Terkini Daerah
Motif Anak Bunuh Ayah Tiri di Gresik, Kesal karena Ibu Ditelantarkan saat Pelaku di Penjara
Askuri (76) takmir masjid di Desa Serah, Kecamatan Panceng, Gresik dianiaya hingga tewas oleh anak tirinya, MH (24). Ini motif pelaku.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Askuri (76) takmir masjid di Desa Serah, Kecamatan Panceng, Gresik, Jawa Timur dianiaya hingga tewas oleh anak tirinya, MH (24).
Polisi sempat membongkar makam takmir masjid tersebut pada Senin (20/7/2020), karena kematiannya dinilai janggal.
Setelah otopsi, ditemukan luka memar di kepala korban.

• Kuburan Dibongkar Lagi, Terungkap Takmir Masjid Berusia 76 Tahun Ternyata Tewas Dianiaya Anak Tiri
Serangkaian pemeriksaan membuat polisi berkesimpulan bahwa kematian korban karena penganiayaan.
Setelah serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya menangkap MH yang merupakan anak tiri korban.
Saat pemeriksaan, MH mengaku membunuh ayah tirinya karena kesal ibu kandungnya ditelantarkan.
Diketahui MH merupakan narapidana yang bebas karena mendapat program asimilasi.
Selama ditahan, MH mendapat kabar ibunya mendapat perlakuan tidak pantas dari korban alias ayah tirinya.
Setelah bebas, MH menanyakan hal itu kepada korban hingga terjadi cekcok yang berujung penganiayaan hingga korban tewas.
"Tersangka ini menduga bahwa selama di dalam penjara ibunya ditelantarkan oleh korban. Akhirnya terjadi kesalahpahaman sehingga tersangka mendorong dan lakukan penganiayaan kepada korban," ujar Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto dikutip dari Surya, Rabu (22/7/2020).
• Teka-teki Mayat Pria Bertato Doa Ibu Terungkap, Ternyata Korban Pembunuhan Kakak Tiri
MH mengaku menganiaya dengan cara mendorong korban menggunakan tangan kosong, hingga korban jatuh dan mengalami luka di kepala dan meninggal dunia.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 351 ayat 3, juncto pasal 338 KHUP tentang pembunuhan dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Tersangka adalah Mantan Narapidana
Diberitakan sebelumnya, MH merupakan mantan narapidana yang mendapatkan program asimilasi pada Mei 2020.
Hal itu terungkap saat Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto bertanya kepada MH.
"Benar pak, sempat dipenjara karena kasus pencurian sepeda motor sebelumnya," ujar MH menjawab pertanyaan Kapolres Gresik sebelum rilis dimulai, Rabu (22/7/2020).
Selama dirinya ditahan, MH mendapat kabar ibunya tidak mendapat perlakuan pantas dari korban alias ayah tirinya.
Setelah bebas, MH menanyakan hal itu kepada korban.
• Terungkap Sosok Pria Mencurigakan di Malam Tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo, Ini Kata Saksi
Tapi, terjadi cekcok yang berujung penganiayaan hingga korban tewas.
"Yang bersangkutan ini adalah seorang narapidana, yang baru saja diasimilasi pada 14 Mei dan dia kini melakukan tindak pidana lagi," kata Arief.
Polisi masih mendalami kasus tersebut.
Terutama beberapa keterangan yang menjadi latar belakang pelaku tega menganiaya korban hingga tewas.
"Itu juga masih kita dalami dan akan kita tambahakan dalam BAP, apakah benar ada upaya-upaya pemerasan dan minta uang. Pemeriksaan akan kita lakukan secara intensif, untuk kelengkapan pemberkasan," jelas Arief.
Seperti diberitakan sebelumnya, Askuri meninggal dunia pada 5 Juli 2020.
Pihak keluarga enggan melaporkan sejumlah hal yang dinilai kurang wajar pada kondisi fisik almarhum kepada polisi.
Sebagian pihak curiga dan menjadi perbincangan di tengah warga.
Pemerintah pun sempat berbicara dengan perwakilan keluarga terkait masalah ini.
Tapi, mereka mengatakan almarhum meninggal karena terjatuh.
Meski sempat menolak, pihak keluarga akhirnya melaporkan kejadian janggal itu kepada polisi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak Bunuh Ayah Tiri karena Kesal Ibu Ditelantarkan Saat Pelaku di Penjara" dan "Anak Tiri Jadi Tersangka Pembunuhan Takmir Masjid, Polisi: Dia Mantan Narapidana Asimilasi"