Breaking News:

Terkini Internasional

Lonjakan Penularan Virus Corona Terjadi di Eropa, Berikut Daftar 11 Negara yang Diperingati WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan atas peningkatan kasus mingguan Covid-19 yang terjadi di Eropa setelah pembatasan di longgarkan.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
Xinhua/Liu Qu
WHO tegaskan wabah virus corona belum ditetapkan sebagai status kedaruratan internasional, Kamis (23/1/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan atas peningkatan kasus mingguan Covid-19 yang terjadi di Eropa setelah pembatasan di longgarkan.

Sejumlah negara dinilai telah menghadapi lonjakan kasus positif yang signifikan.

Dikhawatirkan, lonjakan kasus Virus Corona tersebut akan berdampak buruk pada sistem kesehatan di sejumlah negara Eropa.

WHO resmi menyatakan status darurat global terhadap wabah Virus Corona yang bermula di Kota Wuhan, China tersebut
WHO resmi menyatakan status darurat global terhadap wabah Virus Corona yang bermula di Kota Wuhan, China tersebut (YouTube South China Morning Post)

 

Ratusan Kasus Baru Covid-19 Kembali Muncul di China, WHO Beri Peringatan: Semua Negara Harus Bersiap

Dilansir bbc.com, Jumat (26/6/2020), di 11 tempat, termasuk Armenia, Swedia, Moldova dan Makedonia Utara, terjadi percepatan penularan Covid-19.

Lebih dari 2,6 juta kasus Covid-19 dan 195.000 kematian telah dilaporkan di wilayah Eropa, mencakup 54 negara dan tujuh wilayah di Eropa, Timur Tengah dan Asia Tengah.

Hampir 20.000 kasus baru dan lebih dari 700 kematian baru dicatat setiap hari.

Direktur Regional Dr Hans Henri Kluge, mengatakan dalam sebuah konferensi ritual, Kamis (25/6/2020), bahwa ia sempat memprediksi lonjakan kasus tersebut.

"Selama berminggu-minggu, saya telah berbicara tentang risiko peningkatan (kasus) ketika negara-negara menyesuaikan langkah-langkahnya," kata Kluge.

"Di beberapa negara di Eropa, risiko ini kini menjadi kenyataan, 30 negara telah mengalami peningkatan dalam kasus kumulatif baru selama dua minggu terakhir."

"Di 11 negara ini, transmisi yang dipercepat telah menyebabkan peningkatan (kasus) yang sangat signifikan sehingga jika dibiarkan akan mendorong sistem kesehatan kembali ke jurang," lanjutnya.

11 negara dan teritori tersebut kemudian diidentifikasi oleh WHO sebagai Armenia, Swedia, Moldova, Makedonia Utara, Azerbaijan,Kazakhstan, Albania, Bosnia-Herzegovina, Kyrgyzstan, Ukraina dan Kosovo.

Kluge mengatakan negara-negara seperti Polandia, Jerman, Spanyol dan Israel telah menanggapi dengan cepat.

Mereka telah melakukan intervensi terkait dengan sekolah, tambang batu bara, dan pengaturan produksi makanan, sehingga penyebaran penyakit masih di bawah kendali.

Meskipun ada peringatan tentang lonjakan kasus, dia mengatakan WHO mengantisipasi bahwa situasi akan lebih tenang di sebagian besar negara selama musim panas.

"Tapi kita memang harus bersiap untuk musim gugur, ketika Covid-19 dapat bertemu influenza musiman, pneumonia, dan penyakit lain juga, karena pada akhirnya virus masih aktif beredar di komunitas kita dan tidak ada pengobatan yang efektif, tidak ada vaksin yang efektif, belum," tandas Kluge.

Sebut WHO Boneka China, Donald Trump Surati Tedros Adhanom, Ancam Hentikan Dana secara Permanen

Dukungan Eropa untuk WHO

Para pemimpin Eropa ingin menunjukkan dukungan publik kepada WHO setelah AS menyebut badan kesehatan itu sebagai boneka China dan mengatakan akan memotong dana serta keluar dari keanggotaan.

Dalam kesempatan terpisah pada hari Kamis, Jerman dan Prancis menjanjikan bantuan kepada WHO setelah mengadakan pembicaraan dengan direktur jenderal, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, di Jenewa, Swiss.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan negaranya berencana untuk memberikan lebih dari € 500 juta atau sekitar 8 triliun rupiah berupa uang dan peralatan untuk tahun ini.

Dia menekankan bahwa pandemi global membutuhkan tanggapan terkoordinasi global.

"Jawaban nasional yang terisolasi untuk masalah internasional pasti akan gagal," tutur Spahn.

Menteri kesehatan Perancis, Olivier Veran, menjanjikan € 50 juta atau sekitar 800 miliar rupiah dana langsung untuk WHO dan € 90 juta (sekitar 1,5 triliun rupiah) lainnya untuk pusat penelitiannya di Lyon.

"Saya benar-benar percaya bahwa dunia membutuhkan, lebih dari sebelumnya, sebuah organisasi multilateral. Saya percaya dunia tidak dapat menyingkirkan mitra," ujar Veran. (TribunWow.com)

Tags:
Virus CoronaCovid-19EropaWHO
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved