Breaking News:

Virus Corona

Penyebab Tenaga Medis Bisa Meninggal karena Covid-19 meski Sudah Pakai APD, IDI: Ada Beberapa Faktor

Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia menjelaskan alasan dokter atau tenaga medis yang pakai APD bisa meninggal karena Covid-19.

Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Sejumlah petugas memakamkan jenazah pasien positif Covid-19 dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap dan menggunakan alat berat di TPU Keputih, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dokter Adib Khumaidi memberikan penjelasan soal dokter atau tenaga medis yang sudah memakai alat pelindung diri (APD) lengkap, tapi masih bisa meninggal karena Covid-19.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Adib Khumaidi dalam program Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Senin (15/6/2020).

Mulanya, pembawa acara membacakan pertanyaan dari warganet soal Covid-19.

"Apakah ada orang yang meninggal murni karena Covid-19, tanpa ada penyakit bawaan?"

"Dan bagaimana bisa dokter yang sudah paham Covid-19 memakai APD lengkap masih bisa meninggal karena Covid?" tanya pembawa acara.

Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi saat di acara Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Senin (15/6/2020).
Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi saat di acara Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Senin (15/6/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Apakah Covid-19 Bisa Menular Lewat Embusan Napas Seseorang? Ini Penjelasan Dokter Adib Khumaidi

Menanggapi hal itu, Adib Khumaidi mengatakan pihaknya sudah membuat penemuan-penemuan soal tenaga medis yang meninggal karena Covid-19.

Adib Khumaidi lantas membeberkan tiga faktor utama alasan ada tenaga medis yang positif Covid-19 dan meninggal meski sudah memakai APD lengkap.

Faktor pertama, kata dia, adalah banyak tenaga medis atau dokter yang meninggal dari rumah sakit non rujukan Covid-19.

"Jadi dari hasil penelusuran kita dari Ikatan Dokter Indonesia itu beberapa faktor utama yang terjadi," ucapnya.

"Karena kasus-kasus yang terjadi di teman-teman kami itu lebih banyak terjadi yang bertugas dari rumah sakit rujukan, lebih banyak mereka yang bertugas di rumah sakit-rumah sakit non rujukan."

"Kemudian ada beberapa faktor utama kemungkinan bisa terjadi," urai Adib Khumaidi.

Tak hanya itu, Adib Khumaidi menambahkan kepatuhan dalam memakai APD juga menjadi faktor utamanya.

"Salah satunya memang problemnya di APD, tapi di APD ini kalau yang kita tahu bahwa saat itu sudah terfasilitasi, tapi ada kemungkinan adalah kepatuhan di dalam memakai APD itu juga bisa mempengaruhi," jelas dia.

Cegah Penularan Covid-19 setelah Bepergian ke Luar Rumah dengan Cara Berikut

Faktor kedua, kata Adib Khumaidi, adalah soal fasilitas kesehatan yang ada di sebuah rumah sakit.

"Yang kedua adalah standarisasi fasilitas kesehatannya. Karena kita tahu bahwa kita bekerja di fasilitas kesehatan yang banyak tidak terfasilitasi dengan ruangan tekanan negatif contohnya."

"Kita bekerja di poli yang tertutup dengan AC, kita bekerja di ruang operasi yang juga tertutup dengan AC, tanpa ada tekanan negatif. "

"Kemudian kita minta bahwa pada saat kita mau melangkah mempersiapkan kondisi saat ini maka kita harus minta rumah sakit untuk memfasilitasi terkait dengan kebutuhan-kebutuhan tekanan negatif dan HEPA Filters tadi," beber Adib Khumaidi.

Faktor ketiga, lanjut dia, adalah soal faktor kelelahan karena padatnya waktu pelayanan.

"Kemudian faktor yang lain adalah tentunya adalah, kemungkinan faktor kelelahan yang bisa terjadi jika harus ada pengaturan frekuensi jaga sif, kemudian frekuensi layanan."

"Termasuk juga harus ada melakukan filter yang memiliki faktor comorbid dan faktor usia untuk kemudian mendapatkan pemantauan di dalam melakukan pelayanan," tandas dia.

Apakah Virus Corona Bisa Menular Lewat Embusan Napas?

Sebelumnya, Adib Khumaidi menjelaskan apakah Covid-19 bisa menular lewat embusan napas seseorang.

Adib Khumaidi mengatakan Virus Corona menyebar melalui droplet.

Bahkan, embusan napas juga berpotensi besar menularkan Covid-19 ke seseorang.

"Ya itu yang paling berisiko, jadi hembusan napas atau droplet, karena kita berbicara di dalam jarak yang dekat, 1 sampai 2 meter itu potensi lebih banyak bisa yang menularkan," jelas Adib Khumaidi.

Apakah Cuaca Berpengaruh terhadap Penyebaran Covid-19 di Indonesia? Ini Hasil Temuan BMKG

Lebih lanjut, Adib Khumaidi menekankan pentingnya physical distancing.

Dengan cara itu, kata dia, dapat menekan penyebaran Virus Corona bahkan bisa memutus rantai penularan.

"Kenapa harus ada physical distancing lebih dari 2 meter adalah salah satu tujuannya untuk itu," ujar dia.

Adib Khumaidi lantas mengingatkan pentingnya menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Menurutnya, masker juga punya peran besar dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

"(mengenakan masker) Itu yang paling utama. Karena bisa mengeliminasi penularan hampir lebih dari 80 hingga 90 persen," beber dia.

Lihat videonya selengkapnya:

(TribunWow.com/Vintoko)

Sumber: Kompas TV
Tags:
tenaga medisIkatan Dokter Indonesia (IDI)Virus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved