Pilkada Serentak 2020
Calon Lawan Gibran di Pilkada Solo 2020, Pasangan Independen Bajo Penuhi Syarat KPU terkait Dukungan
Bakal pasangan calon (bapaslon) Bagyo Wahyono dan FX Suparjo telah memenuhi syarat dari KPU Kota Solo untuk maju ke Pilkada 2020.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Bagyo sendiri merupakan seorang tukang jahit, sedangkan pasangannya Suparjo adalah menjabat sebagai ketua RW.
"Tapi ya wajarlah, kita itu wong cilik, seakan kita dipandang sebelah mata," ujar Bahyo, seperti yang dikutip dari tayangan Youtube Official iNews, Selasa (21/7/2020),
"Artinya bukan siapa-siapa, kita dan Pak Pardjo berjuang terus dengan para relawan kita, terus berjuang dan berjuang terus," ungkapnya optimis.
Selain itu, dirinya berharap dan meminta doa kepada masyarakat Kota Solo untuk keikutsertaannya di kontestasi Pilwalkot pada 9 Desember 2020 mendatang.
"Jadi saya harapkan juga masyarakat Solo saya minta doanya," ujar dia.
• Gibran Terseret Isu Dinasti Politik, Politisi PDIP: Kalau Ditunjuk Jadi Menteri, Boleh Protes
Simak videonya:
Gibran Jawab Tudingan Dinasti Politik
Bakal calon Wali Kota Solo di Pilkada serentak 2020, Gibran Rakabuming Raka akhirnya buka suara terkait banyaknya sorotan miring kepada dirinya.
Sorotan miring yang ditujukan kepada Gibran adalah berkaitan dengan adanya dinasti politik.
Seperti yang diketahui, Gibran sendiri merupakan putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, Gibran mengatakan bahwa sebenarnya sudah banyak memberikan pemahaman, khususnya kepada masyarakat Kota Solo terkait apa itu dinasti politik.
Menurutnya, kondisi tersebut tetap bergantung bagaimana masyarakatnya sendiri dalam menggunakan haknya di pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Hal ini disampaikan dalam acaraa Webinar yang diselenggarakan oleh PDIP bertajuk 'Anak Muda Berpolitik Siapa Takut?' yang dikutip dari tayangan Youtube KompasTV, Jumat (24/7/2020).
"Saya hanya ingin menyampaikan saja masalah dinasti politik. Jadi banyak yang menanyakan masalah dinasti politik," ujar Gibran.
"Sebenarnya dalam satu tahun terakhir ini kalau di Solo ya, di kota saya itu setiap kali bertemu dengan warga itu selalu saya jelaskan apa itu dinasti politik," sambungnya.