Terkini Daerah
Gibran Berpotensi Lawan 'Kotak Kosong' di Pilkada Solo, Refly Harun: Jangan-jangan Menang 90 Persen
Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai Gibran Rakabuming Raka berpotensi menjadi calon tunggal dalam Pilkada Solo 2020.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai Gibran Rakabuming Raka berpotensi menjadi calon tunggal dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solo 2020.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Selasa (21/7/2020).
Diketahui DPC PDIP Kota Solo mengusung Gibran berpasangan dengan Teguh Prakosa, serta didukung Golkar, PAN, Gerindra, dan PSI.

• Gibran Berpotensi Calon Tunggal di Solo, Refly Harun: Siapapun yang Lawan Klan Jokowi akan Kalah
Pasangan tersebut berpotensi menjadi calon tunggal di Kota Solo karena satu-satunya oposisi, PKS, tidak cukup memiliki kursi di DPRD untuk mengusung calon.
Menanggapi hal itu, Refly menyoroti kemungkinan Gibran bersaing melawan 'kotak kosong'.
"Threshold dalam pilkada kurang lebih sama, mengakibatkan potensi calon tunggal karena semua partai diborong atau menawarkan diri kepada satu calon," papar Refly Harun.
Ia memberi contoh situasi serupa pernah terjadi pemilihan Bupati Kutai Kartanegara.
"Terjadi dulu di pemilihan Bupati Kutai Kartanegara. Semua partai diborong, lalu diberikan kepada calon yang tidak kuat," ungkapnya.
"Sementara orang kuatnya sendiri maju sebagai calon independen karena dulu tidak dimungkinkan mekanisme calon tunggal," lanjut Refly.
Namun sejak 2015 Mahkamah Konstitusi (MK) mengizinkan calon tunggal dalam pilkada.
Refly memberi contoh lain, yakni saat 'kotak kosong' menang melawan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi pada 2018.
"Itu terjadi di Pemilihan Wali Kota Makassar. Kalah pula dengan 'kotak kosong'," ungkapnya.
Refly menilai Gibran tetap akan menang dalam Pilkada Solo 2020, jika nanti menjadi calon tunggal.
Sebelumnya ia mengungkit efek citra Jokowi yang dipandang baik oleh masyarakat Solo.
• Risma Dukung Gibran Rakabuming Jadi Calon Wali Kota Solo, Harap Mimpi Anak Jokowi Jadi Kenyataan
"Kalau Gibran ini rasanya tidak mungkin dengan 'kotak kosong'," komentar Refly.
"Paling kita bertanya-tanya, kira-kira berapa presentase kemenangannya?" ungkit dia.
Refly memprediksi Gibran-Teguh akan menang mutlak dalam pilkada, bahkan dengan perolehan suara mencapai 90 persen.
"Bayangan saya jangan-jangan 90 persen kalau melawan kotak kosong. Lebih dari 90 persen mungkin kemenangannya," ungkap pengamat politik tersebut.
Selain itu, mayoritas partai di DPRD Solo mendukung pasangan Gibran-Teguh.
Sementara itu PKS masih belum menyatakan sikap terkait Pilkada Solo mendatang.
"Artinya memang sama sekali tidak ada perlawanan dari partai-partai lain. Threshold dalam pilkada ini bisa membuat penantang ini rontok di awal," jelas Refly.
Lihat videonya mulai menit 12:00
Tanggapan PKS
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera ikut mengomentari Pilkada 2020 Kota Solo.
Dilansir TribunWow.com, sejauh ini calon peserta di Pilkada Solo 2020 baru ada Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa yang diusung oleh Partai PDI Perjuangan (PDIP).
Sedangkan beberapa partai atau koalisi partai lain masih belum memiliki nama calon yang akan dicalonkan di Pilkada Solo 2020.
Termasuk dari partai oposisi, PKS.
• Soal Rekomendasi PDIP untuk Gibran Rakabuming, Refly Harun: Saya Kira Jokowi Bangun Kelam Politiknya
Mardani Ali Sera mengaku masih mengusahakan mencari pesaing dari Gibran untuk memperebutkan kursi wali kota Solo.
Dirinya menegaskan tidak ingin Pilkada Solo hanya diperebutkan oleh satu pasangan calon.
Menurutnya kondisi tersebut menggambarkan demokrasi yang tidak sehat karena tidak menghadirkan sebuah kompetisi.
Dengan begitu, dikatakannya, kualitas dari calon juga kurang terlihat.
"PKS ingin demokrasi yang sehat jangan kotak kosong, rugi kita," ujar Mardani, seperti dikutip dari acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Sabtu (18/7/2020).
"Kalau buat saya itu musibah karena bagaimana pun demokrasi esensinya kompetisi biar masyarakat mendapatkan yang terbaik," jelasnya.

"Kalau tidak ada kompetisi tidak kelihatan kualitas dari calon kita," terang Mardani.
Sementara itu, terkait peluang Achmad Purnomo di Pilkada Solo 2020 sebenarnya masih terbuka andai diusungkan oleh partai lain.
Seperti yang diketahui, Purnomo gagal melenggang ke Pilkada Solo 2020 lantaran tidak mendapatkan rekomendasi dari PDIP setelah kalah dari Gibran yang sama-sama dari partai dengan logo kepala banteng tersebut.
• Refly Harun Samakan Nasib Gibran dengan Puan Maharani: Separuh Politik Itu Klan Darah Biru, Dinasti
Meski begitu, Purnomo menegaskan tidak ada pikiran maju ke Pilkada Solo 2020 dari partai lain.
Selain itu, di satu sisi, ia menyadari sudah lama berkecimpung di dunia politik Kota Solo dan juga bekerja di pemerintahan.
Dirinya mengaku lebih ingin melanjutkan sisa hidupnya dengan kembali ke bisnis swastanya.
"Sampai saat ini tidak ada perahu yang berbeda yang saya pilih, tidak ada, tetap saya adalah calon dari PDIP Perjuangan yang tidak mendapatkan rekomendasi, hanya begitu," kata Purnomo.
"Kayaknya tidaknya, mengingat saya sudah lama sekali bergerak di politik Kota Surakarta, di pemerintahan Kota Surakarta," tambahnya.
Seakan menolak akan mengusung Purnomo, Mardani menegaskan masih berusaha mencari calon lawan Gibran dari kader PKS sendiri.
"Tentu harus dihargai Pak Purnomo ini senior dan beliau mengatakan prajurit partai itu hak beliau," kata Mardani.
"Walaupun kalau nanti banyak yang meminta beliau bisa mempertimbangkan, tapi kalau buat PKS, kita mengusung kader sendiri dan kita berkomunikasi dengan pihak-pihak yang lain," jelasnya menutup. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Elfan)