Breaking News:

Terkini Nasional

Di ILC, Effendi Gazali Pertanyakan Statement Puan Maharani: Kebetulan Mbak Puan Ini Orang Komunikasi

Pakar Komunikasi Prof. Effendi Gazali ikut mengungkapkan pandangannya terkait statement kontroversi dari Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.

Youtube/Indonesia Lawyers Club
Pakar Komunikasi Prof. Effendi Gazali ikut mengungkapkan pandangannya terkait statement kontroversi dari Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani, dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (8/9/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Komunikasi Prof. Effendi Gazali ikut mengungkapkan pandangannya terkait statement kontroversi dari Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Seperti yang diketahui, atas pernyataannya sendiri, Puan Maharani dianggap menuding masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) tidak mendukung negara Pancasila.

Dilansir TribunWow.com, Effendi Gazali lantas mempertanyakan alasan pernyataan tersebut bisa keluar dari mulut Puan Maharani yang merupakan seorang ahli komunikasi.

Hal itu diungkapkan dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (8/9/2020).

Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani saat mengumumkan 4 pasangan calon gubernur-wakil gubernur dan 58 pasangan calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota, Jumat (28/8/2020).
Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani saat mengumumkan 4 pasangan calon gubernur-wakil gubernur dan 58 pasangan calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota, Jumat (28/8/2020). (Capture YouTube PDI Perjuangan)

Kontroversi Puan terhadap Orang Minang, Fadli Zon Kisah Malin Kundang: Durhaka pada Ibunya

Dalam kesempatan itu, Effendi Gazali mempersoalkan ucapan dari Puan Maharani tersebut secara semantik.

Karena memang diakui, apa yang disampaikan oleh Puan Maharani memiliki makna yang multitafsir yang tentunya menyebabkan pemahaman pendengar atau pembaca menjadi berbeda-beda.

Terlebih pembahasan soal Pancasila memang sedang sensitif.

Effendi Gazali juga mempertanyakan kenapa tidak lantas memakai kalimat yang mempunyai makna yang aman bahkan cenderung memiliki arti yang positif.

Dirinya mencontohkan misalnya 'semoga semakin mantab mendukung negara pancasila'.

Dengan begitu maka konotasinya bahwa memang Provinsi Sumatera Barat sudah mendukung negara Pancasila.

"Kebetulan Mbak Puan ini orang Komunikasi, jadi ada pertanyaannya secara semantik dalam teks tadi kenapa bunyinya 'Semoga Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila," Effendi Gazali.

"Kenapa misalnya bukan semoga Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang makin mantab mendukung negara Pancasila. Itu berbeda," imbuhnya.

Sujiwo Tejo di ILC: Bung Karno Tidak Pernah Menggunakan Stigma Saya Pancasilais, Kamu Bukan

Maka dari itu menurutnya, yang bisa menjelaskan makna sebenarnya tentunya adalah orang yang bersangkutan, yakni Puan Maharani itu sendiri.

Oleh karenanya, Effendi Gazali meminta supaya Puan Maharani juga memberikan klarifikasinya dan permintaan maaf.

Menurutnya itu yang dibutuhkan, khususnya dari masyarakat Minang, bukan penjelasan ataupun pembelaan dari orang-orang partainya.

"Jadi barangkali penyelesaian masalah ini tidak harus juga langsung dengan minta maaf secara formal, memang perlu menjelaskan itu dari Uni Puan sendiri," kata Effendi Gazali.

"Jadi jangan terus menerus melalui Uda Arteria Dahlan, Ahmad Basarah," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 8.18

Fadli Zon: Pancasila Jadi Alat Legitimasi Politik, Seolah Paling Pancasilais

Ketua Umum Ikatan Keluarga Minangkabau, Fadli Zon buka suara menanggapi pernyataan kontroversi dari Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Statement dari Puan Maharani sebelumnya dianggap menuding masyarakat Minang, Sumatera Barat (Sumbar) tidak mendukung negara Pancasila.

Dilansir TribunWow.com, Fadli Zon mengakui bahwa apa yang disampaikan oleh Puan tentunya mempunyai banyak perspektif, ada yang positif dan ada negatif.

Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani saat mengumumkan 4 pasangan calon gubernur-wakil gubernur dan 58 pasangan calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota, Jumat (28/8/2020).
Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani saat mengumumkan 4 pasangan calon gubernur-wakil gubernur dan 58 pasangan calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota, Jumat (28/8/2020). (Capture YouTube PDI Perjuangan)

 Sujiwo Tejo di ILC: Bung Karno Tidak Pernah Menggunakan Stigma Saya Pancasilais, Kamu Bukan

 Di ILC, Sujiwo Tejo Sebut Mantunya yang Warga Minang Pasti Pancasilais, Karni Ilyas: Ada Ujiannya?

Namun terlepas dari itu, Fadli Zon menilai bahwa bunyi pernyataan dari Puan Maharani tidak tepat ketika disampaikan pada saat ini dalam kondisi sekarang ini.

Karena seperti yang diketahui, masyarakat sendiri sedang dibuat geram dengan pemerintah yang justru kembali mengusik dasar negara yang sifatnya sudah final tersebut.

Oleh karenanya, Fadli Zon menilai belakangan ini Pancasila malah dijadikan sebagai alat untuk kepentingan politik dengan menasbihkan diri menjadi yang paling Pancasilais.

"Saya sendiri merasa teks itu tidak cocok dan tidak pas apalagi dilakukan sekarang," ujar Fadli Zon, dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (8/9/2020).

"Apalagi dengan nuansa Pancasila dan ada satu latar belakang, belakangan ini Pancasila ini dijadikan alat untuk melakukan legitimasi politik," imbuhnya.

"Seolah-olah dialah yang paling Pancasilais, seolah-olah satu kelompok itulah yang paling Pancasilais, sementara yang lain itu tidak Pancasilais."

Menurutnya, kondisi tersebut tentunya bertolakbelakang dengan tujuan dari Pancasila yang sebenarnya yakni untuk menyatukan suatu perbedaan.

"Jadi Pancasila bukan menjadi alat pemersatu tetapi justru alat mensegregasi alat untuk melakukan pemecahbelahan," kata Fadli Zon.

"Pancasila harusnya menjadi alat pemersatu dan ini sudah selesai dulu, tidak perlu diulang-ulang lagi, seorang-olah masih ada yang belum Pancasilais," tegasnya.

 Sebut Ada Nomena dalam Kontroversi Puan, Rocky Gerung: Sepaket dengan Megawati, Jokowi dan PDIP

Dirinya menegaskan bahwa persoalan Pancasila sudah selesai dan tidak perlu diperdebatkan atau bahkan menuding orang lain tidak Pancasilais.

Terlebih menurutnya, keberadaan Pancasila di Tanah Air tidak ada yang menolak.

Hal itu menandakan semua masyarakat Indonesia memang sudah menerima dengan baik Pancasila, termasuk juga mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

"Saya yakin hampir semua agama di Indonesia tidak ada yang menolak Pancasila," katanya.

"Saya yakin mempunyai pandangan yang sama karena nilai-nilai Pancasila itu adalah nilai-nilai universal," tutup mantan Wakil Ketua DPR RI itu.

Simak videonya mulai menit ke- 5.10

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Effendi GazaliIndonesia Lawyers Club (ILC)Puan MaharaniPancasila
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved