Breaking News:

Terkini Daerah

Ibu di Jombang Kehilangan Bayinya saat Melahirkan di RS: Sudah Kelihatan Rambut Tetap Bilang Nanti

DR (27) mengungkapkan rasa kecewa dan kesedihannya, lantaran harus kehilangan bayinya saat proses melahirkan di rumah sakit.

Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ
BK (29) bersama sejumlah kerabatnya saat ditemui di rumahnya, Kamis (6/8/2020). BK adalah suami dari pasien yang menjalani persalinan tanpa bantuan tenaga medis di salah satu rumah sakit di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. 

TRIBUNWOW.COM - DR (27) mengungkapkan rasa kecewa dan kesedihannya, lantaran harus kehilangan bayinya saat proses melahirkan di rumah sakit.

DR mengaku ia ditelantarkan, bahkan sampai si bayi sudah terlihat rambutnya, ia belum juga ditangani.

Dia mengatakan, bidan baru datang ketika anaknya sudah lahir.

Ibu di Jombang Melahirkan Tanpa Bantuan Medis hingga Bayi Meninggal, Pihak RS: Tunggu Hasil Audit

Berikut fakta mengenai kasus ini:

Sempat jalani rapid test

Peristiwa terjadi pada Selasa (4/8/2020) dini hari.

Saat itu DR diantar suaminya, BK menggunakan mobil ambulans desa menuju RS Pelengkap Jombang.

Tiba di rumah sakit, DR sempat menjalani rapid test sebagai screening virus Corona.

Setelah itu, DR dipindah ke lantai tiga untuk proses melahirkan.

Pukul 03.30 WIB, BK pulang mengembalikan mobil ambulans, sedangkan DR ditemani ibunya, AL.

Petugas tak merespons

Saat itulah DR semakin merasakan kontraksi, sehingga meminta pertolongan petugas medis.

Namun, menurut DR, petugas tidak merespons saat ibunya mencoba memanggil mereka.

"Yang saya kecewakan waktu saya di ruangan. Ketika saya sudah nglarani (kontraksi), ibu saya telepon petugas tapi enggak dihiraukan. Cuma bilangnya, 'Iya nanti jam sembilan',” kata DR.

Bahkan saat bayinya hendak lahir pun petugas masih tidak merespons.

"Bahkan sampai (bayi) kelihatan rambutnya, tetap bilangnya nanti jam sembilan,” ujar DR.

Berujung kematian

Tanpa ditemani petugas medis, DR akhirnya melahirkan anaknya dengan bantuan AL.

Anak keduanya itu lahir pada pukul 04.30 WIB.

Saat itu pun, petugas masih belum datang ke ruangan DR, hingga akhirnya nyawa bayi DR tidak terselamatkan.

Petugas baru datang ke ruangan pada pukul 05.00 WIB.

"Saya sangat kecewa diperlakukan seperti itu. Kalau ditangani lebih cepat, saya yakin anak saya masih selamat," ujar DR.

Terlilit tali pusar

Suaminya, BK, mempertanyakan penyebab kematian anaknya kepada petugas.

"Saya tanyakan apa penyebabnya sehingga bayi saya bisa seperti ini (meninggal dunia). Katanya, tali pusarnya melilit," ungkap dia.

BK mengaku kecewa atas pelayanan rumah sakit yang tidak membantu persalinan istrinya.

"Kami sangat kecewa. Waktu itu ada bidan yang datang setelah anak saya lahir. Anak saya (sudah) lahir, baru bidan datang," tutur BK.

Peringatan Dini BMKG Besok, Sabtu 8 Agustus: Waspada Cuaca Ekstrem Hujan Lebat di Lampung

RS diaudit

Kepala Bidang Pelayanan Medis RS Pelengkap Jombang, dr Bani Cahyono mengatakan masih melakukan audit internal terkait keluhan pasiennya.

Selain dari pihak RS, pihak Dinas Kesehatan juga mengecek apakah rumah sakit sudah menjalankan prosedur.

"Kepastiannya seperti apa, kami masih menunggu hasil audit internal dan dari dinas kesehatan,” ujar dia.

Bani juga membantah jika tak ada petugas di rumah sakit pada hari itu.

Namun dia mengaku akan memperbaiki kekurangan-kekurangan dari pelayanan rumah sakit.

"Yang pasti kami akan berbenah dan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pasien,” kata Bani.

(Kompas.com/Moh Syafii)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Bahkan Sampai Bayi Kelihatan Rambutnya, Petugas Bilangnya Nanti Jam Sembilan""

Sumber: Kompas.com
Tags:
Bayi MeninggalMelahirkanJombang
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved