Terkini Nasional
Firasat AHY sebelum Pramono Edhie Wibowo Wafat, Sempat Minta Maaf hingga Bermimpi Ibunya Menangis
Meninggalnya Pramono Edhie Wibowo membawa luka yang mendalam bagi sang keponakan, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Adik dari mendiang Ani Yudhoyono, yakni Pramono Edhie Wibowo baru saja meninggal dunia pada Sabtu (13/6/2020).
Pramono Edhie Wibowo meninggal karena serangan jantung.
Meninggalnya Pramono Edhie Wibowo membawa luka yang mendalam bagi sang keponakan, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

• Profil Pramono Edhie Wibowo, Adik Ani Yudhoyono yang Meninggal karena Serangan Jantung
Dilansir TribunWow.com dari akun resmi Instagram AHY, @agusyudhoyono pada Minggu (12/6/2020), AHY mengungkap sejumlah firasatnya atas berpulangnya sang paman.
Selain itu, AHY juga mengaku sempat bermimpi dihampiri oleh Ibunya, Ani.
Mulanya, AHY bercerita bahwa Edhie Wibowo sendiri sempat mengunjunginya pada 1 Juni 2020.
Kala itu, sang paman juga sempat mengucapkan permohonan maaf.
AHY mengira kala itu sang paman berucap demikian karena masih suasana lebaran.
"Tanggal 1 Juni 2020, ketika ada Doa Bersama satu tahun berpulangnya Ibu Ani Yudhoyono, pak Edhie datang ke rumah kami di Cikeas."
"Lalu saat pamitan, beliau mengatakan kepada saya, “Gus, mohon maaf ya. Om Mohon maaf ya"."
"Saya pikir, karena masih suasana Lebaran, almarhum menyampaikan hal itu. Saya tidak berpikir lain," cerita AHY.
Selain itu, AHY juga mendapat cerita serupa dari Danjen Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.
Danjen Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan padanya bahwa Edhie Wibowo sempat mengunjungi Mako Kopassus pada 2 Juni 2020.
Kala itu, Edhie Wibowo juga terus mengucap maafnya.
"Kemudian tadi malam, Danjen Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa bercerita.
“Tanggal 2 Juni 2020, Pak Edhie datang ke Mako Kopassus. Beliau beberapa kali minta maaf karena jarang main ke Kopassus," tulis AHY kemudian.
• Mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo Meninggal Dunia, AHY: Mohon Dibukakan Pintu Maaf
Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa merasa bahwa permohonan maaf itu merupakan bagian dari pamitan Edhie Wibowo.
"Ketika tadi malam beliau berpulang ke Sang Maha Pencipta, barulah kami tersadar, “Beliau sedang pamitan kepada kami," sambung AHY.
Lalu, Anak dari Presiden ke-5 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menceritakan bagaimana dirinya ditemui sang Ibu di dalam mimpi beberapa hari sebelum pamannya itu meninggal dunia.
Dalam mimpinya itu, AHY mengaku sang ibu menangis.
"Tepat tiga hari lalu, saya bermimpi bertemu Ibu Ani dan beliau menangis, hingga saya terperanjat dan terbangun. Saya membaca Surat Al Fatihah untuk beliau," cerita AHY.
Mantan Calon Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa ibunya dan Edhie Wibowo sangatlah dekat.
• Pramono Edhie Wibowo Meninggal Dunia, AHY hingga Sandiaga Uno Berikan Ucapan Duka
Bahkan, ia menyebut Edhie Wibowo saudara terdekat ibunya.
Sehingga, Edhie Wibowo dimakamkan di samping sang kakak.
"Pak Pramono Edhie adalah saudara kandung terdekat Almarhumah Ibu Ani."
"Insya Allah, Pak Pramono akan dimakamkan di TMP Kalibata pada hari ini, Minggu 14 Juni 2020, pada pukul 14.00, tepat disamping makam Ibu Ani Yudhoyono," ujar dia.
Kini AHY mengaku hanya bisa berdoa agar ibunya dan pamannya bisa diterima oleh yang Maha Kuasa.
"Mari kita mendoakan agar keduanya diterima amal baiknya. Aamiin YRA," kata dia.

Profil Pramono Edhie Wibowo
Dilansir Tribunnews, Pramono Edhie Wibowo meninggal akibat serangan jantung.
"Innalillahi wainailaihi rojiun, telah meninggal dunia malam ini Bpk Pramono Edhie Wibowo di RS Cimacan," kata Rachland, Sabtu.
"Tadi dikabari wafat jam 19.43 WIB. Serangan jantung," imbuhnya.

Jauh hari sebelum adik Ani Yudhoyono ini meninggal, ia sempat akan menjadi pendonor sumsum tulang belakang bagi sang kakak.
Diketahui, Ani Yudhoyono mengidap kanker darah dan sempat menjalani perawatan sejak Februari 2019.
Almarhumah istri SBY ini kemudian mengembuskan napas terakhirnya di National University Hospital, Singapura, pada 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu setempat.
• Pramono Edhie Wibowo Meninggal Dunia, AHY hingga Sandiaga Uno Berikan Ucapan Duka
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, alasan Pramono Edhie Wibowo bisa menjadi pendonor adalah karena ia memiliki delapan parameter yang dibutuhkan dokter.
Hal ini disampaikan oleh putra pertama SBY dan Ani Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, pada Maret 2019 lalu.
Sebelumnya, semua anggota keluarga menjalani pemeriksaan dan tes darah untuk mencari jenis darah yang dibutuhkan tim dokter.

Namun, delapan parameter yang dibutuhkan tim dokter, hanya ada di Pramono Edhie Wibowo.
Sementara anggota keluarga lainnya hanya memenuhi empat parameter.
"Yang pasti, delapan parameter darah yang dibutuhkan dokter ada di adik Ibu Ani Yudhoyono."
"Kami bersyukur karena tidak sampai mencari ke mana-mana, bahkan sampai ke seluruh dunia," jelas AHY.
"Delapan parameter dibutuhkan dokter ternyata ada semua di Pramono Edhie Wibowo."
"Keluarga yang lain mungkin hanya memenuhi empat parameter," imbuh dia.
• BREAKING NEWS - Mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo Meninggal Dunia karena Serangan Jantung
Namun, belum sempat hal itu terwujud, Ani Yudhoyono meninggal dunia.
Gagalnya Pramono Edhie Wibowo jadi pendonor sumsum tulang belakang sang kakak diungkapkan oleh Terawan Agus Putranto.
Terawan yang saat itu menjabat sebagai dokter kepresidenan, menjelaskan proses donor gagal karena perjalanan penyakit Ani Yudhoyono.

Itu semua karena menyangkut perjalanan terapi dan perjalanan penyakitnya," terang Terawan, dilansir TribunWow pada 2 Juni 2019.
"Kalau perencanaannya sesuai artinya sesuai dengan schedule, jadwal yang baik ya tentunya itu bisa diberikan donornya."
"Namun perjalan penyakit yang tidak memungkinkan untuk dilangsungkan pendonoran," tandas dia.
Mengutip Wikipedia, Pramono Edhie Wibowo lahir di Magelang pada 5 Mei 1955.
Ia merupakan adik dari istri SBY, Ani Yudhoyono atau Kristiani Herawati Yudhoyono.
Pramono Edhie Wibowo menyelesaikan pendidikan militernya di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada 1980.
Kemudian ia melanjutkan Sekolah Staf dan Komanda Angkatan Darat (Sesko AD).
Lulus dari Sesko AD pada 1995, ia menempuh studi di Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI).
Ia pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI George Toisutta pada 2011. (Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Chaerul Umam, TribunWow.com/Tiffany Marantika, Kompas.com/Achmad Faizal)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Adik Ani Yudhoyono, Pramono Edhie Wibowo Meninggal Dunia, Ini Profil dan Kiprahnya Semasa Hidup