Terkini Nasional
DPO Ditangkap, Polisi Ungkap Alasan Anak Buah John Kei Mudah Dideteksi: Ini Masalah Pribadi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan polisi sudah menangkap tiga orang yang masuk dalam DPO dalam kasus John Kei.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan polisi sudah menangkap tiga orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus penyerangan oleh kelompok John Kei.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV, Jumat (26/6/2020).
Diketahui kelompok John Kei menjadi tersangka rumah milik pamannya, Nus Kei, di Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, Minggu (21/6/2020).

• Seusai Pemeriksaan, Polisi Ungkap Alasan Anak Buah John Kei Akui Perbuatannya: Untuk Pimpinannya
Selain itu, pembacokan terhadap anak buah Nus Kei di Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada hari yang sama juga diduga didalangi kelompok ini.
Ketiga DPO kemudian ditangkap di Kampung Simpang, Desa Cibodas, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (25/6/2020).
Yusri mengungkapkan inisial masing-masing DPO yang ditangkap.
"Yang pertama adalah WL, yang kedua VHL, yang ketiga FGU, dengan perannya masing-masing," kata Yusri Yunus.
Ia menyebutkan ada beberapa senjata api yang ditemukan dalam penangkapan tersebut.
"Senjata api memang kita temukan. Bahkan yang terakhir adalah senjata api yang kedua (ditemukan)," paparnya.
Yusri menjelaskan ada senjata api yang resmi dan ada juga yang rakitan.
Menurut Yusri, polisi masih mendalami asal-usul senjata api tersebut dan pemasoknya.
"Yang pertama senjata api ada merknya, memang tidak ada surat-suratnya. Kita masih mendalami karena ini resmi ada merknya," kata Yusri.
"Yang satu adalah rakitan. Rakitannya pun kita masih mendalami, di mana pembuatannya, itu senjata api dapat dari mana, dan dibeli di mana," tambahnya.
• Dalih John Kei soal Serangan Bisa Tak Diperhitungkan, Polisi: Dia Bisa Beri Keterangan Apapun
Yusri kemudian mengungkapkan fakta tentang anak buah kedua belah pihak, yakni John Kei dan Nus Kei.
Ia menyebutkan mereka saling mengenal dan bahkan beberapa di antaranya masih memiliki hubungan saudara.
"Mereka ini semuanya kenal, bahkan ada yang masih hubungan saudara baik itu dari kelompoknya Nus Kei dan John Kei," jelas Yusri.
"Ini masalah pribadi antara John Kei dan Nus Kei, ini masih hubungan keluarga," lanjutnya.
Seperti diketahui, urusan sengketa tanah ditengarai menjadi penyebab John Kei menyerang kediaman Nus Kei.
"Sama dengan yang lain, beberapa pelakunya masih ada hubungan keluarga dan saling mengenal," terang Yusri.
Menurut Yusri, fakta tersebut justru mempermudah penelusuran polisi.
"Makanya ini yang salah satu memudahkan kami penyidik untuk bisa mengungkap," katanya.
Yusri menyebutkan setiap anggota sudah mengetahui tugas satu sama lain.
"Mereka saling kenal, tahu siapa yang datang ke sana untuk merusak, tahu siapa yang melakukan pembunuhan pun tahu semuanya," tutupnya.
• Soroti Sikap Anak Buah John Kei saat Ditangkap, Polisi Singgung Loyalitas: Habis Melakukan, Mengakui
Lihat videonya mulai menit 1:50
Sikap Anak Buah John Kei saat Ditangkap
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan sikap sejumlah anak buah John Kei setelah ditangkap.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam acara Rosi di Kompas TV, Kamis (25/6/2020).
Setelah dilakukan prarekonstruksi, Tubagus mengakui ada sikap positif yang mendukung jalannya pemeriksaan.
Ia menyebutkan para tersangka mengakui perbuatan mereka.
"Satu hal yang menjadi sisi positif atau sisi lain, mereka itu orang-orang gentlemen," kata Tubagus Ade Hidayat.
"Mereka itu, rata-rata sepengalaman saya, ketika habis melakukan mengakui 'Saya yang melakukan'," jelasnya.
Tubagus menjelaskan hal tersebut sudah menjadi budaya di kelompok preman bawahan John Kei.
Ia menyebutkan sikap tersebut sering ia temui saat menangani kasus premanisme.
Menurut Tubagus, hal itu dapat diperhitungkan sebagai sikap positif.
"Itu budaya di mereka. Pengalaman saya berdinas di kepolisian Reserse berulang kali menangani itu, hampir tidak pernah ada dia menolak karena memang gentlemen-nya masih ada sisi positifnya," jelas Tubagus.
• Nus Kei Pertanyakan soal Hijrah John Kei, Pengacara: Jangan Bung Seolah Tuhan

Ia menambahkan, anak buah John Kei saat itu juga langsung mengakui perbuatannya.
"Sehingga ketika dia melakukan, yang saat ini terjadi pun dia mengakui," kata Tubagus.
Meskipun begitu, Tubagus menyebutkan para anggota kelompok John Kei tidak mengaku disuruh.
Mereka mengaku aksi penyerangan itu sebagai tindakan mereka sendiri.
Tubagus menilai sikap itu disebabkan aspek loyalitas para anak buah terhadap pimpinannya.
"Tidak juga, karena ada satu poin sisi nilai tertinggi di kelompok yang seperti itu adalah nilai loyalitas, kesetiaan," paparnya.
Ia mengatakan sikap tersebut memang ada dalam kelompok preman.
"Kesetiaannya itu terganggu, maka akan muncul. Nilai tertinggi di antara mereka adalah kesetiaan," kata Tubagus.
Dalam prarekonstruksi yang dilakukan pada Rabu (24/6/2020), tidak semua menghadirkan John Kei.
Diketahui para anak buah tersebut beberapa kali mengadakan rapat sebelum menyerang rumah Nus Kei.
"Memang tidak di semua rapat koordinasi John Kei hadir," jelas Tubagus. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)