Terkini Nasional
Saksi Mata Ungkap Anak Nus Kei sampai Lompat Pagar untuk Hindari Tembakan Anak Buah John Kei
Seorang warga perumahan Green Lake City di Cipondoh, Kota Tangerang membeberkan detik-detik penyerangan anak buah John Kei ke rumah Nus Kei.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang warga perumahan Green Lake City di Cipondoh, Kota Tangerang membeberkan detik-detik penyerangan anak buah John Kei ke rumah Nus Kei.
Menurut warga yang tidak disebutkan namanya tersebut, anak buah John Kei menyerang rumah Nus Kei hingga menyebabkan kaca rumah pecah.
Tak hanya itu, anak-anak Nus Kei harus melompat ke rumah warga lainnya untuk menyelamatkan diri.
"Penyerangan itu, rumah dipecahin, kaca ya. Terus anak-anaknya (anak Nus Kei) sampai lompat (pagar) ke rumah-rumah, turun ke sebelah untuk kabur karena mau ditembak," kata saksi seperti dikutip dari video Kompas TV, Selasa (23/6/2020).
Saksi tersebut mengatakan, anak buah John Kei menyerang area Cluster Australia guna mencari keberadaan Nus Kei.
Menurut saksi, anak buah John Kei mendatangi rumah Nus Kei dengan mengendarai tiga mobil.
"Di mobil itu menurut anaknya, anaknya Nus Kei ya, itu ada sekitar penuh lah, tiga mobil penuh lah, memang niat untuk menyerang," ujar Saksi.
• Ketua RT Ungkap Pesan John Kei ke Anak Buahnya: Jangan Ada yang Ganggu Tetangga Rumahnya
Sebelumnya diberitakan, penyerangan dilakukan anak buah John Kei di dua lokasi berbeda yakni kawasan Green Lake City di Cipondoh, Kota Tangerang; dan daerah Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu siang.
Penyerangan dilakukan karena kekecewaan John Kei atas persoalan pembagian uang hasil penjualan tanah.
Saat menyerang kawasan Green Lake City, anak buah John Kei tak segan melepaskan tembakan sebanyak tujuh kali, merusak gerbang perumahan, dan mengacak-acak rumah Nus Kei.
Akibatnya, satu orang sekuriti perumahan mengalami luka karena ditabrak anak buah John Kei dan satu pengendara ojek online tertembak di bagian kaki.
Sementara itu, penyerangan di Cengkareng menyebabkan satu anak buah Nus Kei berinisial ER tewas dan satu orang lainnya terluka.
Polisi kemudian menangkap John Kei dan 29 anak buahnya di markas mereka di Jalan Tytyan Indah Utama X, Bekasi, Jawa Barat pada Minggu sekitar pukul 20.15 WIB.
Polisi menyita sejumlah barang bukti di markas kelompok John Kei di antaranya 28 buah tombak, 24 buah senjata tajam, 2 buah ketapel panah, 3 buah anak panah, 2 buah stik bisbol, dan 17 buah ponsel.
Kini, John Kei dan 29 anak buahnya telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyerangan, penganiayaan, dan pembunuhan berencana.
Mereka dijerat Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 169 KUHP, Pasal 170 KUHP, dan Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman mati.
Motif Penyerangan
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombespol Yusri Yunus mengungkap motif penyerangan John Kei pada pamannya sendiri, Nus Kei.
Hal itu diungkapkan Kombespol Yusri Yunus di acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV pada Senin (22/6/2020).
Sebelumnya dikabarkan bahwa motif penyerangan John Kei terhadap Nus Kei terkait uang hasil penjualan tanah.

• John Kei Punya Kebiasaan Tiap akan Digerebek Polisi, Ketua RT Ungkap Sikapnya Malah Berbeda Hari Itu
Yusri Yunus membenarkan hal tersebut, namun masalah itu bukan satu-satunya faktor.
Menurut keterangan John Kei pada penyidik, ia merasa belum menerima uang hasil penjualan tanah bersama Nus Kei itu.
"Motif dari kejadian ini ada beberapa sebenarnya tapi ini baru diungkap satu, tetapi yang paling inti John Kei dikhianati oleh Nus Kei, itu yang masih terus dia sampaikan setiap kita tanyakan masalah motif."
"Salah satunya adalah masalah pembagian uang hasil penjualan tanah di daerah Maluku sana yang memang Si John Kei merasa belum menerima," jelas Yusri.
Selain itu, rupanyaa ada beberapa motif lain yang belum diungkapkan oleh John Kei.
"Tapi Nus Kei sampai sekarang belum ada seperti apa, ada beberapa yang lain tapi belum diungkapkan oleh John Kei kepada penyidik," sambung Yusri.
• Terlibat Kriminal saat Masih Pembebasan Bersyarat, Bagaimana Nasib John Kei? Ini Penjelasan Polisi
Lantas, Yusri membenarkan bahwa John Kei dan Nus Kei itu sebenarnya masih satu keluarga.
John Kei adalah keponakan dari Nus Kei.
Selain itu, mereka juga sempat tinggal berdekatan di Bekasi, meski akhirnya Nus Kei pindah ke Green Lake, Cengkareng, Tangerang.
"Memang mereka masih ada hubungan keluarga dan memang Nus Kei adalah pamannya sendiri."
"Dan memang pernah tetangga di daerah Bekasi sana, tapi setelah itu Nus Kei pindah ke Green Lake," tutur Yusri.
Dalam kesempatan itu, Yusri juga menjelaskan bahwa Polda Metro Jaya cepat menangani kasus ini karena sebelumnya telah memiliki Satuan Tugas (Satgas).
Satgas itu bertujuan untuk memberantas kriminal jalanan maupun premanisme.
• Susun Rencana Serangan di Green Lake, John Kei Bagi Tugas Komplotan Jadi 2 Tim: Sasarannya Nus Kei
"Memang betul Kapolda Metro Jaya juga sudah menginstruksikan awal sebelum adanya pandemi Covid 19 ini, Polda Metro Jaya membentuk beberapa Satgas yang ada, salah satunya satgas street crime, curas-curas dan curanmor."
"Yang kedua ada satgas premanisme, memang Kapolda sedikit agak ngeri dengan preman makanya kita sampaikan bahwa bentuk satgas, bentuk apapun premanisme di Jakarta ini memang tidak diperbolehkan dan itu akan kita tindak tegas," tegas Yusri.
Lihat videonya mulai menit awal:
Nus Kei Sebut Masalah Tanah Sudah Selesai
Nus Kei merasa bahwa masalah tanah dengan John Kei sudah selesai.
Hal itu diungkapkan saat ditanya wartawan terkait hubungannya dengan John Kei setelah insiden penyerangan di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat dan Green Lake City, Tangerang.
Nus Kei memang membenarkan masalahnya dengan John Kei didasari masalah penjualan tanah.

• Tak Setuju Disebut Dua Kelompok dengan John Kei, Nus Kei Jelaskan Permasalahan Tanah di Ambon
Namun, ia merasa masalah itu sudah selesai.
"Memang ada sebuah pekerjaan di Kota Ambon di Provinsi Maluku sana tapi itu sudah selesai dan itu sudah selesai, memang sudah selesai," kata Nus Kei dikutip dari tvOneNews pada Senin (22/6/2020).
Nus merasa sebenarnya tak ada masalah, namun ia mengakui sang keponakan mungkin kurang sabar dalam menghadapi masalah ini.
"Cuma memang tidak ada kesabaran antara mungkin keponakan saya ini, akhirnya jadi seperti kemarin."
"Sebetulnya enggak ada masalah," ujar dia.
Saat ditanya apakah dirinya tahu akan diserang, Nus bersaksi dirinya tak tahu.
"Saya enggak tahu, kan saya memang dalam posisi diserang tapi saya enggak tahu, tapi saya berharap jangan ada seperti itu," kata dia.
• Disebut Punya Masalah soal Penjualan Tanah, Nus Kei Ungkap Kedekatan dengan John Kei
Lantas ia hanya bisa berharap agar masalahnya dengan masalah John Kei tak berlanjut.
"Semoga ini kemarahan terakhir, kita kubur bersama-sama dengan keponakan kami yang kami kubur Erwin, semoga ke depan jangan terulang lagi," harapnya.
Lalu, Nus Kei menyinggung John Kei yang baru saja keluar dari LP Nusakambangan setelah bebas bersyarat pada 26 Desember 2019 lalu.
Diketahui ia harus dipenjara karena kasus pembunuhan tehadap pengusaha Tan Harry Tantono alias Ayung pada 2012 silam.
"Ponakan ini mungkin namanya juga baru keluar dari dalam ya kita musti maklumi, mungkin terlalu lama di dalam."
"Makanya saya tetap menahan diri, saya tidak melakukan hal-hal di luar dari ponakan saya lakukan itu," singgung Nus.
Ditanya sudah bertemu dengan John Kei setelah masalah ini bergulir, Nus mengaku belum.
Sehingga ia berharap bisa segera bertemu dengan keponakkannya tersebut.
• Merasa Dekat, Nus Kei Ungkap Hubungan dengan John Kei: Mungkin Beliau Punya Masalah dengan Saya
"Belum ada, kami belum diberi ruang ke sana, tapi saya berharap satu waktu mungkin bisa ada ke situ, mungkin lewat pihak kepolisian saya berharap."
"Saya posisikan diri sebagai orang tua, paman, itu yang saya katakan," ujar dia.
(Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela/TribunWow.com/Mariah Gipty)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saksi: Anak Nus Kei Lompat Pagar karena Takut Ditembak Anak Buah John Kei"