati Garut Rudy Gunawan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Rabu (9/9/2020).

Diketahui keberadaan Tunggal Rahayu mulai meresahkan warga.

Viral ormas di Garut mengubah lambang Garuda Pancasila dan mencetak uang sendiri, dalam Apa Kabar Indonesia Malam, Rabu (9/9/2020).
Viral ormas di Garut mengubah lambang Garuda Pancasila dan mencetak uang sendiri, dalam Apa Kabar Indonesia Malam, Rabu (9/9/2020). (Capture YouTube Apa Kabar Indonesia TvOne)

Viral Ini Cara Ormas di Garut yang Ubah Lambang Pancasila Merekrut Anggota: Diimingi Emas 87 Kg

Pasalnya ormas tersebut mengubah lambang negara Garuda Pancasila dan mencetak uang sendiri yang bergambar wajah Sutarman.

Bupati Garut Rudy menuturkan, Sutarman menganggap dirinya dapat disamakan dengan Presiden Soekarno.

Ia mengungkapkan kedok Sutarman demi menarik simpati para calon anggota ormas.

"Salah satu upaya dia membujuk anggotanya, dia menganggap mampu menyelesaikan semua kewajiban anggotanya," papar Rudy Gunawan.

"Dia memberikan keyakinan dengan uang yang dia cetak, uang itu bisa berlaku di seluruh Indonesia, dan itu sebagai pembayaran jasa," lanjutnya.

Diketahui uang yang dicetak ormas tersebut menampilkan wajah Sutarman.

Menurut Rudy, ormas ini sudah dapat digolongkan kegiatan menyimpang.

Rudy membenarkan ormas ini berusaha semakin meluaskan jangkauannya dengan mengajak calon anggota lain.

"Di Garut ini hanya sedikit dia (anggotanya) ada di daerah-daerah lain. Dia terus memprovokasi anggotanya supaya mencari anggota lain," ungkap Bupati Garut.

Ormas di Garut Cetak Uang Sendiri untuk Transaksi, Foto Soekarno Diedit Jadi Wajah sang Ketua

Rudy menilai, Sutarman semacam memberikan optimisme bagi para anggotanya bahwa uang hasil cetakan sendiri itu dapat digunakan secara luas sebagai alat transaksi.

Ia menyebutkan masyarakat sekitar sudah mulai merasa keberadaan ormas ini meresahkan, irasional, dan mungkin mengandung iktikad yang tidak baik.

"Yang mengikuti kegiatan ini adalah orang-orang yang mempunyai tingkat pendidikan yang rendah, ekonomi yang rendah," jelas Rudy.

Menurut Rudy, tidak sedikit anggota ormas Tunggal Rahayu yang memiliki beban utang.

"Mungkin sebagian mereka memiliki harapan hidupnya menjadi makmur, menjadi kaya dengan menjadi anggota Tunggal Rahayu," terangnya.

Selain itu, dalam setiap pertemuannya Sutarman menarik iuran dari beberapa anggota.

Iuran itu digunakan untuk menyelenggarakan acara organisasi.

"Memang di setiap kegiatan ada kumpulan uang yang diberikan untuk mengadakan suatu acara, tetapi tidak semua anggota yang diminta, tetapi anggota-anggota tertentu lingkaran dalam Sutarman ini

Lihat videonya mulai menit 6:00

Anggotanya Diiming-imingi Emas

Kasat Reskrim Polres Garut AKP Maradona menjelaskan munculnya organisasi masyarakat (ormas) baru di wilayahnya yang dinilai meresahkan warga.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan Apa Kabar Indonesia di TvOne, Rabu (9/9/2020).

Diketahui ormas tersebut menamakan diri Kandang Wesi Tunggal Rahayu.

 Viral Program Belajar Online Tayangkan Logo PDIP Jadi Lambang Sila Keempat, Ini Penjelasan Disdik

Ormas yang berpusat di Garut, Jawa Barat ini diduga mengubah lambang negara Garuda Pancasila dan mencetak uang sendiri.

"Kita sudah memeriksa sebanyak enam orang saksi," papar Maradona.

Para saksi tersebut termasuk kepala desa setempat dan empat orang mantan anggota yang mengundurkan diri.

Ia lalu mengungkapkan identitas pemimpin Ormas Kandang Wesi Tunggal Rahayu tersebut.

"Dari hasil keterangan yang sudah kita periksa, bahwa memang betul organisasi ini ada dengan pimpinan Saudara (berinisial) C," ungkap Maradona.

Berdasarkan pemeriksaan, ditemukan fakta bagaimana ormas tersebut merekrut anggotanya.

Maradona menuturkan pihak ormas menawarkan sejumlah keuntungan kepada calon anggota.

"Kemudian membenarkan ada proses perekrutan dari mantan anggota ini yang diiming-imingi beberapa modus," paparnya.

"Yang pertama diiming-imingi bisa mencairkan emas sebanyak 87 kilogram, bisa diberikan pekerjaan, bisa dibayarkan utang-utangnya," jelas Maradona.

Keempat mantan anggota yang diperiksa mengaku tergiur dengan tawaran tersebut.

"Mantan anggota merasa yakin dan tergerak hatinya untuk tergabung dalam organisasi tersebut," terang Maradona.

Diketahui setiap anggota diwajibkan membayar iuran dengan jumlah yang bervariasi, yakni antara Rp100-600 ribu.

Lambang Garuda di Jersey Timnas Indonesia
Ilustrasi - Lambang Garuda (BOLASPORT.COM)

 Penjelasan Ketua Dewan Hakim terkait Video Viral Peserta MTQ Dipaksa Membuka Cadar

Maradona menyebutkan isu penggantian lambang negara dan pencetakan uang tersebut telah dikonfirmasi melalui pemeriksaan.

"Terkait permasalahan lambang, mata uang yang digunakan C ini, dari keterangan saksi membenarkan keseluruhannya," katanya.

"Namun belum bisa memberikan keterangan banyak, hanya bisa membenarkan saja," tambah Maradona.

Dikutip dari Kompas.com, keberadaan ormas ini pertama kali diketahui saat seorang perwakilan ormas datang ke Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Garut untuk mendaftarkan organisasinya.

Kepala Kesbangpolinmas Garut Wahyudidjaya menemukan ada ormas tersebut menggunakan lambang Garuda Pancasila yang telah diubah dalam berkasnya.

Hal ini kemudian yang menjadi sorotan Kesbangpolinmas.

Wahyu menyebutkan perubahan lambang Garuda Pancasila itu melanggar ketentuan yang berlaku.

“Yang kita soal mengenai gambar garuda. Karena ini sebagai lambang negara dan sudah diatur dalam UU nomor 23 tahun 2009 tentang lambang negara,” jelas Wahyu, Selasa (8/9/2020).

Selain itu, berkas yang diserahkan tidak lengkap.

“Jangankan akta hukum dari Kemenkumham atau mungkin surat keterangan terdaftar dari Kemendagri, akta notaris saja tidak punya,” terangnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Tags:
OrmasGarutKandang Wesi Tunggal Rahayu
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved