Pilkada Serentak 2020
Tak Direkomendasikan PDIP, Achmad Purnomo Ngaku Dihubungi Partai Lain Buat Maju di Pilkada Solo 2020
Achmad Purnomo gagal mendapatkan rekomendasi dari Partai PDIP untuk bisa mencalonkan diri sebagai calon wali kota di Pilkada Solo 2020.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Achmad Purnomo gagal mendapatkan rekomendasi dari Partai PDIP Perjuangan (PDIP) untuk bisa mencalonkan diri sebagai calon wali kota di Pilkada Solo 2020.
Kepastian tersebut didapat setelah PDIP secara resmi memberikan rekomendasi kepada bakal calon lainnya, yakni Gibran Rakabuming Raka berpasangan.
Dilansir TribunWow.com, putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut akan berpasangan dengan Teguh Prakosa di Pilkada Solo yang rencananya akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang.

• Kemungkinan Gibran Lawan Kotak Kosong di Pilkada Solo 2020, Mardani: PKS Ingin Demokrasi yang Sehat
Jalan Purnomo untuk tetap maju sebagai calon wali kota Solo di Pilkada 2020 sejatinya masih terbuka.
Dengan catatan, ada partai atau koalisi partai yang kemudian mengusungnya sebagai calon.
Dalam acara Apa Kabar Indonsia Malam 'tvOne', Sabtu (18/7/2020), Purnomo juga mengakui sendiri sudah ada banyak partai atau pihak yang mengubungi dirinya.
Meski begitu, dirinya tidak menyebut secara gamblang, partai yang menghubunginya.
Namun menurut Purnomo, belum ada permintaan atau penawaran secara resmi yang diberikan kepadanya.
Dirinya berpandangan karena belum ada partai yang bisa memenuhi sembilan kursi sebagai syarat mengusung calon di Pilkada 2020.
Oleh karenanya mau tidak mau harus berkoalisi terlebih dahulu.
Seperti yang diketahui 30 dari total 45 kursi DPRD Kota Solo diduduki dari kader PDIP.
Sisanya ditempati oleh PKS (5 kursi), PAN (3 kursi), Gerindra (3 kursi), Golkar (3 kursi) dan PSI (1 kursi).
• Purnomo Klarifikasi soal Tawaran Jabatan dari Presiden: Bukan Pak Jokowi yang Mengatakan Begitu
"Kalau kontak ada-ada saja, tapi sampai sekarang belum secara resmi," kata Purnomo.
"Karena mereka kesulitan siapa yang diajak koalisi karena tidak jelas siapa yang bisa koordinasinya untuk bisa minimal sembilan kursi untuk mengusung seorang calon," lanjutnya.
Terlebih kabarnya, PAN akan bersikap realistis dengan memberikan dukungan kepada pasangan Gibran dan Teguh di Pilkada Solo 2020.
Maka kemungkinan peluangnya adalah dari PKS yang kabarnya juga masih ngotot mencarikan lawan untuk pasangan calon yang diusung dari PDIP tersebut.
Mengaku Setia dengan PDIP
Meski begitu, Purnomo menegaskan sejauh ini tidak ada pikiran maju ke Pilkada Solo 2020 dari partai lain.
Dirinya mengaku masih setia dengan partai yang membesarkan namanya itu.
Selain itu, di satu sisi, ia menyadari sudah cukup lama berkecimpung di dunia politik Kota Solo dan juga bekerja di pemerintahannya.
Dirinya mengatakan lebih menginginkan untuk melanjutkan sisa hidupnya dengan kembali menekuni bisnis swastanya.
"Sampai saat ini tidak ada perahu yang berbeda yang saya pilih, tidak ada, tetap saya adalah calon dari PDIP Perjuangan yang tidak mendapatkan rekomendasi, hanya begitu," kata Purnomo.
"Kayaknya tidaknya, mengingat saya sudah lama sekali bergerak di politik Kota Surakarta, di pemerintahan Kota Surakarta," tambahnya.
• Refly Harun Samakan Nasib Gibran dengan Puan Maharani: Separuh Politik Itu Klan Darah Biru, Dinasti
Simak videonya mulai menit awal: 2.28
Refly Harun Nilai Pilkada Solo Mudah, Sebut Pasangan Gibran Di Atas Kertas
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun buka suara terkait majunya Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilkada Solo.
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun menilai Pilkada Solo 2020 akan berjalan dengan mudah.
Dirinya menyakini bahwa pasangan Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa akan memenangkan kontestasi politik tersebut.
Hal ini disampaikan dalam tayangan Youtube Refly Harun, Jumat (17/7/2020).
Alasannya tidak lain karena adanya pengaruh dari sosok Jokowi yang saat ini menjadi orang nomor satu di Indonesia, bahkan selama dua periode.
Selain itu masyarakat Solo juga diketahui merupakan basic pendukung dari Partai PDI Perjuangan.
"Pemilihan wali kota Solo ini ya katakanlah pemilihan yang sangat mudah, di atas kertas Presiden Jokowi dan klannya pasti akan menang," ujar Refly Harun.
Dikatakannya jika Gibran tidak memenangi Pilkada Solo 2020 justru akan menjadi sebuah pertanyaan besar.
Dirinya menambahkan, hal itu akan merusak reputasi dan citra Jokowi di Solo khususnya.
• Soal Rekomendasi PDIP untuk Gibran Rakabuming, Refly Harun: Saya Kira Jokowi Bangun Kelam Politiknya
"Kalau tidak menang, berarti popularitas Jokowi ambruk betul, karena ini adalah kampung halamannya, dan ini adalah barometer," jelasnya.
"Hanya mungkin nanti tinggal berapa persen kemenangannya, untuk menentukan tingkat loyalitas," imbuhnya.
Lebih lanjut, menurutnya persoalan pertama bukan boleh atau tidaknya Gibran maju di Pilkada 2020 ataupun berasal dari keluarga Presiden ataupun bukan.
Melainkan adalah peluang berlangsungnya Pilkada secara fair dengan cara mengedepankan nilai-nilai demokrasi.
"Tapi kalau kita bicara Pilkada, sebenarnya consent saya tidak hanya klan ini, kita tidak bisa juga melarang putra presiden untuk menjadi calon," kata Refly Harun.
"Tetapi yang paling penting adalah apakah pemilihan kepala daerah ini bisa berlangsung secara fair, secara konstitusional, secara jujur dan adil," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 12.05
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)