Breaking News:

Kasus Novel Baswedan

Ali Ngabalin Nilai Kritik Bintang Emon Tak Tepat, Haris Azhar: Enggak Salah, Apa Boleh Diserang?

Aktivis HAM Haris Azhar ikut menanggapi komika Bintang Emon yang diserang akun anonim (buzzer) setelah mengkritik kasus penyidik KPK Novel Baswedan.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture YouTube Najwa Shihab/Instagram @bintangemon
Kolase foto Novel Baswedan dan Bintang Emon - Aktivis HAM Haris Azhar ikut menanggapi komika Bintang Emon yang diserang akun anonim (buzzer) setelah mengkritik kasus penyidik KPK Novel Baswedan. 

TRIBUNWOW.COM - Aktivis HAM Haris Azhar ikut menanggapi komika Bintang Emon yang diserang akun anonim (buzzer) setelah mengkritik kasus penyidik KPK Novel Baswedan.

Haris Azhar menilai tidak ada yang salah dari ucapan Bintang Emon yang diunggah di media sosialnya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan untuk menanggapi Ali Ngabalin dalam tayangan Dua Sisi di TvOne, Kamis (18/6/2020).

Aktivis HAM Haris Azhar menanggapi komika Bintang Emon yang diserang 'buzzer' setelah mengkritik kasus Novel Baswedan, dalam acara Dua Sisi, Kamis (18/6/2020).
Aktivis HAM Haris Azhar menanggapi komika Bintang Emon yang diserang 'buzzer' setelah mengkritik kasus Novel Baswedan, dalam acara Dua Sisi, Kamis (18/6/2020). (Capture YouTube Talk Show TvOne)

Analisis Serangan ke Bintang Emon, Pegiat Medsos: 3 Akun, 5 Cuitan Mirip di Menit yang Sama

Sebelumnya Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin angkat bicara tentang kritik Bintang Emon.

Ia menyebutkan kritik Bintang Emon terlalu fokus pada tuntutan 1 tahun penjara terhadap kedua pelaku penyerangan Novel Baswedan.

Ali menilai proses hukum belum selesai.

"Publik harus diberikan pencerahan bahwa apa yang dilakukan jaksa penuntut umum itu belum selesai dari sebuah persidangan," jelas Ali Ngabalin.

"Prosesnya masih ada. Jangan lupa, hakim tidak memiliki ketergantungan kepada jaksa penuntut umum dalam menjatuhkan hukuman," lanjutnya.

Ia menjelaskan vonis hakim bisa lebih atau kurang dari tuntutan jaksa.

Menurut dia, hal itu yang seharusnya disampaikan Bintang Emon dalam video kritiknya.

"Pencerahan ini yang bagi seorang kritikus penting juga menyampaikan kepada publik, sehingga publik memberikan value dan penilaian tersendiri terhadap penegakan hukum," papar Ali.

"Jadi akan aman saja kalau Bintang Emon menyebutkan ini masih dalam proses?" tanya presenter.

"Itu dia yang saya maksud," tegas Ali.

Sebelum Diserang, Novel Baswedan Diintai 2 Minggu saat Subuh: Bahkan Difoto, Kendaraan Oknum Polisi

Haris Azhar kemudian menanggapi penuturan Ali Ngabalin.

Menurut dia, penjelasan tentang kasus yang masih berjalan tidak ada kaitannya dengan Bintang Emon.

Haris mengatakan sama sekali tidak ada kata-kata Bintang Emon yang mengarah pada kasus sudah selesai.

Ia menilai Bintang Emon memang bermaksud mengkritik tuntutan jaksa yang hanya 1 tahun penjara.

"Itu enggak ada masalah sama Bintang Emon. Video pendapatnya dia itu tidak ada yang salah mengatakan ini sudah putusan," balas Haris Azhar.

"Kritiknya itu memang ditujukan kepada jaksa," tambahnya.

Selain itu, Haris menilai Bintang Emon lebih menyoroti fakta-fakta penyiraman air keras pada wajah Novel Baswedan.

"Dia menyampaikan fakta penyerangan air keras kepada matanya Novel yang berakibat buta di pagi hari," papar Haris.

"Dia enggak pernah bicara soal ini sudah putusan akhir. Enggak ada dia ngomong seperti itu," jelasnya.

Berdasarkan fakta itu, Haris menilai Bintang Emon tidak salah sehingga tidak seharusnya diserang buzzer.

"Menurut saya kalaupun dia salah, apakah dia boleh diserang? Dan kalau sudah diserang, kenapa enggak dibela oleh penegak hukum?" tandasnya.

Di Mata Najwa, Novel Baswedan Mengaku Sering Difitnah dan Diolok: Harus Sabar, Saya Maafkan Pelaku

Lihat videonya mulai menit 4:00

Analisis Pegiat Media Sosial

Pegiat Media Sosial, Ismail Fahmi mengungkapkan hasil analisis terkait serangan yang ditujukan kepada komika Bintang Emon.

Bintang Emon mendapakan serangan di media sosial berupa tudingan negatif buntut dari kritiknya terhadap kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Dilansir TribunWow.com, Ismail Fahmi mengaku mendapat permintaan dari netizen supaya mengungkap akun-akun yang pertama kali membagikan tudingan miring kepada Bintang Emon tersebut.

Hal ini disampaikan dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Selasa (16/6/2020).

 Pegiat Medsos Temukan Sisi Positif dari Kasus Bintang Emon yang Diserang karena Kritik Kasus Novel

Sebelumnya postingan yang menyatakan Bintang Emon mengkonsumsi narkoba menjadi perbincangan publik.

Namun tudingan tersebut bisa dengan cepat dimentahkan oleh Bintang Emon dengan menunjukkan hasil pemeriksaannya.

"Banyak juga yang minta saya di Twitter untuk membuat analisis, dan meminta analisisnya itu mengarahkannya ke tertentu," ujar Ismail Fahmi.

Bintang Emon
Bintang Emon (Instagram/bintangemon)

"Jadi kalau saya kan itu berbasis data sebagai data, saya hanya bisa bicara kalau ada datanya," jelasnya.

Dirinya mulanya menjelaskan bahwa unggahan berbentuk meme tentang Bintang Emon ramai diperbincangkan pada 15 Juni 2020.

Namun menurutnya, unggahan tersebut pertama kali muncul pada 14 Juni 2020.

"Jadi ketika saya lihat itu pada tanggal 14 Juni ramainya tanggal 15 Juni itu ada gambar, ada meme yang di sana Emon kayak pakai narkoba atau sabu," ungkapnya.

Ismail Fahmi mengaku terkejut dan penasaran terkait munculnya meme tersebut.

Ia mengatakan akhirnya melakukan penulusuran melalui kata kunci, yakni sabu dan narkoba.

Alhasil ditemukanlah tiga akun yang menjadi cuitan awal.

 Pakar Komunikasi Minta Bintang Emon Laporkan Kasusnya: Bisa Banyak Pihak Saling Tuduh

"Saat lihat itu kapan ini, user siapa, kata kuncinya apa," ujar dia.

"Kebetulan kata kuncinya sabu dan narkoba saya lihat tanggal 14 Juni di data saya itu hanya ada tiga akun."

Lebih lanjut, menurutnya, ketiga akun tersebut men-tweet lima cuitan dengan gambar yang mirip.

Tak hanya itu, ketiga akun tersebut juga men-tweet pada waktu yang sama persis.

"Tiga akun ini ternyata dia sama-sama men-tweet lima cuitan yang sama persis di menit yang sama persis," jelas Fahmi.

Ismail Fahmi menilai hal itu dilakukan dengan menggunakan sistem atau gaya robot.

"Ini kan gayanya gaya bot, gaya robot gitu," jelasnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Elfan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Ali NgabalinBintang EmonNovel BaswedanHaris Azhar
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved