Breaking News:

Terkini Nasional

Alasan Jokowi sampai Undang Adian Napitupulu karena Kritik Erick Thohir, Istana: Sebenarnya Baik

Tenaga Ahli Utama KSP Donny Grahal Adian menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil politisi Adian Napitupulu.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Instagram Erick Thohir/Tribunnews.com/Herudin
Kolase foto Erick Thohir dan Adian Napitupulu. 

TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Grahal Adian menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil politisi Adian Napitupulu.

Sebelumnya Adian menulis surat terbuka yang berisi kritik terhadap kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Dalam surat tersebut, Adian menyoroti jumlah utang BUMN dan penunjukkan jajaran direksi.

Tenaga Ahli Utama KSP Donny Grahal menjelaskan alasan Jokowi memanggil Adian Napitupulu ke Istana Negara, dalam Sapa Indonesia Pagi, Senin (15/6/2020).
Tenaga Ahli Utama KSP Donny Grahal menjelaskan alasan Jokowi memanggil Adian Napitupulu ke Istana Negara, dalam Sapa Indonesia Pagi, Senin (15/6/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Adian Napitupulu Beberkan Utang BUMN Rp 5 Ribu Triliun, Arya Sinulingga: Jauh Nih dari Kenyataan

Kritik tersebut berujung pemanggilan Adian Napitupulu ke Istana Negara pada Jumat (12/6/2020).

Dilansir TribunWow.com, Donny Grahal menjelaskan maksud pemanggilan tersebut.

"Saya kira Adian sudah ada catatan terhadap Kementerian BUMN," kata Donny Grahal, dalam acara Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Senin (15/6/2020).

Ia menyebutkan kritik dalam surat terbuka tersebut sudah disampaikan secara langsung kepada Jokowi.

"Tapi sekali lagi catatan-catatan itu baru sesuatu yang disampaikan Adian secara terbuka dalam tulisan dan kemudian disampaikan langsung ke presiden dalam pertemuan kemarin," jelasnya.

Donny menjelaskan BUMN sebagai sasaran kritik juga memiliki hak jawab untuk menjelaskan.

Hal itu ia sampaikan setelah sebelumnya mendengarkan penjelasan Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga yang menjawab kritik Adian.

"Artinya Kementerian BUMN juga berhak untuk menanggapi apakah yang dikritik itu benar adanya," papar Donny.

"Seperti dikatakan, mengenai utang ada koreksi juga. Mengenai dana talangan, ini sifatnya pinjaman," lanjut dia.

Donny menyebutkan kritik yang disampaikan Adian justru diapresiasi oleh pemerintah.

Ia menilai kritik tersebut dapat menjadi hal yang positif dalam pembenahan BUMN.

"Sebenarnya ini baik, artinya memicu diskusi tentang kinerja BUMN kita," ungkap Donny.

Imbau Pejabat Tak Bandel hingga Berani Korupsi terutama Dana Corona, Jokowi: Silakan Digigit Keras

"Saya kira ini menjadi sesuatu yang positif untuk sama-sama membangun, mereformasi, merevitalisasi BUMN kita," tambah dia.

Menurut Donny, Jokowi menanggapi baik kritik yang disampaikan Adian tersebut.

Ia menambahkan Jokowi bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil para menterinya.

"Sekali lagi presiden sangat apresiasi apapun catatan kritik yang disampaikan terhadap menterinya," kata Donny.

"Itu 'kan tanggung jawab presiden sebagai pemimpin tertinggi," lanjutnya.

Pemanggilan Adian disebut sebagai bentuk kepedulian Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut, Adian menyampaikan hal-hal yang ia kritik dalam kinerja BUMN.

"Jadi presiden memberikan kepedulian kepada Adian dengan mendengarkan langsung sebenarnya apa yang menjadi concern," jelas Donny.

"Saya kira apapun itu tujuannya mengembalikan BUMN menjadi baik," tutupnya.

