Breaking News:

Terkini Nasional

Tanggapi soal Dirut Garuda dari Pertambangan, Adian Napitupulu: Track Record di Transportasi Tak Ada

Anggota DPR Fraksi PDIP, Adian Napitupulu memberikan tanggapan terkait penujukkan Direktur Utama PT Garuda Indonesia.

Youtube/KompasTV
Anggota DPR Fraksi PDIP, Adian Napitupulu dalam acara Satu Meja The Forum KompasTV, Rabu (24/6/2020). Dirinya mempertanyakan komitmen dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. 

TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR Fraksi PDIP, Adian Napitupulu memberikan tanggapan terkait penujukkan Direktur Utama PT Garuda Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, Adian Napitupulu mengatakan tidak pas dalam penunjukkan dirut baru Garuda yang disebut dari mantan Dirut Pertambangan.

Hal ini disampaikan Adian dalam acara Satu Meja The Forum yang tayang di kanal Youtube KompasTV, Kamis (25/6/2020).

Anggota DPR Fraksi PDIP, Adian Napitupulu membandingkan utang yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan utang negara Malaysia.
Anggota DPR Fraksi PDIP, Adian Napitupulu membandingkan utang yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan utang negara Malaysia. (Youtube/KompasTV)

Pertanyakan Komitmen Menteri BUMN Erick Thohir, Adian Napitupulu Ungkit Ujaran pada Desember 2019

Adian menilai Garuda sedang mengalami kondisi yang sulit, karena seperti yang dikertahui sektor penerbangan sangat terdampak dari pandemi Virus Corona.

Maka dari itu, tidak bisa sembarangan dalam menunjuk dirutnya.

"Kita bicara Garuda, Garuda ini dalam kondisi sangat sulit, sektor jasa transportasi adalah sektor yang paling terpukul dengan Covid-19 ini," ujar Adian.

"Kenapa kemudian dirutnya dari mantan Dirut Pertambangan yang tidak pas."

"Mungkin dia akan bagus memimpin Garuda jika tidak dalam situasi ini," jelasnya.

"Tapi kalau dalam situasi ini memang harus dirut yang sanggup, tau, mengerti seluruh jasa transportasi," kata Adian.

Menanggapi hal itu, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan bukan menjadi masalah besar jika Dirut Garuda merupakan sebelumnya dari Dirut Pertambangan ataupun dirut badan lainnya.

Menurutnya, mereka para Dirut atau CEO tentunya memiliki level yang sudah tinggi.

Itu artinya layak untuk ditempatkan pada bidang apapun.

"Gini, makanya saya bilang bisnis ini agak beda."

"Ketika seorang pebisnis dalam perusahaan, CEO itu sudah punya level tinggi bos, artinya dia di bisnis apapun itu dia layak," terangnya.

"Jangan dikatakan bahwa dirut pertambangan tidak akan mampu menjadi dirut penerbangan," kata Arya.

Momen Adian Napitupulu dan Arya Sinulingga Tendang-tendangan Sambil Tertawa seusai Debat soal BUMN

Adian memang mengakui dan tidak meragukan kemampuan dari para Dirut.

Meski begitu, ia mengaku tetap tidak yakin dengan Dirut Garuda yang diambil dari mantan dirut Pertambangan.

Terlebih dirinya tidak memiliki rekam jejak di dunia transportasi.

Sedangkan seperti yang diketahui, dunia transportasi sendiri sedang dalam kondisi yang sulit lantaran menjadi bidang yang terdampak pandemi Virus Corona.

"Enggak bisa, track record dia dalam mengelola jasa transportasi tidak ada, lalu tiba-tiba dalam situasi sulit ini ditaruh di situ," kata Adian.

"Oke lah dia punya kemampuan otak yang luar biasa untuk belajar, tapi tetap butuh proses."

"Dan menurut saya tidak tepat dalam situasi ini," pungkasnya.

Buat Arya Sinulingga Tertawa, Adian Napitupulu Soroti Stafsus Milenial BUMN: Ya Ampun Tolong Dong

Simak videonya mulai menit ke- 25.40

Bandingkan Utang BUMN dengan Malaysia

Anggota DPR Fraksi PDIP, Adian Napitupulu membandingkan utang yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan utang negara Malaysia.

Dilansir TribunWow.com, Adian Napitupulu mengatakan bahwa utang BUMN sudah sangat banyak.

Bahkan menurutnya, utang dari BUMN lebih besar dibandingkan dengan utang sebuah negara, yakni Malaysia.

Hal ini disampaikan dalam acara Satu Meja The Forum yang tayang di kanal Youtube KompasTV, Kamis (25/6/2020).

"Utang saya bandingkan dengan Malaysia, sederhananya begini Malaysia itu negara, penduduk jauh lebih besar, wilayah jauh lebih luas, tanggung jawab jauh lebih besar," kata Adian.

"Tetapi dalam hitungan saya, hutang luar negerinya jauh lebih kecil dibandingkan hutang BUMN," jelasnya.

Maka dari itu, Adian menilai ada yang tidak beres dalam pengelolaan perusahaan pelat merah tersebut.

Dan menurutnya, kondisi seperti itu menjadi peringatan tersendiri untuk BUMN maupun negara.

 Momen Adian Napitupulu dan Arya Sinulingga Tendang-tendangan Sambil Tertawa seusai Debat soal BUMN

"Ada yang salah kelola, saya tidak mau bicara tentang asal-usul utang, saya tidak mau bicara tentang siapa yang salah kelola," terangnya.

"Tapi ini warning, kalau kemudian peringatan ini dianggap sebagai hal-hal yang lain, itu urusan bagaimana orang memandangnya," tegasnya.

"Tetapi saya berangkat memperingati bangsa ini."

Menanggapi bahwa dirinya sebenarnya adalah anggota DPR fraksi PDIP yang bisa dikatakan berada di pihak pemerintahan.

Namun ia mengaku bahwa kritik yang diberikan semata-mata hanya untuk kebaikan dari negara dan masyarakat Indonesia.

"Saya pikir kalau saya menjadi sahabat menjadi bagian kekuasaan yang dibangun ini, saya harus berani mengingatkan mereka," jelas Adian.

"Daripada kediaman itu berakibat buruk bagi bangsa ini," katanya.

Menurut Adian, sudah seharusnya BUMN mengoreksi diri terkait bagaimana cara pengelolaan yang benar, supaya tidak lagi menumpuk utang.

"Bayangkan misalnya ayo kita cek nanti datanya aset BUMN berapa sih, 7.775 sampai 8000 triliun," ungkap Adian.

"Utangnya sudah sedemikian besar, ini alarm," ungkapnya.

"Sekarang tergantung pihak BUMN memandangnya seperti apa, kalau dia memandang sebagai kritik ya pelajari perbaiki," pungkasnya.

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Adian NapitupuluBUMNErick ThohirGaruda IndonesiaArya Sinulingga
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved