Breaking News:

Terkini Nasional

Jawaban Korlap soal Aksi Demo Tolak RUU HIP Bergeser Bubarkan PDIP serta Pembakaran Bendera Partai

korlap Aksi Tolak RUU HIP, Edy Mulyadi memberikan jawaban terkait kenapa aksi demo tersebut justru bergeser ke desakan untuk membubarkan Partai PDIP?

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
Capture YouTube Kompas TV
Koodinator lapangan (korlap) Aksi Tolak RUU HIP, Edy Mulyadi dalam acara Sapa Indonesia Malam, Jumat (26/6/2020). Dirinya memberikan jawaban terkait kenapa aksi demo tersebut justru bergeser untuk membubarkan Partai PDI Perjuangan (PDIP). 

TRIBUNWOW.COM - Koodinator lapangan (korlap) Aksi Tolak RUU HIP, Edy Mulyadi memberikan jawaban terkait kenapa aksi demo tersebut justru bergeser untuk membubarkan Partai PDI Perjuangan (PDIP).

Bahkan sampai terjadi juga adanya pembakaran bendera PDIP bebarangeran dengan pembakaran bendera Komunis.

Dilansir TribunWow.com, pembakaran bendera kebesaran partai PDIP itu dilakukan oleh oknum pendemo di depan Gedung DPR-MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2020).

Pembakaran bendera kebesaran partai PDIP itu terjadi dalam aksi demo penolakan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan Gedung DPR, Rabu (24/6/2020).
Pembakaran bendera kebesaran partai PDIP itu terjadi dalam aksi demo penolakan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan Gedung DPR, Rabu (24/6/2020). (Youtube/KompasTV)

 

Sebut Pembakaran Bendera PDIP sebagai Accident, Koorlap: Spontan Saya Jawab, Emang Ada Benderanya?

Edy Mulyadi mulanya mengatakan bahwa pembakaran bendera bukan karena kesengajaan.

Namun dirinya mengaku tidak bisa mencegah aksi pembakaran bendera tersebut dengan alasan karena massa sudah terlanjur histeria bercampur emosi.

"Begitu dibakar, kalau ada videonya, itu massa histeria sekali," ujar Edy Mulyadi.

Saat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, ia mengaku memberikan jawaban yang sama, yakni tidak mungkin untuk menghentikan aksi pembakaran bendera yang disebutnya karena ketidaksengajaan itu.

Ia mengaku juga mendapatkan pertanyaan kenapa dalam aksi demo tersebut tujuannya bergeser dari penolakan RUU HIP.

Edy Mulyadi mengakui dan membenarkan bahwa tujuan dari demo tersebut adalah menolak tegas adanya RUU HIP dalam rangka menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila dari para komunisme.

Sedangkan alasan mengapa bergerser menjadi desakan untuk bubarkan PDIP, Edy Mulyani mengatakan mempunyai alasan tersendiri.

Dikatakannya bahwa alasannya adalah Partai dengan logo kepala banteng itu ada hubungannya dengan komunis.

Soal Pembakaran Bendera PDIP, GNPF Singgung Pengusul RUU HIP: Yang Dilakukan Jauh Lebih Provokatif

"Polisi tanya ke saya, 'kok dibiarkan?' bahkan kok ini kan saya sebagai korlap memberitahukan ancaman kepada polisi dan yang tanda tangan saya," kata Edy Mulyadi.

"Acaranya itu itu aksi itu tolak RUU HIP, selamatkan NKRI dan Pancasila dari komunisme," jelasnya.

"Kenapa bergeser ke bubarkan PDIP? Saya bilang, 'Bos kalau enggak terhindari bahwa PDIP sebagai partai yang ada komunisnya itu sudah menjadi commen sense (akal sehat -red)'," pungkasnya.

Soal Pembakaran Bendera, Korlap: Spontan Saya Jawab, Emang Ada Benderanya?

Sebelumnya, Edy Mulyadi juga memberikan tanggapan terkait adanya pembakaran bendera Partai PDI Perjuangan (PDIP).

Dilansir TribunWow.com, Edy Mulyani mengatakan bahwa pembakaran bendera PDIP itu bukan sebagai insiden tetapi accident.

Dirinya menegaskan tidak ada kesengajaan ataupun perencanaan untuk membakar bendera PDIP dalam aski demo tersebut.

Menurutnya, pembakaran bendera PDIP terjadi karena spontanitas yang ditimbulkan emosi massa.

Hal ini disampaikan dalam acara Sapa Indonesia Malam KompasTV, Jumat (26/6/2020).

"Pertama saya ingin menyebutnya bukan insiden. Saya lebih suka menyebutnya accident," jelas Edy Mulyadi.

"Apakah direncanakan? Tidak sama sekali. Tidak ada rencana pembakaran bendera, apalagi pembakaran bendera PDIP," tegasnya.

Terkait siapa yang yang membawa bendera Partai berlogo kepala banteng itu, Edy Mulyani juga mengaku tidak begitu paham.

Sebagai korlap ia mengaku hanya mengetahui kejadian yang sudah terjadi di lapangan.

Dirinya mengatakan hanya mendengar ada teriakan dari massa supaya membakar bendera.

  Alasan Korlap Enggan Cegah Pembakaran Bendera PDIP, Sekjen GNPF Ulama: Saya Bilang, Gila Bos

"Sebagai korlap, saya lebih banyak di atas mobil komando. Saya enggak tahu persis siapa yang bawa, bagaimana caranya," jelasnya.

"Bahkan ketika ada yang bilang, 'Habis ini kita bakar bendera', spontan saya jawab, 'Emang ada benderanya?'," kata Edy sambil terkekeh.

Lebih lanjut, Edy Mulyani menjelaskan bahwa sama sekali tidak ada rencana dalam aksi demo tersebut sampai membakar bendera.

Bahkan menurutnya pembakaran bendera PKI juga tidak termasuk dalam agenda demo.

Dikatakannya bahwa dalam rapat persiapan juga tidak dibahas terkait adanya pembakaran-pembakaran bendera.

"Dalam rapat-rapat kita memang tidak ada agenda pembakaran bendera," ungkap Edy Mulyadi.

"Accidently, jadi kalau pertanyaan dibilang apakah itu bagian dari perencanaan, sama sekali tidak ada," tegasnya.

"Jangankan bakar bendera PDIP, rencana bakar bendera PKI pun tidak ada," jelasnya menutup.

Simak videonya mulai menit ke- 11.17

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
RUU HIPPDIP
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved