Misteri Kematian Yodi Prabowo
Bukan Pisau, Terungkap Alasan Anjing K9 yang Dikerahkan Polisi pada Kasus Yodi Prabowo Mampir Warung
Editor Metro TV, Yodi Prabowo diduga kuat meninggal dunia. Isu itu muncul setelah anjing pelacak K9 yang dikerahkan polisi menuju warung
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Polisi menyimpulkan bahwa Editor Metro TV, Yodi Prabowo diduga kuat meninggal dunia karena bunuh diri.
Hal itu berdasarkan dari sejumlah barang bukti yang ditemukan di antaranya Yodi Prabowo sempat membeli pisau di Ace Hardware yang ditemukan di TKP kematiannya.
Sedangkan, sempat diisukan pisau itu berasal dari warung sekitar TKP penemuan mayat Yodi Prabowo di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

• Keluarga Tak Percaya Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri: Dia Ingin Menikah
Isu itu muncul setelah anjing pelacak K9 yang dikerahkan polisi sempat mampir ke warung.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Sabtu (25/7/2020), Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan bahwa anjing mengarah ke warung karena motor Yodi.
Pasalnya motor itu ditemukan warga setempat di depan warung.
"Memang saya tidak bisa mem-BAP Anjing tetapi setidaknya rekan-rekan sekalian TKP berawal dari berhentinya korban di titik di mana lokasi parkir berada."
"Artinya kalau dicium bau korban maka motor itupun merupakan bagian dari diri korban," jelas Tubagus.
Ia mengatakan bahwa sebenarnya anjing hanya berputar-putar saja di sekitar danau.
"Ketika ditunjukkan ke TKP maka dapat dipahami secara logis orang itu akan mengarah ke sana."
"Karena ada barangnya di sekitar sana terus anjing menuju ke arah danau tapi tidak sampai ke sana, dia berputar di situ," kata dia.
• Diduga Kuat Bunuh Diri, Yodi Prabowo Sempat Cek HIV ke Dokter Kelamin, Polisi: Mungkin Depresi
Pada saat mengerahkan anjing, polisi diketahui memang mengenduskan pisau di TKP Yodi pada anjing.
Anjing mengarah ke warung karena mencium hal yang berkaitan dengan korban karena motor berada di depan warung.
"Apa yang ditunjukkan pada si anjing, pisau ditunjukkan pada si anjing, anjing nyari nih pisau ke mana."
"Terus kemudian anjing ke sana ke lokasi warung, timbulah bermacam persepsi yang mengatakan bahwa pisau berasal dari warung," ujar Tubagus.
Lalu Tubagus menyinggung lagi bahwa Yodi sempat membeli pisau itu di Ace Hardware.
"Padahal pisau sudah jelas didapatkan dari CCTV yang sudah ditunjukan dia beli sendiri."
"Karena anjing berputar-putar di warung dan motor korban ada di depan warung dianggaplah pisau berasal dari warung," ujar Tubagus.
Sekali lagi polisi mengatakan pihaknya menyebut Yodi membeli pisau itu dari Ace Hardware berdasarkan sejumlah bukti yang ada.
"Padahal pisau didaparkan dia beli sendiri ini motanya, ini CCTVnya, videonya ada jam nya ada, tempat parkirnya, orang parkirnya menyatakan dan sebagainya," katanya.
• Deretan Bukti Yodi Prabowo Diduga Kuat Bunuh Diri, Korban Beli Pisau Sendiri hingga Positif Narkoba
Lihat videonya mulai menit ke-8:57:
Deretan Bukti Yodi Disimpulkan Diduga Kuat Bunuh Diri
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Sabtu (25/7/2020) Yodi Prabowo diduga kuat meninggal karena bunuh diri.
Polisi mengatakan hal demikian didasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan.
Pertama, motor Yodi yang ditemukan di sekitar TKP menunjukkan tidak ada ceceran darah.
Bahkan ceceran darah itu tidak ditemukan di motor sampai tempat Tempat Kejadian Perkara (TKP) di mana mayat Yodi ditemukan di pinggir jalan Tol Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Darah yang ditemukannya hanya di badan korban.
"Maka perkiraan kejadian jam 1200 -02.00 terpakir di sisi kiri. Tidak ditemukan ceceran darah."
"Kecuali ada yang di badan milik korban," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat.
Lalu, jenazah korban ditemukan dalam posisi tertelungkup.
Tangan korban bahkan tertindih di bawah.
"Jenazah ditemukan tertelungkup, di balik ditemukan pisau di bawah badan korban."
"Asumsinya tangan korban tertindih di bawah," jelas Tubagus.
• Gelagat Suci saat Jenazah Editor Metro TV Disemayamkan, Masuk Kamar Yodi dan Tak Mau Temui Polisi
Tubagus kembali mengatakan bahwa tak ada tanda-tanda perkelahian di sekitar TKP Yodi.
"TKP rapi dan tidak ada tanda-tanda perkelahian (beserta keterangan saksi)," katanya
Lalu, polisi mengatakan bahwa rambut dan sidik jari pada pisau yang ditemukan rupanya milik korban sendiri.
Saksi-saksi lain juga sempat diperiksa untuk dicocokan dengan sidik jari pada pisau.
Namun, tidak ada sidik jari saksi sesuai dengan sidik jari pada pisau.
Dari penyelidikan laboratorium forensik tidak menemukan DNA selain DNa almarhum.
"Tidak ditemukan sidik jari orang lain, hasilnya tidak ada yang identik dengan apa ayang tetinggal di TKP semuanya adalah milik korban."
"Tidak melihat ada kehadiran orang lain," kata Tubagus.
• Soal Keberadaan Orang Mencurigakan di Hari Kematian Yodi Prabowo, Polisi Minta Jangan Berspekulasi
Lalu, dna yang ditemukan pada pisau menunjukkan hanya ada DNA korban.
"Pisau itulah yang digunakan untuk melukai korban, dnanya baik depannya maupun gagangnya," katanya,
Pisau itu bahkan hanya ditemukan di ACE Hardware Rempoa.
Dari rekaman CCTV ACE Hardware Rempoa menunjukkan bahwa korban membeli pisau itu sendiri.
Polisi bahkan turut menunjukkan barang bukti parkir korban sempat ke sana hanya dalam delapan menit.
"Di ace hardware rempoa dilakukan yang menjual hanya toko itu," ujar polisi.
Lalu, dari penyelidikan ponsel maupun tranksaksi tak ada ancaman mencurigakan dari pihak lain.
"WA tidak ada yang mencurigakan tidak ada ancaman atau lain-lain."
"Transaksi BCA dan Mandiri tidak ada yang mencurigakan," kata dia.
• Ibu Editor Metro TV Heran dengan Gelagat Aneh Kekasih Yodi, Masuk Kamar dan Buka Laptop Anaknya
Kemudian, polisi membenarkan ada dua konflik yang dialami Yodi.
Pertama terkait kisah cintanya dengan sang kekasih Suci Fitri serta wanita berinisial L meski sudah diselesaikan.
Sedangkan, satu konflik lain masih dirahasiakan oleh polisi.
Bahkan polisi juga mengungkit soal ungkapan Yodi berulang kali pada Suci Fitri tentang bagaimana jika dirinya meninggal dunia.
"Korban pernah menyatakan berulang-ulang ke S, kalau saya tidak ada, bagaimana? Menurut tafsiran kami tidak ada meninggal," ujar Tubagus
Sementara itu, Dokter Forensik dokter Arif menyebut Yodi meninggal karena luka tusuk di leher dan dada.
Tidak ada bukti penganiayaan lainnya dalam tubuh korban.
Selain itu dokter Arif menyebut dari hasil pemeriksaan urine Yodi, korban positif ampethamine.
"Kami lakukan screening pada narkoba di dalam urinenya kami temukan kandungan amphetamine positif," kata dokter Arif.
Dalam kesempatan tersebut, polisi menjelaskan bahwa narkoba jenis amphetamine membuat korbannya melakukan hal-hal berani di luar nalar manusia.
• Kecurigaan Ibu Yodi Prabowo Terbukti saat Suci Mengurung Diri di Kamar Pacarnya pada Malam Tahlilan
Lihat videonya berikut:
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Anda juga bisa menghubungi Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)