Terkini Nasional
Mumtaz Rais Bernazar Renang Jakarta-Labuan Bajo, Refly Harun: Lumayan Parade Renang Gratis
Pakar hukum tata negara Refly Harun turut menanggapi janji Ketua DPP PAN Ahmad Mumtaz Rais.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun turut menanggapi nazar Ketua DPP PAN Ahmad Mumtaz Rais.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Rabu (2/9/2020).
Diketahui Mumtaz bernazar akan berenang dari Pantai Kapuk, Jakarta Utara sampai Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur jika partai bentukan loyalis ayahnya, Amien Rais, berhasil terwujud.

• Isu Reshuffle, Refly Harun Sebut 1 Menteri Diduga Titipan JK: Mungkin Bagian Endorsement Jusuf Kalla
Dalam internal PAN saat ini terpecah menjadi dua kubu, yakni pendukung Amien Rais dan pendukung mertua Mumtaz sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Awalnya Refly Harun menyoroti bagaimana praktik demokrasi dalam internal PAN sendiri.
"PAN juga berusaha di mana ketua umumnya betul-betul mencengkeram dan menduduki jabatan-jabatan kenegaraan yang memang hasil konsekuensi terpilihnya sebagai ketua umum," papar Refly Harun.
"Maka pimpinan-pimpinan partai politik itu semua akhirnya menjabat, terutama ketua umum dan sekjennya," lanjutnya.
Refly menilai perpecahan yang terjadi dalam tubuh PAN tidak ada kaitannya dengan para kader di akar rumput.
Menurut dia, ini adalah konflik para pimpinan partai.
"Maka sesungguhnya partai politik itu tidak bergerak di bawah, di society, hanya bergerak di tingkat elite saja," jelas Refly.
Selain itu, perpecahan antara ayah dan anak itu dinilai hanya sebagai bumbu politik.
Diketahui pembentukan PAN Reformasi akan diburu agar dapat rampung pada Desember mendatang.
Mumtaz berpendapat hal itu terlalu ambisius, mengingat pembentukan struktur partai di 34 provinsi dapat memakan waktu bertahun-tahun.
• Respons Mumtaz Rais saat Ditanya Peluang Masuk Kabinet Jokowi: Nanti Aku Disebut Mumtaz Halusinasi
"Jadi kalau ada perseteruan Mumtaz Rais dan Amien Rais ini, ya ini bumbu-bumbu saja karena pergerakan atau pertarungan elit politik saja," komentar Refly.
Pakar hukum ini menambahkan, konflik di puncak pimpinan PAN tidak akan berpengaruh pada kader-kader mereka di tingkat dasar.
Meskipun begitu, baik kubu Zulkifli Hasan maupun kubu Amien Rais mengklaim didukung kader mereka.
"Saya kira saya tidak yakin ini adalah pertarungan akar rumput, tapi pertarungan antara elit-elit politik PAN yang saat ini berkuasa dengan mereka-mereka yang barangkali tersingkir," paparnya.
"Pengikut antara Zulkifli Hasan dengan pengikut Amien Rais. Masin-masing mengklaim didukung oleh bawah, struktur bawah partai," lanjut pengamat politik ini.
Ia lalu menyinggung nazar Mumtaz yang menyebutkan akan berenang jika struktur lengkap PAN Reformasi dapat terbentuk pada Desember serta didaftarkan di Kemenkumham.
"Tapi kita lihat sesuai dengan janji Mumtaz Rais, kalau seadainya PAN (Reformasi) terbentuk dan terdaftar, lumayan juga kita akan menyaksikan parade renang gratis dari Kapuk ke Labuan Bajo," komentarnya.
"Naik perahu saja susah, naik kapal motor saja susah, apalagi berenang," singgung Refly.
"Tapi menarik apakah Amien Rais berhasil memenuhi tantangan anaknya sendiri untuk membentuk PAN Reformasi," tambahnya.
Lihat videonya mulai menit 14:00
Mumtaz Tantang Balik Para Kubu PAN Reformasi
Di sisi lain, sebelumnya Ketua DPP PAN Ahmad Mumtaz Rais menanggapi wacana terbentuknya Partai PAN Reformasi yang dicanangkan para loyalis ayahnya, Amien Rais.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kamar Rosi di Kompas TV, Rabu (2/9/2020).
Mengetahui rencana tersebut, Mumtaz bernazar akan berenang dari Pantai Kapuk, Jakarta Utara sampai Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
• Sindir Pembisik Amien Rais, Mumtaz Pesimis soal Partai Baru sang Ayah: Kalau Cuma Logo Aku Bisa
Ia menyebutkan akan melakukan aksi nekat itu dengan sejumlah syarat terkait terbentuknya PAN Reformasi.
Awalnya ia menuturkan rencana tersebut bukan keinginan ayahnya sendiri, melainkan anggota PAN yang berkubu kepada Amien Rais.
"Desember ini mereka katanya mau deklarasi. Terus dapat SK (Surat Keputusan) dari Kemenkumham," papar Mumtaz Rais.
Ia menilai rencana deklarasi pada Desember mendatang terlalu muluk-muluk untuk diwujudkan.
"Sekarang ini 'kan lagi sibuk-sibuknya semua orang di Indonesia itu pilkada. Terus kampanye November, Desember pemilihan," jelas Mumtaz.

"Mereka cuma punya waktu tiga sampai empat bulan untuk mendeklarasikan dari Aceh sampai Papua," lanjutnya.
Mumtaz lalu membandingkan dengan PAN yang sudah lama berdiri.
Menurut dia, mendirikan partai dan mendeklarasikan di berbagai cabang tidak mudah.
"Kita ini PAN asli sudah 22 tahun. Saya sebagai pelaku utamanya yang memimpin sidang di setiap wilayah itu ngerasa capek," ungkap politisi 36 tahun ini.
"Muter, enggak ada waktu buat tidur, leyeh-leyeh. Itu memakan waktu yang bertahun-tahun," lanjutnya.
Mumtaz tidak segan melontarkan sindiran bagi rencana ambisius para loyalis Amien Rais tersebut.
• Agung Mozin Sebut Amien Rais akan Launching Partai Baru Desember 2020: PAN Tinggal Kenangan
"Kok mereka koar-koar mau bikin PAN Reformasi. Apa, PAN Reformasi? Bagus, kok enggak sekalian PAN Revolusi?" sindirnya.
Adik Hanum Rais ini menegaskan rasanya tidak mungkin struktur lengkap PAN Reformasi dapat berdiri pada Desember mendatang.
Terkait nazarnya, Mumtaz melontarkan tantangan balik jika PAN Reformasi tidak dapat memenuhi syarat yang diajukan.
"Jadi saya berani bertaruh saya akan renang dari Pantai Kapuk sampai Labuan Bajo jika pada Desember nanti mereka berhasil mendeklarasikan PAN Reformasi secara sah dari struktur 34 wilayah," ucapnya.
Mumtaz menyebut ada syarat agar ia memenuhi nazarnya tersebut.
"Harus ada verifikasinya dan diisi oleh seperempat 1.500 anggota dewan kita," ungkap dia.
"Kalau PAN Reformasi bisa nyolong anggota dewan kita seperempat saja, aku angkat topi, aku langsung renang," kata Mumtaz.
"Tapi kalau gagal, mereka yang renang, ya. Gimana?" tantangnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)