Terkini Daerah
IDI Tersinggung dengan Istilah 'Kacung WHO', Jerinx SID: Kamu Bisa Bilang Saya Kacungnya Istri
Drummer Superman is Dead (SID) Jerinx menanggapi laporan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terhadap dirinya.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Drummer Superman is Dead (SID) Jerinx menanggapi laporan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terhadap dirinya.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam wawancara di kanal YouTube Tribun Bali, Kamis (6/8/2020).
Sebelumnya musisi bernama lengkap I Gede Ari Astina itu memenuhi panggilan Polda Bali atas dugaan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik terhadap IDI.

• Bukan Hanya Kacung WHO, Alasan IDI Polisikan Jerinx SID karena Bisa Timbulkan Kebencian ke Dokter
Kasus itu berawal dari unggahan Jerinx di akun Instagram @jrxsid yang menyebut IDI sebagai 'kacung WHO'.
Awalnya Jerinx menilai masyarakat memang tengah terpecah dengan kepercayaan akan keberadaan Covid-19.
"Satu, masyarakat percaya Covid ini mengerikan. Satunya lagi percaya Covid ini tidak mengerikan," papar Jerinx.
Ia menegaskan tidak perlu ada perpecahan terkait Covid-19 ini.
"Jangan sampai antara dua kubu ini ribut berantem," pesannya.
"Kalau yang satu menganggap ini mengerikan, ya silakan. Kalau kamu memang takut, ya silakan stay lakukan protokol," kata musisi kelahiran Kuta, Bali ini.
Diketahui Jerinx adalah satu di antara musisi yang kerap menyuarakan ada konspirasi di balik pandemi Covid-19.
Meskipun kerap menyatakan hal tersebut, ia tidak lantas memusuhi masyarakat yang tetap menerapkan protokol kesehatan.
Ia berharap masyarakat tidak perlu bermusuhan karena masalah ini.
"Yang tidak percaya, ya lakukanlah kegiatanmu seperti biasa," terang Jerinx.

• Jerinx SID Minta Maaf dan Upayakan Ajak Damai IDI: Tolong Jangan Ditanggapi dengan Perasaan
"Jadi yang tidak percaya tidak usah mem-bully yang percaya, yang percaya tidak usah mem-bully yang tidak percaya," kata musisi 43 tahun ini.
"Jadi kita santai aja. Kalau perbedaan pendapat tidak usah saling nyinyir," tambahnya.
Ia lalu menyinggung unggahannya di Instagram yang berujung laporan ke kepolisian.
Jerinx hanya menanggapi santai laporan IDI.
Ia bahkan berseloroh masyarakat dapat balas menyebutnya kacung sang istri, yakni Nora Alexandra.
"Anda tersinggung dibilang kacung WHO, ya kamu bisa bilang saya Jerinx itu kacungnya Nora. Enggak masalah," komentar Jerinx.
Ia menyebut sang istri juga sudah memahami sikapnya terkait masalah Covid-19.
"Kalau konteks Covid ini, istri cukup tahu dengan saya. Ya, biasalah, selesaikan di kamar," tandas penabuh drum tersebut.
Lihat videonya mulai menit 9:50
Alasan IDI Polisikan Jerinx SID
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Bali akhirnya melaporkan Pemusik Jerinx Superman Is Dead (SID) ke polisi.
IDI merasa Jerinx telah mencemarkan nama baik organisasi profesi dokter tersebut.
Satu di antara yang disorot terkait kata-kata Jerinx, yakni 'Kacung WHO' di media sosialnya.
• Kacung WHO Dinilai Kasar, Jerinx Ngaku Hanya Luapkan Frustasi: Tidak Bermaksud Merendahkan
Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV pada Jumat (8/7/2020), Direskrimsus Polda Bali, Kombes Yuliar Kus Nugroho mengatakan sebenarnya pemeriksaan Jerinx dijadwalkan pada Senin (3/8/2020).
Namun, karena ada halangan maka Jerinx baru mendatangi Polda Bali pada Kamis (7/8/2020).
Saat ini, Pria bernama lengkap I Gede Ari Astina itu masih berstatus sebagai saksi.

"Ada laporan dari Ikatan Dokter Indonesia melaporkan Jerinx 16 Juni saat ini kan sudah dipanggil Jerinxnya pada Senin kemarin."
"Tapi karena suatu halangan jadi kami panggil kembali pada hari Kamis, itu kan dari saksi, sementara masih menjadi saksi," jelas Kombes Yuliar.
• Penampilan Jerinx Dipanggil Polisi terkait Laporan IDI: Santai, Terus Senyum hingga Tertawa Keras
Saat ditanya dasar laporan IDI, Yuliar menyebut organisasi tersebut tidak terima dengan kata-kata "Kacung WHO'.
"Baru satu kali, dasar pengaduannya dari IDI terkait dengan salah satu postingannya Jerinx, karena sangat panjang," sambungnya.
Selain itu, IDI juga merasa bahwa postingan-postingan Jerinx di media sosial bisa membuat masyarakat tak percaya bahkan menimbulkan rasa benci pada dokter.
"Ada tiga poin mendasar hasil keterangannnya postingan tersebut memang Jerinx yang muat," ujar Yuliar.
Menurut keterangan Jerinx pada polisi, kritikannya itu bertujuan untuk membela rakyat terkait rapid test.
"Kemudian poin kedua bahwa maksud dari postingan itu Jerinx menggugat IDI selaku organisasi profesional kedokteran untuk mengambil tindakan atas ketidakadilan kepada rakyat terhadap rapid test."
"Di mana rapid tests sebagai syarat untuk layanan ke rumah sakit," ungkapnya.
Lalu hal yang penting lagi, polisi juga menyoroti emoji babi dalam postingan Jerinx terkait kritikan tersebut.
"Salah satunya dengan Kacung WHO kemudian beberapa hal yang menurut IDI kan akan menimbulkan satu ketidakpuasan di masyarakat, maupun kebencian terhadap kalangan dokter," ungkapnya.
Direskrimsus Polda Bali, Kombes Yuliar Kus Nugroho membenarkan bahwa Jerinx lah yang mengunggah postingan terkait kritikan pada IDI.
Menurut pengakuan Jerinx, emotikon babi digunakan lantaran dirinya ketika mengunggah postingan tersebut tengah memakan babi guling.
"Nah kemudian ketiga dari berbagai postingan yang banyak itu tanggal 16 Juli ada emot babi, ikon babi nah di situ dijelaskan pada Jerinx, pada saat dia memposting itu dia sedang makan babi guling," katanya.
Lalu, polisi mengungkap bahwa Jerinx tak pernah menggunakan emoji babi di postingan-postingan sebelumnya.
"Kita pertanyakan semua, termasuk emot yang ada di situ karena beberapa postingan lainnya yang pernah dia lakukan juga tak pernah ada emot yang seperti itu," ujarnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Gipty)