Terkini Daerah
Terungkap Detik-detik Pembunuhan Keluarga di Sukoharjo, Main Game Online Tiba-tiba Ingin Membunuh
Polisi baru saja melakukan kontruksi pembunuhan sekeluarga di Dukuh Slemben RT 01 RW 05, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Polisi baru saja melakukan kontruksi pembunuhan sekeluarga di Dukuh Slemben RT 01 RW 05, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo pada Kamis (27/8/2020).
Pada konstruksi tersebut terungkap bahwa Istri korban Suranto (43), Sri Handayani (36) menjadi orang pertama yang dihabisi oleh pelaku, Henry Taryatmo.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Solo pada Kamis (27/8/2020), kejadian bermula ketika Henry mendatangi rumah korban untuk mengembalikan mobil dan memberikan setoran pada malam hari.

• 4 Fakta Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Sukoharjo, Pelaku Sadar Penuh saat Habisi Nyawa Korban
Saat hendak pulang, pelaku mengatakan dirinya akan menggunakan ojek online untuk pulang ke rumah.
Kala itu, Sri Handayani juga sempat menanyakan perihal kepulangan Hendry,
"Mulihmu piye, arep numpak opo (pulangmu gimana, mau naik apa?)," tanya Sri kala itu.
"Ngojek ae, tapi durung nyantol (ngojek aja, tapi belum nyangkut)," jawab Henry.
Lantaran ojek online yang Henry tunggu tak kunjung datang, Sri lantas mempersilahkan pelaku untuk menunggu di ruang tamunya.
Sembari menunggu driver ojol, Henry sempat bermain game online.
Sedangkan Sri kembali ke kamar lantaran suaminya dan dua anaknya RRI (10) serta DAH (6) sudah tertidur.
Saat bermain game online, pelaku teringat soal utang-utangnya yang sudah jatuh tempo pembayarannya.
Tiba-tiba Henry berpikir ingin menguasai mobil korban dengan cara menghabisi nyawa mereka.
Lalu, pelaku menuju dapur untuk mengambil pisau.
Henry lantas memanggil korban.
• Rekan Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Sukoharjo Tak Menyangka HT Bisa Berbuat Sadis: Saya Kaget
"Mas...mbak," kata Henry belum ada yang merespons.
Saat dirinya kembali mengulang sapaannya, Sri lalu terbangun.
Sri lalu menghampiri pelaku.
Pelaku lalu memberikan uang Rp 250 ribu untuk setoran.
Saat Sri sedang menghitung uang setoran tiba-tiba Henry menusuk wanita itu tepat di ulu hati.
Henry menusuk Sri sebanyak tiga kali.
"Ya Allah," teriak Sri Handayani yang tertusuk di bagian dada sambil memegangi lukanya.
Mendengar teriakan Istrinya, Suranto lantas terbangun.
Suranto kaget dan berteriak ketika melihat istrinya sudah bersimbah darah.
"Heeee...hee," teriak Suranto saat itu.
• Soal Pembunuhan 1 Keluarga di Sukoharjo, Tetangga Korban: Awalnya Saya Kira Bau Ikan Koi yang Mati
Henry yang panik langsung mendatangi Suranto dan menusuk korban secara membabi buta.
Pelaku menusuk Suranto pas di bahian dada sebanyak lima kali.
Kemudian, RF terbangun dan menangis melihat ayah dan ibunya bersimbah darah.
Pelaku yang mendengar RF menangis langsung mendatangi siswa kelas 5 SD tersebut.
Dia menusuk RF sebanyak tujuh tusukan di depan kamar tidur korban.
Anak kedua DAH (6) yang ikut terbangun juga jadi sasaran tindakan bengis Henry.
Sementara itu Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas menuturka, ada 51 adegan dalam rekonstruksi ulang.
Bambang mengatakan, pihaknya ingin mengetahui jelas bagaimana kronologi kejadian.
"Iya kami melakukan rekonstruksi ini agar lebih jelas kronologinya,"ungkapnya.
• Soal Pembunuhan 1 Keluarga di Sukoharjo, Kerabat Korban Sempat Curiga: Kamis Sudah Berupaya Telepon
Hubungan korban dan pelaku tergolong dekat, lantaran sedari SD hingga usia dewasa, mereka masih terus berhubungan.
Dikutip dari TribunSolo.com, Sabtu (22/8/2020), berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian, pelaku masih termasuk orang terdekat keluarga korban.
"Mereka teman sejak kecil, sejak dari SD," kata Kapolres Polres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas saat konferensi pers di Mapolsek Baki, Sabtu (22/8/2020).
Hubungan antara korban dan pelaku terus berlanjut hingga keduanya beranjak dewasa.
Saat dewasa, keduanya menjadi mitra kerja, di mana pelaku menyopiri mobil ojek online milik korban.
"Dia sering menjalankan ojek online milik korban," ucap Kasatlantas Polres Sukoharjo AKP Nanung Nugroho.
"Jadi mobilnya milik korban, tapi yang menjalankan si pelaku," imbuhnya.
Selain menjadi ojol, korban juga kerap meminta pertolongan pelaku sebagai sopir rental mobil.
"Kalau ada yang rental, dan butuh sopir, kadang-kadang dia (pelaku) yang pegang (sopir)," terang Nanung.
Rumah keduanya pun cukup dekat satu sama lain.
Kediaman korban dan pelaku hanya berjarak sekira 1 kilometer.
• Sebelum Sekeluarga di Sukoharjo Tewas, Maryono Ungkap Diduga Ada Teman Korban Menginap di Rumah
Motif Terlilit Utang
Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengungkapkan motif pelaku pembunuhan satu keluarga di Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Menurut Yugo, pelaku sempat menjual mobil korban, yakni Toyota Avanza nopol AD 9125 XT.
Dalam konferensi pers di Mapolsek Baki, mobil itu dijual kepada seseorang di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Yugo mengungkapkan nilai mobil yang dijual HT.
"Sudah ditransfer Rp 82 juta," kata Yugo Pamungkas, dikutip dari TribunSolo.com, Sabtu (22/8/2020).
"Tapi belum sempat diambil oleh pelaku," jelasnya.
Terungkap motif HT menjual mobil dan membunuh korban karena terlilit utang.
Diketahui utang tersebut bukan dengan keluarga Suranto, melainkan dengan orang lain, yakni kenalan pelaku.
"Mobilnya sempat digadaikan oleh pelaku, karena pelaku memiliki utang," kata Yugo.
• Pembunuh Sekeluarga di Sukoharjo Sempat Jual Mobil Korban, Ditangkap 3 Jam setelah Penemuan Mayat
Ia lalu nekat membunuh satu keluarga demi menutupi jejaknya telah menggadaikan mobil tersebut.
"Motif pelaku ini karena ingin menguasai harta milik korban," jelas Kapolres Sukoharjo.
Diketahui saksi yang pertama menemukan mayat di rumah tersebut adalah kakak Suranto, yakni Maryono (53).
Kondisi mayat yang mengenaskan dan bersimbah darah diperkirakan sudah tewas selama tiga hari.
Maryono menyebutkan awalnya ia mendapat laporan dari tetangga sekitar rumah adiknya.
"Karena saya keluarga tetangga minta saya cek, jadi saya lihat, katanya ada bau dari rumah adik saya," jelas Maryono, Jumat (21/8/2020).
Ia lalu mengintip dari jendela rumah yang terbuka.
"Saya lihat dari jendela, ternyata kondisi sudah meninggal," paparnya.
Melihat tidak ada pendobrakan, Maryono segera melaporkan temuan itu ke polisi.
Keterangan Maryono itu dikonfirmasi Yugo seusai penyelidikan.
"Saat itu kami mendapatkan laporan dari warga, yang mencium aroma tidak sedap dari dalam rumah korban," ungkap Yugo.
Selang tiga jam setelah penemuan mayat, polisi berhasil mengamankan pelaku.
"Kita tangkap seorang pelaku ini di kawasan Sukoharjo," katanya.
Diketahui HT adalah warga Kecamatan Baki dan merupakan teman dekat Suranto. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung)
Artikel ini diolah dari TribunSolo.com dengan judul Istri Suranto Sebut 'Ya Allah' saat Ditusuk di Ulu Hati oleh Tersangka Pembunuhan Sekeluarga di Baki, Seusai Bunuh Satu Keluarga di Baki Sukoharjo, Pelaku Jual Mobil Korban Rp 82 Juta, Tragedi Pembunuhan Sekeluarga di Baki Sukoharjo, Bocah 6 Tahun & 10 Tahun Ikut Dibunuh Secara Sadis, dan 5 Fakta HT, Pria yang Bunuh Sekeluarga di Sukoharjo Pakai Pisau Dapur : Lama Terjerat Utang