Breaking News:

Terkini Nasional

Adian Napitupulu Kritik Balik KAMI yang Mengaku Gerakan Moral: Saya Lihat Pak Said Didu Sudah Emosi

Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu memberikan pandangannya terkait munculnya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Youtube/tvOneNews
Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu dan Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu dalam acara Kabar Petang 'tvOne', Kamis (20/8/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu memberikan pandangannya terkait munculnya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Sebelumnya, KAMI dideklarasikan oleh beberapa tokoh di Tanah Air, mulai dari mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, pengamat politik Rocky Gerung, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu hingga mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.

Dilansir TribunWow.com dalam acara Kabar Petang 'tvOne', Kamis (10/8/2020), Adian Napitupulu justru memberikan kritik balik kepada KAMI yang sebelumnya memberikan kritik serta tuntutan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (20/8/2020). Hadir sejumlah tokoh seperti Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, dan Said Didu.
Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (20/8/2020). Hadir sejumlah tokoh seperti Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, dan Said Didu. (Kompas.com/Istimewa)

KAMI akan Jadi Parpol? Gatot Nurmantyo: Kalau KAMI Berubah, Saya Tak akan Ada di Sini

Adian kemudian menyinggung sikap dari salah seorang anggota KAMI, yakni Said Didu yang terlihat sudah emosi dengan kritik yang ditujukkan kepada organisiasi tersebut.

Dirinya mengingatkan kepada Said Didu soal hukum sebab akibat, yakni berani mengkritik harusnya siap untuk menerima kritik.

"Mereka mengkritik pemerintah atas nama gerakan moral, nah saya coba mengkritisi materi-materi yang mereka sampaikan, tadi saya lihat Pak Said Didu sudah emosi, sampe bilang 'jangan begitu', segala macam. Tidak bisa," ujar Adian.

"Kalau kita mau mengkritik kita harus siap dikritik," jelasnya.

"Artinya bahwa menurut saya, sanggup enggak sih mempersiapkan diri kita juga untuk dikritik orang lain," katanya.

Dalam kesempatan itu, Adian memberikan kritik sekaligus mempertanyakan jati diri sebenarnya dari KAMI.

Termasuk juga menyoroti 8 poin tuntutan yang disuarakan.

Adian tidak ingin justru nantinya KAMI mempunyai tujuan lain di luar tuntutan yang diberikan.

Gatot Nurmantyo Datangi Kampung Halaman Jokowi, Ketua KAMI Solo: Diam Ditindas atau Melawan

"Termasuk sanggup tidak ketika jati dirinya saya kritisi, sanggup tidak ketika 8 poin tuntutannya dikritisi oleh rakyat

"Menurut saya, saya jauh lebih bagus, kenapa saya tidak bicara mereka gerakan para mantan, saya mau mengkritisi ini," ungkap Adian.

"Organisiasi ini bentuknya seperti apa, ada dewan deklarator, ada komite, ada defisi-defisi. Kenapa namanya defisi, bukan bidang-bidang. Itu kualitasnya bisa berbeda," terangnya.

"Kan kita harus terbuka memperdebatkan itu," tegasnya menutup.

Simak videonya mulai menit ke- 0.58

Pertanyakan Aturan Ketat Kader Deklarasi KAMI

Dalam kesempatan lain, Adian Napitupulu mempertanyakan struktur organisasi dan aturan yang mengikat Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Selasa (18/8/2020).

Sebelumnya ia menyoroti struktur organisasi KAMI yang dinilai tidak efektif, padahal bertujuan melancarkan kritik tajam kepada pemerintah.

Pakar hukum Refly Harun (kiri) dan politisi PDIP Adian Napitupulu (tengah) membahas deklarasi KAMI, dalam Sapa Indonesia Malam, Selasa (18/8/2020).
Pakar hukum Refly Harun (kiri) dan politisi PDIP Adian Napitupulu (tengah) membahas deklarasi KAMI, dalam Sapa Indonesia Malam, Selasa (18/8/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

 Bergabung dengan Gerakan KAMI, Gatot Nurmantyo Ungkap Sumpahnya di ILC: Maka Saya Harus Bangkit

Adian juga menyinggung sederet aturan yang mengikat kader KAMI dapat berbalik membuat rentan organisasi tersebut.

"Kalau menurut saya begini. Kenapa sih, harus diatur sedemikian rupa? Ada ketidakpercayaan di dalamnya sendiri," komentar Adian Napitupulu.

Ia memberi contoh tentang pernyataan publik yang hanya dapat disampaikan Dewan Deklarasi.

Pernyataan itu pun harus disampaikan secara tertulis.

"Oke, kalau bukan bagian dari Dewan Deklarasi membuat pernyataan tertulis, semuanya bukan pernyataan resmi KAMI," ungkit Adian.

Ia lalu menyoroti tujuan dibentuknya KAMI yang disebut sebagai gerakan moral.

Sebelumnya Adian menyinggung organisasi semacam itu harus mampu bergerak secara efektif, terutama dalam menyampaikan kritik di tengah situasi negara yang terus berubah.

Politisi PDIP itu menyarankan agar KAMI membuat aturan bagi para kadernya agar masing-masing dapat tetap berpendapat.

 Soal Deklarasi KAMI, Adian Napitupulu Ungkap Sindiran Arief Poyuono: Beauty Contest untuk Reshuffle

"Kalau menurut saya, kalau memang ini sebuah gerakan moral di mana situasi kenegaraan bisa berubah sangat cepat, buat koridornya," paparnya.

"Ke kiri seperti apa, ke kanan seperti apa, paling luas seperti apa, paling jauh seperti apa," lanjut mantan anggota DPR RI ini.

Ia menilai aturan ketat tersebut mengesankan pada kader KAMI tidak mempercayai satu sama lain.

"Bermainlah dalam koridor seperti itu. Ketika dibatasi seperti ini, loh jangan-jangan mereka tidak saling mempercayai?" tanya Adian.

Pakar hukum tata negara sekaligus anggota KAMI, Refly Harun, membantah tuduhan tersebut.

Menurut dia, keputusan KAMI untuk bersuara melalui satu pintu menunjukkan kepercayaan dalam internal organisasi.

"Enggak juga, malah saya sama sekali enggak mikir demikian," sanggah Refly Harun.

"Justru karena kita saling percaya, makanya kita kemudian mempercayakan ada yang bergerak sebagai Komite Kerja, sebagai Presidium, dan lain sebagainya," jelasnya.

Lihat videonya mulai menit 4:00

(TribunWow/Elfan Nugroho/Brigita)

Tags:
Adian NapitupuluKoalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)Said Didu
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved