Terkini Nasional
Susi Pudjiastuti Tagih Ambisi Jokowi pada Periode Pertama soal Kelautan: Semua Dilepas, Speechless
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mempertanyakan sekaligus menagih kembali ambisi dari Presiden Jokowi terkait nasib kelautan.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mempertanyakan sekaligus menagih kembali ambisi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait nasib kelautan.
Dilansir TribunWow.com, Susi mengaku merasa sakit hati melihat kondisi ekosistem saat itu, terutama ekosistem laut.
Pengakuan tersebut disampaikan Susi Pudjiastuti kepada Najwa Shihab dalam tayangan YouTube Najwa Shihab, Minggu (16/8/2020).

• Ke Najwa Shihab, Susi Pudjiastuti Mengaku Sakit Hati Lihat Ekosistem saat Ini: Lobster Bayi Diekspor
Dirinya mengaku bahwa perhatiannya terhadap ekosistem laut tidak semata-mata karena pernah menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanan.
Susi juga membantah jika sikapnya tersebut dinilai hanya untuk mencari perhatian dengan cara membanding-bandingkan dengan kebijakan menteri penggantinya, yakni Edhy Prabowo.
Tetapi alasannya tidak lain karena sudah berkecimpung di dunia kelautan bukan hanya saat menjadi menteri saja, melainkan memang sudah menjadi pekerjaan yang digeluti selama 30 tahun, sehingga bisa dikatakan sudah mendarah daging.
Oleh karenanya, ketika ada kebijakan dari menteri kelautan yang dinilai kurang tepat, Susi mengaku sangat prihatin dan tidak bisa lepas tangan begitu saja.
Terlebih menurutnya, yang berhak memperhatikan kondisi ekosistem, tidak hanya laut, bukan hanya dari pemerintah saja, melainkan juga seluruh rakyat Indonesia.
"Saya sebelum jadi menteri pun sudah peduli dengan lingkungan, terutama lingkungan bahari, air," ujar Susi.
"Karena saya dulu bekerja 30 tahun sampai akhirnya hilang itu sumber daya ikan tiba-tiba, tidak bisa ekspor lagi," imbuhnya.
"Jadi saya tahu banget, jadi kalau kita nggak peduli, nggak bisa dong," ungkapnya.
• Rocky Gerung Kulik Ucapan Jokowi dari Meroket Jadi Lompatan Besar: Saya Menganggap Ada Frustasi
Lebih lanjut, Susi mengingatkan betapa pentingnya kelangsungan ekosistem laut, terutama untuk negara Indonesia.
Dirinya menjelaskan bahwa Indonesia sendiri notabene merupakan negara maritim dengan luas laut lebih besar dari luas daratan.
"Indonesia 71 persen adalah laut, 99,7 persen perbatasan Indonesia dengan negara luar adalah laut," jelas Susi.
Wanita kelahiran Pandandaran itu kemudian mempertanyakan sikap sekaligus ambisi dari Jokowi yang sempat disuarakan pada periode pertama.
Menurutnya, sikap dari Jokowi yang sempat akan memberikan perhatian lebih kepada pemanfaatan laut, justru meredup pada periode kedua bersama menteri kelautan yang baru.
"Kalau kita sudah memunggungi laut, kemudian 5 tahun kemarin presiden bermisi untuk menghadap laut untuk peduli dengan laut, lalu sekarang semua dilepas begitu saja, speechless," ungkap Susi.
"Yang saya lihat policiy-policy yang menjaga kedaulatan, keberlanjutan yang sebetulnya dua itu kalau dilaksanakan akan muncul kesejahteraan," terangnya.
"Saya menjabat tidak ingin meninggalkan nama atau apa, tetapi legacy untuk anak-anak bangsa, nothing more," tegasnya menutup.
• Reaksi Riza Patria saat Ditantang Susi Pudjiastuti Tuntaskan Janji Sandiaga: Butuh Berapa Lama Pak?
Simak videonya mulai menit ke- 5.45
Mengaku Sakit Hati
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengaku merasa sakit hati melihat kondisi ekosistem saat itu, terutama ekosistem laut.
Pengakuan tersebut disampaikan Susi Pudjiastuti kepada Najwa Shihab dalam tayangan YouTube Najwa Shihab, Minggu (16/8/2020).
Dilansir TribunWow.com, dalam kesempatan tersebut Susi mulanya membantah kalau dirinya disebut merasa rindu ketika masih menjabat sebagai menteri.

Susi hanya mengaku prihatin dengan kondisi ekosistem saat ini setelah tidak lagi ia tangani.
Dirinya kemudian menyinggung kebijakan dari menteri penggantinya, yakni Edhy Prabowo terkait ekspor bayi lobster.
"Kalau kangen sih enggak, hanya merasa sakit karena melihat ekosistem, lobster bayi-bayi di ekspor. Just sad," ujar Susi.
Hal itu kemudian ditanggapi oleh Najwa Shihab dengan menanyakan bagaimana perasaannya setelah melihat adanya perbedaan kebijakan antara yang dibuat dengan yang saat ini.
"Ibu merasa 'Waduh yang sudah dilakukan selama 5 tahun kemudian sekarang kebijakan berbeda dengan dulu' yang ibu ambil, ada rasa gemes, sedih, sakit?" tanya Najwa Shihab.
"Atau merasa ya itulah politik ketika tidak lagi menjabat tentunya pejabat yang baru bisa mengganti kebijakan yang diambil?" imbuhnya.
• Makna Baju Adat Timor Tengah Selatan yang Dikenakan Jokowi saat Upacara di Istana, Berasal dari NTT
Menjawab hal itu, Susi mengaku bukan memikirkan yang berhubungan dengan politik.
Dirinya hanya berharap, siapapun orangnya yang menjabat sebagai Menteri Kelautan harus bisa menjaga keutuhan ekosistem.
Karena menurutnya, ekosistem secara langsung memiliki hubungan atas keberlangsungan dari kehidupan manusia itu sendiri.
Susi menambahkan bahwa ekosistem, tidak hanya laut, bukan hanya dinikmati saat ini saja, melainkan sifatnya berkelanjutan, sehingga akan menjadi warisan untuk bangsa yang akan datang.
Oleh karenanya, dirinya tidak ingin ada kepentingan-kepentingan tertentu dalam mengelola ekosistem, apalagi sampai dipolitisasi.
"Saya pikir i don't care with politik, tapi ekosistem is something that we all need, mestinya tidak dipolitisasi, mestinya is not about politik," terangnya.
"Komitmen kita ke mana? Dan janji kita sama anak cucu kita," tegas Susi. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)