Ungkit Erick Thohir Terlalu Banyak Direcoki, Komisi VI: Dari Dulu BUMN Jadi Tempat Titipkan Orang

Lihat videonya mulai menit 3:00

Adian Napitupulu Beberkan Utang BUMN Rp 5 Ribu Triliun

Staf Khusus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menanggapi kritik politisi Adian Napitupulu.

Sebelumnya Adian Napitupulu menulis surat terbuka yang berisi kritik terhadap kinerja BUMN yang dinaungi Menteri Erick Thohir.

Kritik tersebut berujung pemanggilan Adian ke Istana Negara untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (12/6/2020).

 Soal Adian Napitupulu Dipanggil Jokowi, Komisi VI Jawab Kritik ke BUMN: Jangan Recoki Erick Thohir

Dilansir TribunWow.com, Arya Sinulingga sebagai staf BUMN lalu menanggapi kritik tajam yang disampaikan politisi PDIP tersebut.

Hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Senin (15/6/2020).

"Kritik dari mana pun memang kami terima. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bang Adian yang sudah memberikan masukan ke BUMN," kata Arya Sinulingga.

Ia lalu menanggapi klaim Adian yang menyebutkan utang BUMN mencapai Rp 5.600 triliun.

Menurut dia, data tersebut tidak tepat.

"Tapi Bang Adian mungkin bisa berkoordinasi juga dengan teman-teman di Komisi VI supaya dapat data yang pas," komentar Arya.

"Kadang-kadang kalau cuma dapat data dari berbagai macam enggak pas, ya," lanjutnya.

Arya menegaskan segala kinerja BUMN selalu dilaporkan kepada Komisi VI DPR, termasuk laporan keuangan.

Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga menanggapi kritik Adian Napitupulu tentang utang BUMN, dalam Sapa Indonesia Pagi, Senin (15/6/2020).
Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga menanggapi kritik Adian Napitupulu tentang utang BUMN, dalam Sapa Indonesia Pagi, Senin (15/6/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

"Kami secara rutin melaporkan semua hal perkembangan BUMN kepada teman-teman di Komisi VI DPR," papar Arya Sinulingga.

"Seperti misalnya data utang BUMN. Kalau dikatakan utangnya Rp 5.600 triliun, ini 'kan datanya sangat jauh nih dari kenyataan," lanjutnya.

Arya menjelaskan jumlah utang BUMN tidak mencapai separuh dari yang disebut Adian Napitupulu.

"Sebenarnya utang BUMN itu sampai saat 2020 ini Rp 1.500-an triliun," ungkapnya.

"Jadi 'kan jauh dari 5.000 ke 1.500. Itu saja sudah dapat dilihat bahwa datanya jauh," tambah dia.

Sebelumnya Adian Napitupulu menuliskan surat terbuka yang berisi kritik terhadap BUMN.

 Ungkit Erick Thohir Terlalu Banyak Direcoki, Komisi VI: Dari Dulu BUMN Jadi Tempat Titipkan Orang

Dalam surat terbuka itu, ia mengungkapkan sejumlah fakta tentang BUMN, termasuk tentang utang.

Adian juga membandingkan jumlah utang BUMN Indonesia dengan total utang Malaysia.

"Jangan kaget ya, total utang BUMN sekitar Rp 5.600 triliun, sementara total utang luar negeri Malaysia ada di kisaran Rp 3.500 triliun," tulis Adian, seperti yang dikutip dari Wartakotalive.com, Sabtu (13/6/2020).

"Prok prok, ayo tepuk tangan karena BUMN ternyata juara, unggul Rp 2.100 triliun mengalahkan Malaysia."

"Mungkin ada yang coba ngeles dengan membedakan asal utang, tapi utang mau dari tetangga, dari mertua atau dari bank, utang ya tetap saja utang."

"Kenapa utang BUMN sedemikian besar? Ada yang bilang karena korupsi, ada yang katakan karena tidak efisien, tidak produktif, dan lain-lain." (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Tags:
Erick ThohirAdian NapitupuluBUMNJoko Widodo (Jokowi)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved