Terkini Daerah
Puluhan Ribu Ternak Babi di NTT Mati karena Virus ASF, Paling Banyak di Kabupaten Belu
Virus flu babi Afrika (ASF) menyebabkan 24.822 ternak babi milik warga Nusa Tenggara Timur (NTT) mati.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Virus flu babi Afrika (ASF) menyebabkan 24.822 ternak babi milik warga Nusa Tenggara Timur (NTT) mati.
Puluhan ribu ternak babi yang mati itu tersebar di 11 kabupaten dan 1 kota, serta sebuah instalasi peternakan di Tarus, Kabupaten Kupang.
Menurut Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Peternakan NTT, Artati Loasana, ternak babi yang mati itu dihitung sejak Bulan Januari 2020 hingga Bulan Juni lalu.
• Waspada, Bupati Bandung Ungkap Ciri Daging Babi Berkedok Sapi: Tiap Tahun Kami Jadi Sasaran
"Ternak babi yang mati itu kami hitung dari awal bulan Januari hingga Juni.
Sedangkan untuk Bulan Juli ini kami masih tunggu laporan dari Dinas Peternakan sejumlah kabupaten," ujar Artarti, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Minggu (19/7/2020) pagi.
Jumlah babi yang mati, paling banyak di Kabupaten Belu sebanyak 6.919 ekor, disusul Kabupaten Timor Tengah
Selatan yakni 3.030 ekor, Kabupaten Kupang 2.797 ekor, Kabupaten Sumba Barat 2.679, Kabupaten Rote Ndao 2.327 ekor, Kabupaten Sumba Barat Daya 2.046 ekor.
Selanjutnya, Kabupaten Timor Tengah Utara 1.496 ekor, Kabupaten Alor 1.186 ekor, Kabupaten Malaka 731 ekor, Instalasi Tarus di Kabupaten Kupang 541 ekor, Kabupaten Sabu Raijua 489 ekor, Kabupaten Sikka 332 ekor dan Kota Kupang 249 ekor.
Dia mengatakan, penyebaran virus AFS awalnya dari Pulau Timor, sejak Februari lalu.
Sejumlah petugas terkait berusaha menghentikan penyebaran virus tersebut, tapi saat ini telah menyebar ke sejumlah pulau besar lainnya di NTT seperti Flores dan Sumba.
• Kisah Viral 5 Anak Bertahan Hidup dengan Uang Rp 500.000 saat Ibu Dikarantina Sebulan
• Fakta Baru Pembunuhan Editor Metro TV Yodi Prabowo, Polisi Temukan Bukti Rambut di TKP
Kini, pihaknya telah berupaya untuk mengatasi penyebaran virus tersebut dengan terus melakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan di sejumlah kabupaten yang terdapat kasus ternak babi.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT Dani Suhadi mengatakan, sekitar 19.000 ternak babi di wilayah itu mati akibat penyakit flu babi Afrika (ASF).
Jumlah itu tercatat sejak awal Februari sampai pertengahan Juni 2020.
Belasan ribu ternak yang mati itu tersebar di sejumlah kota atau kabupaten di NTT.
Seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Sabu Raijua, Rote Ndao, Alor, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
"Khusus untuk Kota dan Kabupaten di daratan Pulau Timor, penyebab matinya babi yakni akibat virus AFS, sedangkan wilayah lainnya, belum diketahui persis, tapi dilihat dari penampakan klinis dugaannya AFS," kata Dani saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/6/2020).
(Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "24.822 Ternak Babi di NTT Mati akibat Virus ASF"