Terkini Nasional
Tanggapi Rencana RUU HIP Diganti RUU BPIP, Ketua PA 212 Slamet Maarif: Jangan Cuman Ganti Nama
Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif tanggapi perihal rencana atau usulan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) akan diganti dengan RUU BPIP.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Namun jika justru mendukung untuk mengganti nama, Slamet Maarif menyebut Partai Golkar berkhianat.
"Dan Golkar jangan berkhianat, jangan ingkar janji," kata Slamet Maarif.
"Ketika kemarin kami bertemu dengan Wakil DPP dari Golkar, Pak Azis Syamsuddin. Dia sudah berjanji di depan kami, dia mengatakan mencabut," jelasnya.
"Jadi kalau kemudian akan merubah nama, ya jangan berkhianat, enggak boleh."
Selain itu, Slamet Maarif meminta supaya inisiator dari RUU HIP ini harus diusut lantaran sudah membuat kegaduhan masyarakat dengan mengusik Pancasila.
"Ini persoalannya ada indikasi makar ingin mengganti Pancasila, oleh karenanya inisiatornya harus diusut," pungkasnya.
• PAN Tawarkan 4 Nama Menteri kepada Jokowi, Termasuk Putra dari Amien Rais
Simak videonya mulai menit ke- 7.20
Wasekjen MUI Yakini Paham Komunis Masih Ada: Yang Mati Itu Partainya
Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain menegaskan bahwa paham ideologi komunis itu masih ada dan belum mati di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, Tengku Zulkarnain menilai yang mati dari komunis hanyalah partainya saja.
Hal ini disampaikan dalam acara Kabar Petang 'tvOne' Minggu (5/7/2020).
Atas dasar itu, Tengku Zulkarnain menilai munculnya RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila) tidak terlepas dari adanya para komunis tersebut.
Oleh karenanya, ia tidak setuju dengan RUU HIP dan meminta supaya dicabut.
Termasuk dengan RUU BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) yang dinilai hanya berbeda nama dengan RUU HIP.
"Saya ingin beritahu bahwa katanya PKI itu atau komunis itu sudah mati," ujar Tengku Zulkarnain.