Virus Corona
WHO Tegaskan Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara, Pakar Peringatkan Semburan AC yang Kencang
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan bahwa Covid-19 bisa menyebar lewat udara.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan bahwa Covid-19 bisa menyebar lewat udara.
Hal itu juga telah dibenarkan oleh Anggota Dewan Pakar Medis Gugus Tugas Covid-19, Professor Amin Soebandrio,
Bahkan, Amin menyebut Covid-19 bisa menyebar lebih jauh.

• UPDATE Virus Corona di Indonesia Senin 13 Juli 2020: Tambah 1.282, Jumlah Kasus Positif 76.981
"Sudah menjadi lebih kecil tentunya dia menjadi awalnya micro droplet kemudian menjadi lebih kecil lagi."
"Kemudian dia bisa menjadi sifatnya aerosol menjadi terbang lebih jauh," kata Amin.
Amin mengatakan Covid-19 bisa terbang jauh lagi bergantung pada aliran udara di suatu ruangan.
Sehingga ia memperingatkan bahwa jika aliran di suatu ruangan berhembus makin kencang maka virus bisa terlempar makin jauh.
"Tergantung aliran di ruangan itu, kalau misalnya kita berada di ruangan yang semburan AC-nya begitu kuat maka dia bisa terlempar lebih jauh," katanya.
• Virus Corona Diklaim Bisa Menyebar di Udara, Berikut Penjelasan dan Perbedaan Istilah dari Para Ahli
Sehingga ia memperingatkan agar masyarakat tetap berhati-hati terkait Virus Corona.
Ia memperingatkan untuk tak perlu keluar rumah jika benar-benar tidak diperlukan.
"Dengan sifat virus yang seperti itu kita musti lebih berhati-hati jadi kalau tidak perlu sekali ya tidak usah mengunjungi daerah-daerah yang crowded karena peningkatan konsentrasi virus juga meningkatkan risiko infeksi," kata dia.
Penularan Virus Corona melalui Udara
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan ringkasan ilmiah terbaru yang merangkum tentang berbagai cara penularan Virus Corona jenis SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Laporan singkat 10 halaman yang diunggah pada Kamis (9/7/2020) itu mempertimbangkan semua cara yang menurut peneliti dapat menyebabkan Virus Corona dapat menyebar.
Rilis tersebut dapat dibaca di sini.
• Target dari Jokowi 2 Minggu Turunkan Kasus Positif Corona di Jatim Berakhir, Bagaimana Hasilnya?
Penularan Virus Corona dapat menyebar melalui kontak langsung seperti melalui sekresi dari orang yang terinfeksi, misalnya air liur; melalui droplet atau percikan pernapasan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi; melalui microdroplet yang memiliki potensi menyebar pada jarak lebih jauh; dan melalui permukaan yang terkontaminasi.
Laporan terbaru WHO juga melihat kemungkinan virus ditularkan dari ibu ke anak, dari hewan ke manusia melalui kontak dengan urine, tinja, dan darah.
Menimbang banyaknya bukti, WHO mengatakan bahwa Virus Corona sebagian besar menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Namun, penelitian lebih lanjut menemukan penularan Covid-19 melalui partikel aerosol yang ada di udara.
Aerosol adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat menempel di udara selama berjam-jam dan dalam jarak jauh.
Pernyataan resmi ini menyusul surat terbuka dari 239 ilmuwan yang meminta WHO untuk mempertimbangkan penularan melalui udara atau airborne.
Ilmuwan menyebutnya transmisi aerosol.
• Update Virus Corona Dunia, Jumat 10 Juli 2020: Total 12,3 Juta Jiwa, AS Catat 57 Ribu Kasus Baru
Istilah ini mengacu pada partikel virus mikroskopis yang dapat bertahan di udara dan menginfeksi orang yang menghirup partikel aerosol di udara.
"Ada beberapa bukti yang muncul. Kemungkinan penularan melalui udara dalam ruang publik, terutama dalam kondisi yang sangat spesifik, ruangan padat, tertutup, dan ventilasi buruk. Bukti ini tidak dapat dikesampingkan," ujar Dr Benedetta Allegranzi, pimpinan teknis WHO untuk pencegahan dan pengendalian infeksi, dalam konferensi pers hari Selasa (7/7/2020).
Dua hari setelah mengadakan konferensi pers, Kamis (9/7/2020), WHO mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Covid-19 berada di udara dan menular.
"Beberapa laporan wabah yang berkaitan dengan ruangan ramai menyarankan kemungkinan transmisi aerosol. Hal ini dikombinasikan dengan transmisi droplet, misalnya saat bernyanyi atau latihan paduan suara, di restoran, di kelas kebugaran, dan lainnya," tulis WHO dalam pernyataannya.
Rekomendasi WHO
Dilansir NPR, Kamis (9/7/2020), WHO sudah merekomendasikan tindakan pencegahan khusus terhadap aerosol di lingkungan rumah sakit, terutama prosedur seperti memasukkan tabung pernapasan ke pasien.
Panduan ini sudah dikeluarkan sejak 10 Januari 2020.
Dalam rilis terbarunya, WHO menekankan pedoman tambahan yang harus dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 melalui udara.
Ini termasuk pemakaian masker saat menjaga jarak fisik sulit dilakukan.
WHO juga merekomendasikan untuk menghindari ruang yang penuh sesak dan tertutup dengan ventilasi yang buruk.
Donald Milton, seorang ahli aerobiologi di University of Maryland dan seorang penulis utama pada surat terbuka yang mendorong lebih banyak perhatian pada transmisi aerosol, mengatakan, ia masih percaya bahwa aerosol bertanggung jawab atas superspreading seperti latihan paduan suara di Washington.
Milton mengaku ada perasaan campur aduk dalam pernyataan resmi WHO ini.
"Saya senang melihat WHO bergerak sedikit. Saya kecewa mereka tidak bergerak lebih jauh."
(TribunWow.com/Mariah Gipty, Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Menyebar di Udara, Begini Rekomendasi WHO"