Breaking News:

Terkini Nasional

Tagihan Listrik Capai Rp 20 Juta saat Usaha Lesu, Pemilik Bengkel Ikhlas Membayar: Tidak Ada Dendam

Kaget tagihan listriknya mencapai Rp 20 juta, seorang pemilik bengkel di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, mengaku akan ikhlas membayar

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Surya.co.id/ Istimewa
Teguh Wuryanto, pemilik bengkel di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, yang tagihan listriknya mencapai Rp 20 juta. 

TRIBUNWOW.COM - Meski kaget tagihan listriknya mencapai Rp 20 juta, seorang pemilik bengkel di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, mengaku akan ikhlas membayar.

Teguh Wuryanto, pemilik bengkel tersebut mengaku kaget saat mendapat tagihan listrik yang membengkak.

Padahal, ia merasa menggunakan listrik sewajarnya karena usaha bengkelnya sedang sepi akibat pandemi Virus Corona.

Namun ia memutuskan untuk membayar tagihan tersebut dengan cara mencicil sedikit demi sedikit.

Warga saat melakukan pengecekan token listrik prabayar di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2020). Pemerintah akan membebaskan biaya untuk pelanggan listrik 450 VA selama tiga bulan ke depan sedangkan untuk pelanggan listrik 900 VA akan mendapatkan keringanan berupa potongan harga sebesar 50 persen. Tribunnews/Jeprima
Warga saat melakukan pengecekan token listrik prabayar di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2020). Pemerintah akan membebaskan biaya untuk pelanggan listrik 450 VA selama tiga bulan ke depan sedangkan untuk pelanggan listrik 900 VA akan mendapatkan keringanan berupa potongan harga sebesar 50 persen. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Tanggapi Polemik Tagihan Listrik Melonjak, Arya Sinulingga: PLN Enggak Bisa Bohong

Dilansir Surya.co.id, Jumat (12/6/2020), Teguh menuturkan bahwa tagihan listriknya melonjak 20 kali lipat dari yang biasanya hanya sekitar Rp 2 juta, kini menjadi Rp 20.158.686.

"Padahal selama saya 23 tahun menjadi pelanggan PLN, selalu taat membayar. Lalu tagihannya hanya Rp 985.000 hingga sampai Rp 2.200.000," ujar Teguh.

Menurut pengakuannya, keanehan mulai dirasakan sejak bulan Januari, ketika ada petugas PLN yang mendatangi bengkel.

"Saya tidak merasa melakukan kesalahan dengan pihak PLN," tuturnya.

Kenaikan listrik mulai terjadi pada bulan Februari, namun dirasa masih dalam batas yang wajar sehingga Teguh tidak mempermasalahkan lebih lanjut.

"Dari situ saya mulai curiga, namun rasa curiga saya hilang ketika saya mendapati kenaikannya ternyata wajar," kata Teguh.

Namun betapa terkejutnya pemilik bengkel tersebut saat mendapati tagihan listrik pada bulan Mei melonjak hingga 20 juta.

Padahal, ia tidak merasa melakukan kegiatan yang membuat pihaknya bisa menghabiskan listrik begitu banyak.

"Benar-benar seperti mimpi. Guna memastikan kebenarannya, saat itu langsung saya cek meteran saya, dan saya coba hitung sampai hari ini ternyata sebanyak itu," ungkap Teguh.

Meski sempat mengurus ke pihak PLN, namun usaha Teguh tidak membuahkan hasil.

"Hasilnya tagihan tersebut harus tetap kami lunasi," imbuhnya.

Cerita Pemilik Bengkel yang Kaget karena Tagihan Listrik Naik 20 Kali Lipat: Apa yang Saya Gunakan?

Teguh yang mengaku usaha bengkelnya sedang lesu tersebut tetap akan berusaha membayar tagihan semampunya.

Ia juga tetap berusaha bekerja meski kini harus meminjam alat genset kepada rekannya.

"Hingga kini masih meminjam genset pinjaman," ucap Teguh.

Sementara itu, dilansir Kompas.com, Kamis (11/6/2020), Teguh memutuskan untuk membayar tagihan tersebut dengan cara mencicil selama 6 bulan.

Ia menuturkan alasan pembayaran tagihan tersebut karena masih membutuhkan listrik untuk usahanya.

“Karena usaha saya bengkel UMKM, saya sangat membutuhkan listrik. Listrik adalah bahan baku saya, hanya PLN yang menyediakan listrik nasional," beber Teguh.

Selain itu, Teguh yang masih harus menghidupi beberapa karyawannya khawatir tidak bisa membayar anak buahnya tersebut.

"Saya juga harus memikirkan anak buah saya yang menjadi tanggung jawab saya."

"Jika saya tidak bisa bekerja karena tidak ada listrik di bengkel atau karena saya sibuk menyelesaikan urusan ini, bisa-bisa anak buah saya akan kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian untuk anak istrinya,” tambahnya.

Teguh mengaku ikhlas dan tak ingin menyalahkan siapa pun atas kejadian tersebut.

Ia hanya berharap agar kasusnya tersebut bisa menjadi pelajaran bagi pihak PLN agar tidak terulang lagi kepada warga lainnya.

"Saya sudah ikhlas mas, tidak ada dendam sama sekali di hati saya, ikhlas demi kebaikan bersama," ucap Teguh.

"Saya tidak kecewa tentang masalah uang tersebut, tapi saya akan kecewa sekali kalau misal saya untuk mengkritik PLN tidak tersampaikan," imbuhnya.

Di sisi lain, pihak PLN melalui Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Malang Raya, M Eryan Saputra, menerangkan bahwa kejadian tersebut akibat kapasitor di bengkel yang rusak.

Karena kapasitor itu fungsinya untuk menstabilkan tegangan daya reakif yang ditimbulkan oleh mesin-mesin yang digunakan di bengkel tersebut.

"Karena kapasitornya tidak berfungsi akhirnya daya reaktifnya tinggi."

"Itu yang menyebabkan adanya tagihan daya reaktif yang cukup besar untuk pelanggan tersebut,” terang Eryan. (TribunWow.com)

Artikel ini diolah dari surya.co.id dengan judul "Nasib Teguh Wuryanto Harus Bayar Tagihan Listrik Rp 20 Juta saat Bengkel Sepi, Genset pun Pinjaman" dan Kompas.com dengan judul "Pemilik Bengkel di Malang Ikhlas Bayar Tagihan Listrik Rp 20 Juta, Ini Alasannya"

Tags:
Kenaikan ListrikPerusahaan Listrik Negara (PLN)Malang
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved