Terkini Nasional
Tagihan Listrik Masyarakat Membengkak, Erick Thohir: Itu Tagihan Berapa Bulan Jadi Satu
Menteri BUMN Erick Thohir buka suara mengenai membengkaknya tagihan listrik yang dikeluhkan oleh masyarakat selama pandemi Covid-19.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Belakangan ini masyarakat mengeluhkan mengenai tagihan listrik yang membengkak.
Sempat muncul kecurigaan bahwa pihak PLN menaikkan tarif secara diam-diam.
Hal ini pun dibantah oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
• Tagihan Listrik Capai Rp 20 Juta saat Usaha Lesu, Pemilik Bengkel Ikhlas Membayar: Tidak Ada Dendam
• Pengakuan Saksi yang Tolong Pemotor Terjerat Senar Layangan: Senar Menggelantung di Tiang Listrik
Dilansir oleh Kompas.com, Jumat (12/6/2020), Erick menjelaskan naiknya tagihan listrik disebabkan oleh konsumsi listrik masyarakat yang meningkat.
Utamanya saat pandemi Covid-19.
Erick juga berujar tagihan tersebut merupakan tagihan akumulasi dari beberapa bulan sebelumnya.
“Yang tadinya (tagihan listrik) bulanan, karena kemarin ada Covid, tidak tertagihkan," ujar Erick saat teleconference dengan wartawan, Jumat (12/6/2020).
"Baru tertagihkan pada bulan yang bisa ditagihkan, padahal itu tagihan berapa bulan jadi satu."
"Memang kita biasa kalau enggak ditagih lupa, pas ditagih marah, padahal kita enggak lihat breakdown-nya,” sambungnya.
Kendati demikian, Erick menyebut PLN telah memberkan keringanan kepada masyarakat yang tagihannya membengkak.
Yakni dengan sistem penyicilan.
“Tapi apa pun kemarin PLN sudah buat pengumuman bisa dicicil, memang ya namanya juga bulanan,” kata Erick.
• Tanggapi Polemik Kenaikan Listrik, Pengamat Kebijakan Publik: BUMN-nya PLN Lain dengan BUMN-nya BRI
• Kontroversi Listrik Naik, Pengamat Kebijakan Beri Masukan ke Dirut PLN: Tidak Cukup Cara Korporatif
Sebelumnya, PT PLN (Persero) kembali menegaskan, membengkaknya tagihan bukan diakibatkan adanya kenaikan tarif listrik, melainkan meningkatkanya konsumsi pelanggan selama periode pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan.
Direktur Niaga dan Manajemen PLN Bob Saril menjelaskan, penghitungan tagihan listrik dilakukan dengan mengkalikan volume pemakaian listrik dengan tarif listrik yang berlaku.
Namun, dengan tidak dinaikannya tarif listrk sejak 2017, maka penyebab utama membengkaknya tagihan adalah meningkatnya konsumsi listrik pelanggan.
"Murni akibat pemakaian pelanggan selama Covid-19," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (11/6/2020).
Lebih lanjut, Bob mengatakan, sejak Maret 2020, pihaknya tidak melakukan pencatatan meter pelanggan secara langsung.
Tagihan listrik rekening April hingga Mei dilakukan dengan menghitung konsumsi rata-rata selama 3 bulan terakhir.
Dengan demikian, kenaikan konsumsi listrik pada Maret dan April beberapa pelanggan tidak tercatat oleh PLN pada tagihan rekening April dan Mei.
Hal tersebut mengakibatkan adanya kekurangan pembayaran pada rekening April dan Mei.
Kekurangan tagihan tersebut kemudian dimasukkan PLN ke dalam tagihan rekening Juni.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Masyarakat Keluhkan Naiknya Tagihan Listrik, Ini Kata Erick Thohir