Terkini Nasional
Viral Ribut dengan Wakil Ketua KPK di Pesawat, Mumtaz Justru Bersyukur: Rais yang Lain Hampir Punah
Putra ketiga Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais, bersyukur atas hikmah insiden keributan dengan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Putra ketiga Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais, bersyukur atas hikmah insiden keributan dengan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam Kabar Petang di TvOne, Sabtu (15/8/2020).
Sebelumnya perdebatan itu terjadi di kabin pesawat Garuda Indonesia pada Rabu (12/8/2020) lalu.

• Sebut Kritik Amien Rais Tak Mendidik, Ali Ngabalin: Urusan Apa yang Belum Selesai dengan Jokowi?
Kejadian itu ramai diperbincangkan karena berujung laporan yang disampaikan Nawawi ke kantor kepolisian Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Mumtaz kemudian menjelaskan hal itu sudah ia klarifikasi melalui pernyataan kepada publik.
"Mengenai insiden yang di pesawat kemarin itu, sudah clear terang-benderang saya membuat pernyataan hari ini dirilis hampir seluruh media di Indonesia," jelas Mumtaz Rais.
"Jadi cukup sampai di situ saja pernyataan saya tertulis," lanjutnya.
Sebelumnya Mumtaz menyatakan insiden keributan tersebut hanya kesalahpahaman semata.
Selain itu, ia membantah ditegur awak kabin pesawat karena menggunakan HP.
Selain itu, politisi 36 tahun ini menegaskan dirinya tidak menggunakan HP saat pesawat tengah boarding, melainkan saat pesawat mengisi bahan bakar.
"Jangan sampai ada dibelok-belokkan," pesan Mumtaz.
Terkait insiden yang menjadi viral itu, ia menilai justru ada makna lain yang diperoleh.
• Soroti Sifat Mumtaz Rais di Pesawat, PDIP Sindir Aksi Amien Rais Kritik Jokowi: Sangat Lucu
"Hari ini justru yang saya tangkap dari insiden ini adalah sebuah berkah politik," ungkap politisi PAN tersebut.
Mumtaz menyinggung kini namanya ramai diperbincangkan publik dan berpengaruh pada elektabilitasnya.
Ia membandingkan kepopuleran namanya dengan saudara-saudara lain yang turut berkiprah di dunia politik, yakni Ahmad Hanafi Rais dan Hanum Salsabiela Rais.
"Tentang bahwa semua data, baik dari grafik maupun traffic yang saya dapat mengenai nama Rais, ternyata Mumtaz yang paling unggul dibanding Rais-Rais yang lain," ungkit mantan anggota DPR Komidi VI itu.
"Jadi alhamdulillah, selama ini masih banyak nama-nama Rais yang lain di PAN," paparnya.
Bakal calon kepala daerah Kabupaten Sleman ini menilai kejadian itu mendongkrak kembali nama Rais dalam kancah politik.
"Dengan munculnya Mumtaz hari ini, maka bisa dibilang yang lain hampir punah. Untung masih ada Mumtaz," jelasnya.
"Insyaallah saya menggunakan kesempatan emas ini sebaik-baiknya," tambah Mumtaz.
Lihat videonya mulai menit 2:00
Soroti Sifat Mumtaz Rais di Pesawat, PDIP Sindir Aksi Amien Rais Kritik Jokowi
Putra politisi senior Amien Rais, yakni Mumtaz Rais baru saja dilaporkan kepada pihak berwajib lantaran ngeyel saat ditegur oleh awak kabin pesawat Garuda Indonesia dan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango.
Teguran itu terjadi lantaran Mumtaz menyalahi aturan dengan menghidupkan ponsel dan berkomunikasi menggunakan ponselnya di pesawat.
Melihat sifat Mumtaz yang melanggar aturan, Ketua DPC PDIP Jakarta Timur, Dwi Rio Sambodo melontarkan sindiran kepada ayah Mumtaz.
• Kronologi Mumtaz Rais Cekcok dengan Pimpinan KPK Nawawi Pamolango di Pesawat Garuda Indonesia
Dikutip dari WARTAKOTAlive.com, Sabtu (14/8/2020), Rio menyoroti aksi Amien Rais yang baru-baru ini mengeluarkan kritikan keras terhadap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Kritik tersebut disampaikan oleh Amien Rais melalui media internet.
Melihat kritikan dari Amien Rais, Rio meminta pria yang merupakan pendiri PAN tersebut agar instrospeksi diri terlebih dahulu.
“Menurut saya Sangat lucu. Pak Amien selalu memberikan kritik tidak berdasar ke Presiden Jokowi. Beliau sebaiknya introspeksi, terlebih setelah gagal mengusung kandidatnya di dalam Kongres PAN," kata Rio Sambodo, Jumat (14/8/2020).
"Sepertinya Pak Amien kehilangan panggung, terjangkit gejala post power syndrome akut. Di kalangan internal sendiri kepemimpinannya telah ditolak, Bak pepatah menepuk air didulang terpercik muka sendiri," tambah Rio.
Kemudian, Rio menyinggung kembali sejumlah blunder yang pernah dibuat oleh anak-anak Amien Rais, mulai dari Hanum Rais hingga terakhir Mumtaz Rais.
“Karma politik itu nyata. Saya justru kasihan pada Pak Amien dan keluarganya. Lihat saja perilaku Hanum Rais yang bikin heboh karena manipulasi tipuan maut Ratna Sarumpaet," katanya.
"Lalu Hanafi Rais tersingkir dari panggung politik karena kesombongan sikap dalam politik, dan kini Mumtaz Rais diadukan ke polisi akibat perilaku yang tidak terpuji dan membahayakan keselamatan penerbangan," tambah Rio.
Rio menyarankan kepada mantan calon presiden itu agar bisa menjalankan tugasnya sebagai seorang ayah.
“Stop hujat kepemimpinan Pak Jokowi. Sebaiknya Pak Amien kembali pada khittohnya menjalankan tugas seorang ayah," kata Rio.
"Apapun tanggung jawab etis atas pendidikan dan karakter anak-anak tidak bisa dilepaskan dari orang tuanya. Apa yang terjadi dengan Mumtaz Raiz sesungguhnya adalah peringatan dari Allah," lanjut Rio.
Sebelumnya diberitakan, keributan itu terjadi di saat mereka tengah berada dalam rute pesawat yang sama dalam pesat Garuda Indonesia, GS 643 rute Gorontalo - Makassar- Jakarta pada Rabu (12/8/2020).
Dikutip TribunWow.com dari Warta Kota pada Jumat (14/8/2020), Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra lantas menjelaskan kronologinya.
Mulanya, Mumtaz Rais kedapatan menggunakan handphone ketika pesawat tengah boarding dari Gorontalo.
• Profil Mumtaz Rais, Anak Amien Rais yang Ribut dengan Wakil Ketua KPK, Pernah Diusulkan Jadi Menteri
Hal itu juga terjadi ketika pesawat sedang melakukan refueling saat transit di Makassar.
Menanggapi itu, kru kabin lantas memperingatkan Mumtaz.
Namun, Mumtaz tampaknya tak menggubris peringatan tersebut hingga sampai ditegur untuk ketiga kalinya.
Pada kali ketiga itu, Mumtaz justru membentak-bentak kru kabin.
Nawawi yang ada dalam satu pesawat langsung ikut menegur Politisi PAN tersebut.
Ia meminta agar Mumtaz mematuhi aturan dan jangan memarahi petugas.
Akan tetapi, anak dari Tokoh Reformasi itu justru marah-marah pada Nawawi.
Irfan mengatakan bahwa kasus ini akan dilanjutkan secara hukum berdasar dari laporan Nawawi.
"Kami akan menghormati proses hukum yang berjalan termasuk secara kooperatif akan memberi informasi lebih lanjut bilamana dibutuhkan," kata Irfan. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Anung)